Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Seminar Mendengarkan

Post a Comment
Komunikasi itu penting. Makanya belajar ngomong yang bener biar orang mau dengerin”
Rasa-rasanya sering banget aku denger orang-orang ngomong hal sejenis ini. Public speaking. Mereka selalu berpikir kalo orang yang hebat adalah mereka yang mampu berbicara dengan baik. Entah itu secara personal maupun didepan umum. Bahkan hingga banyak dibuka kelas. Jenis-jenis kelas yang ditawarkan pun beragam harganya. Dari yang gratis sampe bayar jutaan. Ada yang sehari beberapa jam aja, ada pula yang beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan untuk dapat berbicara yang baik. Berbicara yang baik disini aku rasa punya definisi ‘dapat mempengaruhi orang lain’. Agar orang yang kita ajak berbicara itu mau menuruti mau kita. Sejalan dengan pikiran kita.

Memang, aku akui berbicara itu sangat amat penting. Supaya kita bisa dengan mudah menyalurkan pendapat kita. Kebanyakan orang menilai seseorang dari bagaimana ia bisa berbicara dengan orang lain. Lancar atau terbata-bata. Jika kamu bisa berbicara lancar, maka kamu akan dipandang lebih. Lebih dipercaya, lebih dianggap, dan bisa jadi digaji lebih. Semua hal bisa dengan mudah kamu dapatkan jika kamu mampu mengolah kata dengan baik dan menyampaikannya secara lisan dengan baik pula.

Jika semua orang dilatih untuk bisa berbicara, lantas siapa yang akan mendengarkan? Mengapa ada kelas berbicara tetapi tak ada kelas mendengarkan? Apa ini yang jadi penyebab banyak orang bunuh diri? Karena ia merasa tak ada orang yang bisa mendengarkan dengan baik. Tak ada kelas yang mengajarkan bagaimana menjadi pendengar yang baik. Karena setiap orang berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan kesempatan berbicara terlebih dahulu.

Menjadi pendengar yang baik juga bukan hal yang mudah. Malahan bisa dibilang jauh lebih sulit dibandingkan dengan menjadi pembicara yang baik. Kalo menurut Peter Senge, untuk menjadi pembicara yang baik kita hanya butuh 3 unsur, yaitu:

a)      Mengirimkan pesan dengan jelas,
b)      Memilih media dengan tepat, dan
c)       Meminta kejelasan bahwa pesan diterima dengan baik .

Sedangkan untuk menjadi pendengar yang baik, kita butuh 6 unsur, yaitu :

a)      Hearing,  berusaha memperhatikan dengan konsentrasi penuh,
b)      Understanding, berusaha mengerti pesan secara komprehensif,
c)       Remembering, mencoba mengingat pesan (mencatat jika perlu),
d)      Interpreting, mencoba menginterpretasi pesan dengan objektif,
e)      Evaluating, mengevaluasi keseluruhan maksud pembicara,
f)       Responding, mencoba mengulang pesan untuk memastikan.

Nah lho kan banyak banget yang kudu dilakukan kalo mau jadi pendengar yang baik. Otomatis hal ini pun berbobot lebih ketimbang lawannya. Komunikasi yang baik juga membutuhkan pendengar yang baik. Bayangin aja kalo ada dua orang yang sama-sama pengen ngomong, sama-sama pengen didenger tanpa mau mendengarkan. Apa nggak sama aja kayak ngomong sama kaca?
Ngomong-ngomong soal kaca, coba deh berkaca. Lihat telingamu ada berapa? Bandingkan dengan mulutmu ada berapa? Hehe
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

Post a Comment