• Home
  • Travel
  • Review
    • Film
    • Book
  • Jurnal
    • Event
    • My Space
  • About

                        D e a     M e r i n a

“Don't be pushed around by the fears in your mind. Be led by the dreams in your heart.” ― Roy T. Bennett, The Light in the Heart

Powered by Blogger.


Facial treatment bagi sebagian orang bukan hanya sekadar sesi perawatan wajah agar tampak cantik. Tapi, juga bentuk mencintai diri atau self love. Karena kalau bukan kita yang mencintai diri kita sendiri, mau berharap terus-terusan dari orang lain? Kalau bukan kita yang merawat diri, mau berharap dirawat oleh orang lain? 👀


Di Surabaya sendiri cukup banyak klinik kecantikan. Salah satunya adalah Hayyu yang hadir khusus untuk muslimah (wanita beragama islam). Hayyu beauty clinic jadi solusi untuk mereka yang khawatir dengan produk yang nggak halal dan lebih enaknya lagi klinik kecantikan ini hanya menerima perempuan saja. Jadi privasi pengunjung benar-benar terjaga 💕 


Hayyu Surabaya memiliki beberapa fasilitas perawatan. Bukan hanya sekadar perawatan wajah, tapi ada pula perawatan tubuh. Harga facial di Hayyu pun bisa di bilang cukup terjangkau dengan berbagai jenis perawatan. Enaknya lagi, di Hayyu juga ada layanan konsultasi dengan dokter kecantikan yang nggak dipungut biaya alias gratis ✨ 


Hari Sabtu kemarin saya ikutan teman perawatan wajah di Hayyu cabang G-Walk. Biasanya sih saya datang ke Hayyu cabang Ngagel, tapi kali ini saya pengen cobain yang di G-Walk. Kami reservasi jam 10 pagi. Beruntung kami reservasi. Saya sempat berpikir untuk langsung datang. Ternyata antrinya cukup banyak kalau nggak reservasi 😜 




Kemarin saya cobain facial treatment ‘Brightening Facial’ dan ‘Peeling Tangan’. Begitu datang, saya langsung diminta ke bilik yang sudah ditunggu oleh terapisnya. Dulu sebelum pandemi, tersedia bilik yang berisi 2 bed. Jadi, kalau datang bareng teman bisa sambil ngobrol. Tapi semenjak pandemi semua bilik hanya berisi 1 bed 😃 


Baca Juga: 3 Skill Dasar untuk Menikmati Hidup 

Protokol kesehatan tetap diterapkan di sini. Mulai dari pintu masuk semua orang akan di cek suhu tubuh dan diwajibkan menggunakan hand sanitizer. Semua petugas di Hayyu menggunakan masker medis dan face shield. Khusus untuk dokter kecantikan dan terapis mereka menggunakan alat pelindung diri (apd) lengkap. Makanya, jangan heran kalau di akhir pengunjung bakalan dikenakan harga apd sekali pakai 😊 


Brightening Facial  


Sumber: Pexels.com


Harga: Rp150.000

Durasi: 1-1.5 jam


Facial treatment ini sama seperti perawatan wajah pada umumnya. Dengan tahap perawatan cleansing, scrub, ekstrasi komedo, massage, hot stone, serum brightening, masker, dan sunscreen ☀️ 


Selama perawatan wajah ini sayangnya saya kurang begitu menikmati. Terapisnya terkesan terburu-buru. Padahal bayangan saya, saya bakalan bisa rileks bahkan tertidur haha. Selebihnya, pelayanan salon kecantikan Hayyu ini cukup memuaskan. Produk facial treatment yang digunakan juga nggak ada yang membuat wajah saya terasa perih alias cocok 😉 


Seandainya sesi massage bisa dilakukan perlahan dan lebih lama mungkin akan terasa lebih memuaskan hihi. Saya suka banget bagian ekstrasi komedo yang diakhiri dengan setrum (saya nggak tahu nama alat ini apa) 🤪 


Facial treatment di Hayyu ini memakan waktu 1-1.5 jam. Terapisnya juga akan selalu menanyakan apakah pijatannya sudah cukup atau apakah ada rasa perih saat wajah diolesi berbagai krim. Sebelum mengakhiri dengan memberi sunscreen pada wajah, terapis bakalan mengolesi krim anti iritasi. Menurut saya ini cukup penting untuk mencegah wajah yang sensitif dengan krim tertentu 😬 



Peeling tangan


Sumber: Pexels.com


Harga: Rp125.000

Durasi: 15 menit


Peeling tangan di Hayyu ini memiliki tahap perawatan yang cukup simple. Menurut website tertulis cleansing, scrub, dan peeling. Tapi, sayangnya kemarin saya nggak di scrub. Tapi, langsung ke peeling. Saya baru tahu setelah membaca tahapan ini di website Hayyu. Sayang sekali. Mungkin lain waktu saya bakalan baca dulu tahapan perawatan sebelum datang untuk facial treatment 😬


Perawatan tubuh ini bisa dilakukan untuk mengangkat sel kulit mati dan menyamakan warna kulit tangan. Apalagi buat teman-teman yang sering beraktivitas di luar ruangan. Satu bulan sekali rasanya perlu untuk melakukannya 😉 


Sama seperti saat melakukan brightening facial, saat melakukan peeling tangan terapisnya juga bakalan bertanya apakah kulit tangan terasa perih atau nggak. Nggak ada sesi massage di sini karena hanya peeling 😆


Setelah semua sesi perawatan selesai, saya minta konsultasi dengan dokter kecantikan. Di sana saya tanya berbagai masalah kulit wajah saya, seperti pori-pori yang besar dan bruntusan di daerah jidat 😣


Baca Juga: Review Skincare E-Bright Skin Sunscreen Cream


Dokter kecantikan di Hayyu cukup ramah dan mudah dalam menjelaskan setiap permasalahn saya. Saya juga direkomendasikan jenis perawatan wajah yang cocok untuk kulit saya. Dokter menyarankan saya melakukan treatment khusus untuk memperbaiki tektur kulit. Ini karena saya nggak rajin peeling dan kulit saya juga kurang serum. Apalagi saya kerjanya kebanyakan di depan layar hihi 😬


Secara kesuluhan facial treatment di Hayyu cukup memuaskan buat saya. Perawatan wajah dan perawatan tubuhnya cukup lengkap, palagi ada dokter kecantikan juga yang berjaga jadi sekalian bisa konsul a-z hihi. Semoga aja lain waktu terapisnya nggak terburu-buru jadi bisa lebih rileks 😉 


Selain facial treatment, Hayyu juga menjual produk skincare yang digunakan selama perawatan wajah. Mulai dari toner hingga sunscreen. Semua produknya bisa dicek di website Hayyu dan Instagram Hayyu. Jadi, setelah menjalani facial treatment dan nggak merasakan iritasi, bisa banget beli produknya karena cocok. Kehalalannya jelas nggak diragukan lagi hihi 😊 


Facial treatment bisa dilakukan sesuai kebutuhan. Nggak harus satu minggu atau satu bulan sekali. Hanya kamu yang tahu kapan kamu merasa butuh. Merawat wajah menggunakan skincare dan melakukan facial treatment bukan selalu berarti menunjukkan kamu orang yang hanya memperhatikan penampilan supaya terlihat cantik. Tapi, itu juga sebagai bentuk dan upaya kamu mencintai dirimu sendiri 💕 


Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencintai dirinya sendiri. Ada yang memilih berolahraga, menjaga makanan sehat, atau dengan merawat kulit (wajah dan tubuh). Apalagi di usia 20an yang membuat kita lebih lebar melihat dunia dan memikul beban cukup berat 👀 





Mencintai diri sendiri sangat penting sebelum kita bisa berjalan dengan semangat menjalani hari. Mencintai diri juga penting sebelum kita mencintai orang lain. Merawat diri sendiri juga penting sebelum kita bisa merawat orang lain ✨ 


Kalau teman-teman bentuk self love-nya gimana nih? Kalau aku belakangan kebetulan lagi suka coba-coba skincare yang cocok dan teratur olahraga. Karena sesasi yang ditimbulkan setelahnya bikin mood bagus dan tubuh segar. Jadi lebih semangat menghadapi badai kehidupan hihi~ 💕






Makin ke sini, rasa-rasanya teknologi makin canggih aja. Mulai dari smartphone, laptop, sampai aksesoris rumah kayak lampu, tv, bahkan peralatan dapur. Semua benda tersebut kini bisa dikendalikan lewat smartphone di mana pun dan kapan pun 😍


Lampu sendiri jadi barang yang paling penting di rumah. Gimana nggak, kalau pencahayaan nggak bagus kan rasanya nggak nyaman bahkan bisa mengganggu mood (apakah ini saya aja yang begini?) 🤪 


Baca juga: Roti Bluder, Roti Peninggalan Belanda yang Super Lembut!


Memanfaatkan momen flash sale dari Tokopedia, beberapa waktu lalu saya cobain beli Smart Light Bulb 12W-RGBWW dari Bardi. Yang awal harganya Rp193.000 jadi Rp94.000 🤩 Nanggung banget kan kalau mau beli yang 9W. Saya yang udah lama kepo banget sama lampu ini gara-gara pernah di review Gadgetin di Instagram langsung checkout. Kebetulan juga lampu di rumah memang lagi mati, jadi pikir saya sekalian lah. 


Begitu barangnya sampai rumah, saya langsung pasang di kamar. Di dalam box Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW ini sudah ada panduannya yang sangat jelas dan sederhana. Jadi, teman-teman nggak perlu bingung 😉 


Review




Harga: Rp193.000


Spesifikasi:

Model: Smart Light Bulb - 12W RGBWW

Wifi: IEEE 802.11 b/g/n 2.4 GHz

Voltase: AC 200-230 volt

System Support: iOS & Android OS

Masa Pakai: 50.000 jam

Maximum Lumen: 1110

Temperatur Putih: 2700-6500K


Cara pemakaian 

  1. Unduh aplikasi (bisa pakai aplikasi Bardi atau lainnya. Kalau saya pertama pakai aplikasi Smart Life)

  2. Registrasi akun

  3. Tambahkan perangkat 

  4. Pasang perangkat

  5. Kontrol perangkat


Untuk menghubungkan Smart Light Bulb Bardi ini cukup mudah dan cepat. Sebenarnya banyak aplikasi yang bisa dipakai untuk mengontrol Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW dan kurang lebih isinya sama 😁 


Baca juga: Review Skincare E-Bright Skin Essential C-Bright Serum

Saya pikir, 12W lampu ini akan lebih terang dari lampu saya sebelumnya, Phillips 11W. Ternyata lebih redup sedikit. Beruntung, masih cukup terang untuk dipakai bekerja. Alasan saya pilih 12W adalah karena toh kita bisa mengontrol brightness dari lampu ini. Jadi, sekalian aja pilih yang paling terang ✨ 


Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW ini selain dapat dinyalakan dan dimatikan melalui smartphone juga mempunyai beberapa fitur, seperti penjadwalan otomatis, timer, mengatur brightness (kecerahan), mengganti warna, tema sesuai kegiatan, dan lampu yang dapat berkedip sesuai musik yang diputar 💃🏼  Beberapa ini fitur yang saya suka di Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW.


Schedule  




Buat saya pribadi, fitur ini sangat membantu. Apalagi kalau saya diharuskan bangun on time. Sebagai orang yang memiliki mata sensitif seperti saya, kadang alarm yang nggak mempan membangunkan saya (upsy, haha), saya mudah terganggu kalau lampu mendadak dinyalakan saat tidur 👀 


Selain itu, fitur ini juga bisa membuat jadwal tidur saya lebih rutin. Saya sudah satu minggu menggunakan Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW dan merasa cukup terbantu. Saya bakalan pasang waktu di jam saya harus tidur dan bangun. Jadi, kalau saya sedang mengerjakan sesuatu dan lupa waktu, saya bakal berasa diingatkan dengan lampu yang mendadak mati haha 😜 


Warna




Saya sadar kalau saya orang yang gampang bosan. Seperti yang sudah saya bilang di atas, cahaya turut serta dalam memperbaiki mood saya. Sebenarnya, warna yang paling sering saya gunakan hanyalah putih dan kuning (warm white). Saat bekerja, saya akan menggunakan lampu berwarna putih. Menjelang sore saat sudah mulai jenuh, saya akan gunakan warna kuning 💡 


Untuk warna lain, saya gunakan saat berkreasi mengambil foto. Cukup seru sih. Mungkin buat teman-teman yang menginginkan ruangan dengan pencahayaan warna warni akan cukup puas. Karna warnanya juga cukup lengkap. Apalagi setiap warna juga bisa diatur brightness dan contrast-nya 🤩 


Tema




Meski bisa memilih sendiri, fitur tema ini sangat membantu saya untuk menyimpan warna cahaya yang saya sering gunakan. Jadi nggak perlu lagi repot-repot mengira-ngira di menu white atau color. Tinggal sekali klik sudah sesuai ✨ 


Kekurangan dari produk ini hanyalah saat saya melepas bohlam dari rumahnya, perlu dilakukan setting ulang. Selain itu, satu lampu hanya bisa dihubungkan dengan satu akun/smartphone saja. Awalnya saya kira Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW ini bakalan bisa dihubungkan di smartphone saya dan orang rumah lainnya, ternyata nggak.


Oh ya, untuk menggunakanna pastikan saklar juga dalam kondisi menyala ya karena kalau saklar dalam kondisi mati, meski sudah dihubungkan lewat smartphone tetap nggak akan bisa dikontrol 😬 


Sejauh ini, saya cukup puas dengan Smart Light Bulb Bardi 12W RGBWW. Dulu, saya pikir harga barang-barang smart home itu mahal banget. Eh, tapi ternyata nggak juga. Brand Bardi sediri menurut saya jadi solusi buat orang-orang yang ingin merasakan kemudahan teknologi di rumah. Meski harganya yang terjangkau, produknya nggak main-main nih 🥳


Kalau teman-teman gimana, ada yang punya barang-barang smart home juga? Sebagai penggemar teknologi, siapa tahu saya bakalan tergoda hihi 🤪 





 


Hari ini saya dapat oleh-oleh dari salah seorang kerabat yang baru saja dari Madiun. Sebelumnya saya nggak pernah tahu keberadaan roti ini. Keberadaannya saja nggak pernah tahu, tentunya rasanya pun saya nggak tahuuuuu. Meski saya punya saudara di sana dan beberapa kali ke sana 😬

Pertama kali saya diberi roti bluder ini saya kira ini seperti roti biasa saja yang ada rasa-rasanya. Karena di plastiknya tertulis varian rasa. Nggak ada deh ekspektasi gimana-gimana. Eh, nggak tahunya begitu gigitan pertama, alamak! Lembut bangeettt pemirsaaaaa~ 😍


Saya cukup shock (lebay). Awalnya saya bingung mau coba rasa apa dulu, ada coklat, kacang, gold cheese, dan coklat keju. Pilihan pertama pun jatuh pada gold cheese dan langsung sukaaakkk 🤤 Tapi beneran karena nggak nyangka rasanya bakalan selembut itu. Perpaduan rasa kejunya juga enak bingittss. Saya pun langsung browsing merek roti ini. Cokro Bluder Madiun. 


Usut punya usut, roti klasik ini ternyata oleh-oleh khas Madiun yang merupakan peninggalan Belanda semasa menjajah Indonesia. Roti ini menjadi santapan wajib tentara Belanda pada saat itu. Teksturnya yang lembut membuat kue bluder ini jadi ciri khas dan ikon kuliner kota Madiun, Jawa Timur. 


Baca juga: Nyobain Nasi Bete Surabaya

Yang bikin roti ini sangat lembut tentunya campuran adonannya yang menggunakan banyak telur. Tentunya dulu roti ini hanya roti polosan tanpa varian rasa. Seiring berjalannya waktu masyarakat pun mengkreasikan roti ini dalam berbagai varian rasa agar lebih nikmat 😆 


Cokro Bluder merupakan toko roti bluder tertua yang sudah berdiri sejak 1989. Makanya nggak heran kalau toko inilah yang menjadi acuan setiap wisatawan ingin menikmati roti bluder yang menjadi ikon kuliner Madiun 😁 


Meski semakin lama banyak pula bermunculan toko yang juga menjual roti bluder. Bahkan sewaktu saya iseng buka di Gofood, ada juga beberapa toko yang menjual roti bluder di Surabaya. Kalau menurut websitenya sih mereka memang open reseller. Jadi harusnya rasanya sih sama. Tapi saya belum coba mungkin lain waktu akan saya coba 😊 


Harganya yang sangat terjangkau membuat siapa pun bisa dengan mudah mencicipi rasa roti bluder peninggalan bangsa Eropa ini. Harganya dipatok mulai dari Rp9.000/pcs 😆 Bukan hanya menjual roti bluder, Cokro Bluder juga menjual beberapa roti lainnya seperti spiku, roti sobek, roti kering, dll. 


Teman-teman ada yang pernah cobain roti bluder juga nggak nih? Atau ada yang baru tahu juga kayak saya? 😆






Detective Conan, salah satu serial manga Jepang genre detektif favorit saya. Dulu saya pertama kali nonton sewaktu SD. Detective Conan ini serial yang paling saya tunggu di Minggu pagi selain Doraemon dan Inuyasha. Ketahuan banget kan saya masuk generasi tahun berapa haha 😜

Saya lupa mana yang saya kenal terlebih dulu, komiknya atau serial tv-nya. Yang jelas saya sangat amat menikmati menonton Detective Conan barengan sama kakak, adik, dan ibu saya. Fyi, ibu saya penggemar berat Inuyasha hihi. Ada yang tahu atau suka juga dengan serial Inuyasha ini? 😜


Seminggu belakangan ini tiba-tiba saya rindu banget nonton Detective Conan, jadilah saya cari daaann akhirnya dapaaat. Bener-bener full dari episode pertama (sebelum Shinichi jadi Conan) sampai yang terbaru episode 991. Saya baru tahu kalau serial ini masih tayang sampai Oktober 2020 kemarin. Bahagiaaa sekaliii 😆 Nontonin serial kesayangan emang bikin candu banget ya. Beda tipis lah sama kalau lagi nonton drama Korea haha. Sama-sama bikin lupa waktu dan nggak bisa berhenti hihi.


Bedanya kalau dulu sewaktu SD saya terkagum-kagum dengan semua analisa Conan, di usia sekarang saya jadi lebih banyak mikir. Wait, kok bisa begitu ya? Tadi kayaknya aku nggak merhatiin ada itu? Alhasil saya nontonnya pun sambil ikutan tebak-tebakan kira-kira siapa pelakunya 🤔 


Peka


Setiap kali Conan atau Hattori (teman Shinichi yang dari Osaka) bertemu orang, saya jadi lebih detail lihat gesture atau tanda-tanda yang ada pada orang tersebut. Misal bagian kaki yang ada goresan, pakaian yang ada noda, dll. Meski ini juga gambaran orang tapi seenggaknya si illustrator pasti kasih petunjuk juga kan? Hehe😁 


Baca juga: Review Film Soul (2020)

Saya jadi penasaran dengan penulis cerita ini, Gosho Aoyama. Kayaknya orangnya detail banget ya. Saya kira penulisnya ini punya latar belakang pendidikan psikologi atau yang berhubungan dengan polisi dll. Ternyata lulusan art dong. Keren banget lah si bapak satu ini. Saya jadi penasaran kira-kira dapet ide dari mana ya soal trick pembunuhan, motif, beserta petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan? 🤔 


Tebak-tebakan pelaku  


Semenjak nonton ulang serial Detective Conan ini saya jadi makin paham polanya (atau lebih tepatnya ciri khas penulis dalam memecahkan kasus?). Orang-orang yang jadi tersangka biasanya memang tenang banget dan di luar dugaan. Alias, orang yang sebetulnya nggak begitu mencolok 😶 


Meski di beberapa cerita pelakunya justru orang di luar cerita awal. Yang ini sih sering bikin saya terkecoh haha. Bagian tebak-tebakan pelaku ini bagian yang paling seru buat saya. Kalau tebakan saya bener rasanya bangga juga. Apakah itu pertanda saya bakat jadi detektif? Dan berikutnya bakalan ada Detective Dea? Hahaha ngaco banget 🤪 


Selama nonton ini pun saya jadi berimajinasi punya kerabat yang bisa bikin alat-alat canggih kayak Porf Agassa haha. Meski sebenernya juga ada beberapa alat-alat unik yang sudah dijual di pasaran. Seperti bolpen yang ada kameranya. Tapi sepertinya lebih seru aja kalau punya kenalan yang bisa membuat semua peralatan itu. Bisa sekalian request gtu hehe 😆


Karena nostalgia ini pula, saya jadi tahu di Indonesia sendiri ternyata ada detektif perselingkuhan. Dan orang tersebut mengaku menjalani ini sebagai profesi karena suka melihat Sherlock Holmes. Wow! 😱


Kalau teman-teman gimana nih? Ada yang suka nonton Detective Conan juga? Atau punya serial detektif lainnya? Hmm, kayaknya selanjutnya saya mau nonton ulang Sherlock Holmes deh hihi. Gimana? 😆


Older Posts

Follow by Email

1Minggu1Cerita

1minggu1cerita

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

LET’S BE FRIENDS

Blog archive

  • ▼  2021 (21)
    • ▼  April (3)
      • Facial Treatment di Hayyu : Brightening Facial dan...
      • Review Techno: Bardi Smart Light Bulb 12W-RGBWW
      • Cara Menghabiskan Uang Sebelum Menabung
    • ►  February (4)
    • ►  January (14)
  • ►  2020 (53)
    • ►  December (17)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (7)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (20)
    • ►  October (2)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (63)
    • ►  December (1)
    • ►  November (12)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

SUBSCRIBE NEWLETTER

recent posts

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates