Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Peninsula, Film Zombie atau Fast and Furious?

4 comments


Judul : Peninsula

Genre : Horror/Thriller

Release      : 2020

Actor : Gang Dong-won, Lee Re, Lee Jung-hyun, Koo Kyo-hwan

Director     : Yeon Sang-ho

Duration      : 120 minutes


Saat terjadi kekacauan di Korea Selatan, semua penduduk berbondong-bondong pergi ke Pelabuhan Incheon untuk menyelamatkan diri ke Jepang. Termasuk yang dilakukan oleh Jung Seok, seorang kapten militer yang mengendarai mobil bersama keluarga kakak perempuannya.di tengah jalan menuju pelabuhan, mereka berjumpa dengan seorang wanita dengan anaknya yang ingin pergi ke pelabuhan juga. Kondisi mereka tidak memungkinkan karena mobil mereka telah diserang. Sayangnya Jung Seok tak dapat membantu mereka karena takut mereka telah terinfeksi. Mereka pun tetap melaju tanpa memedulikan wanita tersebut. 



Kakak Jung Seok dan keluarganya ditempatkan di dek berasama para penumpang lainnya. Chul Min, suami dari kaka perempuan Jung Seok, mengantri mengambil selimut dan bantuan lainnya. Sedangkan, sang isti bersama anak laki-lakinya tetap menunggu dalam dek. Semuanya baik-baik saja, hingga salah satu penumpang yang berada dalam ruangan dek ternyata telah terinfeksi dan menyerang yang lainnya.  Semua orang dalam ruangan tersebut pun telah terinfeksi termasuk keponakan Jung Seok. Kakak perempuannya yang tak tega melihat anaknya sendirian pun pada akhirnya memilih untuk bersama anaknya. Jung Seok pada akhirnya tak dapat melakukan apa-apa dan terpaksa meninggalkan ruangan. 


Setelah 4 tahun berlalu, dari kejadian tersebut hanya Jung Seok dan Chul Min yang selamat dari keluarga mereka. Mereka hidup di Hongkong secara terpisah (kapal tiba-tiba berganti haluan menuju Hong Kong saat kejadian tragis tersebut). Sebagai imigran dari Korea Selatan yang dikenal sebagai warga terinfeksi, mereka hidup tidak dimanusiakan di Hong Kong. Orang-orang tidak ada yang melakukan komunikasi dengan mereka karena dianggap pembawa infeksi. 


Merasa hidup dengan tidak layak, dianggap sampah oleh masyarakat, mereka berdua mendapatkan pekerjaan spesial. Kembali ke Korea Selatan untuk mengambil uang yang ada di dalam truck dengan komisi setengah dari hasil jarahan mereka. Setelah berpikir panjang, mereka pun mengambil pekerjaan itu dengan harapan akan dapat hidup layak setelah memiliki uang. Meskipun sebenarnya Jung Seok tak menyukainya. 





Nah, kira-kira apa yang ada di pikiran kalian waktu tahu mereka bakalan balik ke Korea Selatan? Awalnya menrutu saya pekerjaan itu juga terlihat cukup mudah. Datang ke Korea untuk menemukan truck dengan nomor polisi yang sudah diberi tahu, mengambil uangnya, lalu mengantarkan ke pelabuhan. Lawannya paling-paling ya kawanan zombie yang nggak bisa lihat kalau malam. Ternyata tidak semudah itu kisanak 🤭


Saat mereka sudah menemukan truck yang di maksud dan sedikit membuat gaduh yang mengundang kawanan zombie, eh ada manusia yang lebih rese datang dong. Yap. Setelah 4 tahun berlalu, ternyata masih ada yang bertahan di kota mati tersebut. Termasuk seorang wanita yang menggendong anaknya yang dilewati begitu saja oleh Jung Seok waktu pergi ke Pelabuhan. Nah, mulai dari sinilah ketegangan mulai terjadi. 


Awalnya saya kira film ini bakalan nyambung sama serialnya yang pertama, Train to Busan. Eh, ternyata nggak dong. Sangat beda jauh. Semua pemainnya di ganti. Padahal saya harap ada Gong Yoo main lagi. Eh, tapi kan doi udah mati ya terinfeksi juga. Yaaa, entahlah gimana caranya pokoknya ada sedikit harapan kalau Gong Yoo bakalan muncul lagi haha maksa bet yaak 🤣


Kalau di film pertamanya tegang, kesel maksimal, dan haru, apalagi bagian Gong Yoo lompat dari kereta karena terinfeksi, nah di serial keduanya ini lebih ke tegang aja sih. Ada keselnya dikit pas di bagian Kapten Seo yang egois maksimal itu mau menyelamatkan dirinya sendiri. Kapten Hwang juga sih, nyebelin banget karakter yang satu ini. Ini tipe orang yang selalu ada di tiap kumpulan 🤣. 


Yang bikin seru menegangkan di film ini adalah bagian kejar-kejaran mobilnya. Jadi berasa nonton Fast and Furious gitu. Untungnya sih ada bagian ini. Kalau nggak film ini bakalan boring banget sih kayak cuma zombie, zombie, dan zombie….


Visualnya juga bagus banget sih. Suka banget sama efek waktu kejar-kejaran mobil hehe. Bagian favorit sih itu emang. Dan nggak nyangka aja di awal. 


Kayak filmnya yang pertama, film ini juga sangat rekomen dengan versi bagus yang beda sama yang Train to Busan. Jadi wajib banget nonttoonnn.


Hmm, next nonton apa lagi ya enaknya?


deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

4 comments

Tika Insani said…
Waaaaah sama banget Mba, yang keren banget disini malah pas bagian mobil2 itu yaaaa. Apalagi yang bawa mobilnya masih anak-anak hahaha berani banget menerjang zombie malam-malam gitu. Efeknya emang keren banget sih kalo yang di film ini tuh
De Eka said…
Bagus ya? Akunya belom nonton karen genrenya zombi lagi...zombi lagi. Hahahaha
deamerina said…
iyaaa apalagi pas mereka di trowongan itu kek udah biasa banget ngadepin zombie-zombie itu. trus kompak banget lagi sama adeknya haha 😍
deamerina said…
bagus kok mbak. aku juga awalnya nggak suka zombie-zombie an
tp pas liat Train to Busan kek ketagihan
apalagi yang main Gong Yoo haha