• Home
  • Travel
  • Review
    • Film
    • Book
  • Jurnal
    • Event
    • My Space
  • About

                        D e a     M e r i n a

“Don't be pushed around by the fears in your mind. Be led by the dreams in your heart.” ― Roy T. Bennett, The Light in the Heart

Powered by Blogger.


Dulu, image pengajian biasanya di identikkan dengan para ibu-ibu atau bapak-bapak yang lagi kumpul di masjid. Tema yang dibahas pun cenderung kaku dan berat. Trus, ust atau usthnya kebanyakan yang udah berumur. Pakaian yang dikenakan juga pakaian dinas ala ust/usth yang lagi ceramah. Nggak menarik banget deh pokoknya buat anak muda. Serius banget.

Tapi, beberapa tahun belakangan image itu berubah drastis. Kalo diperhatiin sekarang masjid-masjid dipenuhi oleh kawula muda. Alhamdulillah suatu kemajuan. Title yang melekat pada mereka adalah pemuda hijrah.

Apasih yang bikin pemuda-pemudi tertarik untuk ikut kajian?

Jomblo. Jodoh. Dua pembahasan ini yang menarik para jomblowan jomblowati mencari jodoh. Hmm, aku rasa sih emang tepat sasaran. Mungkin karena kebanyakan populasi di era ini adalah usia produktif alias 20tahunan keatas. Entah kenapa dan gimana asal usulnya, jaman sekarang orang dengan status jomblo itu digambarkan seolah adalah orang yang hidupnya paling menyedihkan didunia ini. Sampe ledek-ledekan. Bahkan, 80% guyonan meme lokal dan internasional adalah perihal kejombloan. Padahal, ya nggak gitu-gitu amat.

Sampe-sampe hampir semua kajian pemuda hijrah bertemakan kedua hal tersebut. Kalo nggak perihal move on ya gimana caranya dapet jodoh cepet atau kajian pranikah. Semuanya serba jodoh, jodoh, dan jodoh. Kayak gini,

A             : Mau kemana?
B             : Pengajian
A             : Cieehh, kajian pranikah yaaa / Cieehh, kajian move on yaaa

Dan lama-lama aku pun mulai (maaf) eneg. Kayak, men kenapa sih kudu hal itu mulu yang dibahas? Emang nggak ada hal lain yang bisa dijadiin topik? Toh hidup kita ini bukan melulu soal hati merah jambu. Dan hijrah itu juga bukan melulu soal jodoh. orang hijrah itu orang yang ingin memperbaiki diri. Buat siapa? Jodohnya? Bukan! Ya buat dirinya sendirilah. Ngapain berubah buat orang lain.

Lambat laun, aku sempet baca di ig perihal mereka yang (mungkin) kesel juga dengan kedua pembahasan ini. Aih, ramenya. Dari yang halus sampe kasar ada. Macam-macam lah netijen kita ini.
Karena kepo, aku pun iseng browsing dan nemu artikel yang cukup menjelaskan latar belakang digemborkannya kajian pemuda hijrah secara garis besar.

Siapa sasaran kajian? Anak muda mulai usia awal 20tahun terutama yang jomblo.

Kenapa kudu yang jomblo? Soalnya mereka ini rentan dan gampang baper. Ada yang masih labil pula. Bisa-bisa jatuhnya ke hal-hal negatif kalo nggak mampu nahan ejekan ataupun syahwat.

Terus tujuannya? Menjauhkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti tindak kriminal (pelecehan seksual dll), hamil diluar nikah, tingginya tingkat aborsi, dst. Lalu, menancapkan iman dihati mereka. Biar nggak galau mulu. Nggak kosong hatinya Cuma gegara nggak ada pasangan.

Solusinya? Menikahlah bagi yang mampu dan siap. Bukan berarti semua pemuda kudu segera menikah.

Intinya, hijrah itu bukan melulu soal mencari jodoh, mengejar jodoh, atau apapun lah itu soal jodoh. Tapi, fase memperbaiki diri untuk kehidupan yang lebih baik. Untuk menjadi pribadi yang pada awalnya nggak tahu jadi tahu. Yang awalnya nyasar jadi on track. Dan yang paling penting memperbaiki doktrin-doktri yang selama ini melekat tanpa tahu pembenarannya.

Jadi, nggak semua orang yang hijrah itu ngebet nikah.




Meningitis atau radang selaput otak merupakan virus menular yang rentan dijumpai saat kita berkumpul dengan orang lain. Terutama dengan mereka yang berasal dari daerah endemic seperti afrika. Jadi, amannya kalo mau pergi-pergi suntik vaksin dulu biar aman. Pergi sehat, balik juga sehat.

Nah, kali ini aku mau cerita gimana prosedur suntik vaksin meningitis di Juanda, Surabaya.



Pertama.

Kalian harus isi formulir di web Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Nah, setelah kalian buka webnya perhatiin jadwal pelayanan yang tertera beserta lokasi yang menyediakan. Karena di Surabaya ada 2 tempat, yaitu di Juanda dan Perak, aku lebih milih di Junda karena emang lebih deket. Kalo udah pilih daftar. Oh iya, sebenernya bisa juga sih kalian langsung dateng gitu tanpa daftar online, tapi bakalan antri lama banget hehe. Jadi ya lebih baik daftar online aja.


Kedua.

Isi formulir yang disediakan. Pilih juga lokasi tujuan pelayanan. Biasanya bakalan tertera kuota tersisa berapa. Karena tujuannya antrian online ini, ya biar orang tau dia masih bisa daftar apa nggak. Biar kehadirannya nggak sia sia gitu hehe. Jangan lupa scan passpport kalian. Kalo udah ngisi formulir online klik submit. Kalian bakalan dikasih salinan dari formulir yang kalian isi tadi. Jangan lupa di print ya. Disitu juga tertera jam berapa kalian harus dateng.

Ketiga.

Sebelum berangkat, jangan lupa bawa passport asli dan fotokopi 1x. Sampai di lokasi datengin meja informasi dan ambil antrian. Jangan lupa bilang juga kalo kamu udah isi formulir online. Disini kamu bakalan dapet formulir kecil satu lembar yang harus diisi. Kalo kamu antrian biasa (bukan online) kamu bakalan kudu ngisi beberapa lembar formulir.

Keempat.

Duduk manis nunggu dipanggil. Tadi aku dateng sekitaran jam 9an dan dapet antrian nomor 100. Waktu aku dateng, antrian yang di panggil baru nomor 48. Karena laper aku pun makan dulu di warung sebelah hehe. Sekitaran setengah jam aku balik lagi. Lima menit kemudian aku dipanggil. Cepet juga, batinku.

Kelima.

Serahkan berkas-berkas yang diperlukan. Disini kamu bakalan ditanyain ada alergi obat atau nggak, trus alergi makanan apa, sudah menikah atau belum (buat yang baperan jangan baper ya haha), masih haid apa nggak (buat yang berumur), dll. Terus nunggu lagi deh buat dipanggil untuk bayar. Biaya suntik 305.000 untuk 1 orang.

Keenam.  

Setelah bayar, kalian nunggu di panggil lagi buat suntik. Nggak lama sih sekitar 10 menit. Dan usahain kalian duduk dideket pintu ruangan suntiknya ya. Soalnya mbak-mbaknya ini kalo manggil nggak pake pengeras suara, dan suasananya berisiiik banget. Entah ya aku sampe mikir, di luar negeri juga begini nggak sih suasannya? Ini apa gegara kebanyakan penghuni ruangannya ibu-ibu ya maka berisik betul.

Ketujuh.

Disuntik deh hehe. Btw, jangan lupa buat pake baju yang nyaman biar waktu suntik nggak ribet. Aku saranin sih pake baju yang ada kancing depannya a.k.a kemeja soalnya suntiknya dilengan kiri. Suntiknya nggak sakit kok Cuma celikit. Haha akunya aja yang takut jarum. Dulu waktu nganterin adek imuniasis aja aku yang begidik nutup mata.

Kedelapan.

Tanda tangan di buku kuning terus pulang deh.

Pelayanannya enak kok yang di juanda. Cepet pula nggak perlu nunggu lama. Tapi kalo mau lebih cepet lagi, dateng pagi banget aja jam 8. Dijamin nggak pake nunggu.

Nah, gitu deh cerita hari ini. Sekian.







Rilis                        : 18 Oktober 2018
Pemain                 : Dimas Anggara, Bunga Zainal, Deva Mahendra, Christine Hakim
Sutradara            : Rudi Aryanto
Genre                   : Drama

Banyu Anggoro (Dimas Anggara). Seorang anak laki-laki yang hanya tinggal berdua dengan neneknya, Eyang Uti (Christine Hakim). Ibunya pergi begitu saja karena enggan merawat Banyu saat tahu Banyu lahir mengalami gangguan mental. Tidaklah mudah merawat anak dengan keterbelakangan mental. Eyang selalu berusaha tetap tegar dan sabar membesarkan Banyu seorang diri terlebih menanggapi omongan tetangga yang kurang pantas didengar. Begitu pula Banyu, tidak mudah menjadi pribadinya.

Banyu didiagnosa mengalami SpektrumAutism. Yaitu, gangguan mental dengan kondisi menarik diri dari lingkungan sosial. Alias anti sosial. Keadaan ini baru diketahui Eyang Uti saat Banyu memasuki masa sekolah TK. Setiap kali pelajaran dimulai Banyu seringkali tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran. Entah itu menyanyi atau bermain dengan teman sebayanya. Ia memiliki dunianya sendiri. Banyu suka sekali menggambar. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan dengan baik. Dia juga menyukai hujan. That’s why judulnya dancing in the rain hehe. Oh iya dan juga namanya, Banyu yang artinya air dalam bahasa jawa. Karena air adalah sumber kehidupan manusia. Dari namanya, Eyang Uti juga berharap kalo kelak Banyu juga bisa jadi sumber kehidupan sesama. At least, bermanfaat untuk sekitarnya.

Pernah sekali Banyu yang ansos nggak pernah keluar rumah tetiba memutuskan untuk keluar. Mau coba-coba gitu main sama tetangga karena dia ngeliat anak-anak main kok kayaknya asik banget. Sewaktu tiba di lapangan bola, dia pegang bola sepak dan nggak mau dikasih ke anak-anak. Oh iya jadi Banyu ini kalo udah suka atau pegang sesuatu dia nggak mau direbut secara paksa. Terus eh anak-anak nggak terima dan malah ngamuk. Alhasil mereka pun ngeroyok si Banyu. Untung aja ada Radin yang dateng nolongin Banyu. Sejak saat itu Radin dan Banyu bersahabat. Tanda persahabatan mereka dimulai waktu si Radin ngajarin Banyu ngetapel dan kasih ketapel buat jaga diri. Yang dari ketapel itu Banyu nolongin Kinara yang lagi digangguin sama temen-temennya. Yap. Sosok sahabat Banyu yang kedua adalah Kinara. Perempuan cantik yang sayangnya dari kecil udah di diagnosa dokter kena Meningitis.

Hingga waktu pun berlalu dan mereka beranjak dewasa. Banyu tumbuh sebagai remaja yang pandai. Suka banget main rubik. Bahkan doi bisa main rubik tanpa ngeliat rubiknya! Banyu juga sering banget ikut-ikut kompetisi sains dan sering juga juara. Sedangkan Radin tumbuh sebagai pemain basket. Kinara tumbuh menjadi sosok gadis cantik yang periang.

Konflik mulai muncul sewaktu mama Radin memfitnah Banyu. Sendari kecil, mama Radin memang selalu melarang Radin untuk berteman dengan Banyu. Katanya, Radin nggak pantas untuk berteman dengan anak gangguan mental kayak Banyu. Jahat emang ya doktrin kayak gini ini. Radin dateng waktu Banyu nggak sengaja mendorong Mamanya sampai jatuh. Dari situ Radin marah sama Banyu. Disaat yang sama Mama Radin juga memberi tahu Kinara untuk tidak menemui Radin lagi.

Saat pertandingan final, tiba-tiba Radin jatuh dan harus dibawa ke rumah sakit. Tanpa disangka-sangka, Radin nyatanya mengalami gagal jantung dan harus segera melakukan tranplantasi jantung. Mamanya panik bukan main. Disaat itulah Banyu yang sudah menganggap Radin adalah saudaranya rela memberikan jantungnya. Disaat yang sama kondisi Kinara semakin memburuk dan harus dirawat dirumah sakit.

Saat Banyu memutuskan untuk memberikan jantungnya pada Radin, ia tak memberi tahu siapapun. Cuma nulis surat “I want to give my heart to my brother, Radin”. Surat itu dimasukin ke amplop juga foto mereka bertiga. Banyu pamitan sama Eyang Uti waktu beliau tidur. Banyu sedih meninggalkan Eyang Uti, tapi ini sudah menjadi pilihannya. Banyu pun pergi ke tengah jalan. Saat itu hujan turun, ia tersenyum dan menyebrang dengan sembarangan. Ia pun tertabrak truck.

Saat itu pihak rumah sakit memberi tahu Mama Radin bahwa ada seseorang yang ingin mendonorkan jantungnya untuk Radin. Mamanya pun menemui pendoron tersebut. Betapa terkejutnya ia saat mngetahui Banyulah pendonor itu. Mama Radin pun merasa bersalah dan memohon ampun pada Eyang Uti karena sering menghina-hina Banyu.

Setelah operasi dilakukan Radin baru tersadarkan dari tidur panjangnya. Ia ingin menemui Banyu. Sayangnya Banyu tak dapat ia temui. Ia pun sedih. Dan bertambah sedih lagi sewaktu ia tahu bahwa jantung yang ia miliki adalah jantung Banyu. Dibagian ini menguras air mata bngeeeettt. Karena ditayangin masa-masa mereka masih main bareng. Kinara dan Radin pun mengunjungi pemakaman Banyu. Pada akhirnya Banyu emang sesuai namanya, bermanfaat buat orang lain.

Sedih banget deh endingnya. Banjiiirrr air mata hehe. Sebenernya pesan di film ini bagus ya. Kita tuh emang kudu ikut ngerangkul orang-orang kayak Banyu. Bukan malah ngejauhin. Kayak misalnya si ortunya Banyu ini. Mereka nggak terima dengan keadaan trus nggak mau ngerawat Banyu. Padahal Banyu ini pinter banget dan nurut. Yaaa, mungkin namanya juga orang tua pengennya punya anak yang normal. Anak normal aja masih susah didiknya apalagi anak spesial hehe gtu kali ya mereka mikirnya. Padahal banyak orang yang pengen bisa punya anak. Anak itu bisa dibilang ujian dan berkah juga buat ortunya ya hehe.

Aku dulu waktu smp dan sma juga pernah punya temen gangguan mental. Keduanya emang pada pinter. Geleng-geleng aja liat mereka bisa pinter gtu hehe. Tapi miris juga sih, kadang mereka sering dikerjainn. Kayak waktu itu pernah ada temen yang iseng nyeletuk minta temenku yang gangguan mental ini buat terjun ke kolam ikan. Eh, terjun beneran dan temenku yang nyuruh pun dipanggil guru bk gtu.

Overall film ini sebenernya bagus, Cuma sayang aaja konfliknya kurang greget. Kayak, udah gini doang? Tp mungkin sulit ya memvisualkan sesuatu itu emang hehe. Akting anak kecilnya juga nanggung sih menurutku. Kalo di compare sama film My Idiot Brother, masih oke My Idiot Brother menurutku hehe. Tapi ceritanya ini bagus sih. Sukaaaa sama pesan-pesannya.




Hari ini, entah udah keberapa kalinya aku menginjakkan kaki di gedung biru ini. Gedung yang selalu sukses membuatku liar berimajinasi mengenai cita-cita. Graha Pena. Aih, sayangnya aku nggak ada urusan di gedung utama biru ini. Aku Cuma ada urusan di bagunan kecil di pojokan. Kantor imigrasi. Bisa dibilang hari ini aku pasrah banget deh. Soalnya udah capek bolak balik tempat ini urusan nggak kelar-kelar. Aku sampe nggak enak sendiri kebanyakan ijin sama si Bapak.

Flashback dikit ya. Jadi, hari pertama aku dateng kesini aku bawa semua persyaratan buat bikin passport baru. Akte asli + fotokopi 1 lembar ukuran A4, ktp asli + fotokopi 1 lembar ukuran A4, dan kk asli + 1 lembar fotokopi ukuran a4 sesuai sama yang di tulis di web imigrasi. Tapi ditolak. Soalnya ada kesalahan penulisan tahun lahir di akteku. Harusnya ’95 eh ditulis ’94, sedangkan di kk dan ktp ’95 semua. Terus kk ku penulisan namanya juga salah, jadi ktpku juga ikutan kk. walaupun ada surat keterangan lahir, tapi tetep acuannya akte jadi diminta benerin dulu ke dispenduk yang di siola. Okelah berangkat ke dispenduk.

Nah dulu, aku sempet benerin data di kk ku sesuai dengan kenyataan. Nama udh bener dan tahun lahir juga. Karena sudah masuk arsip jadi aku Cuma dikasih surat keterangan kalo namaku di arsip mereka udh bener.

Hari kedua, aku dateng bawa semua kelengkapan ditambah surat keterangan dari dispenduk. Ternyata masih di tolak. Surat keterangan tadi nggak diakui sama imigrasi. Aku diminta buat cetak kk ulang. Akhirnya aku lari ke kelurahan buat cetak ulang. Butuh waktu seminggu sampe akhirnya jadi. Setelah seminggu aku langsung ambil kk baru dan langsung daftar antrian imigrasi lagi lewat aplikasi hp.

Hari ketiga. Ternyata semua berkasku masih di tolak. Karena akteku namanya bener, tapi tahunnya masih salah. Dan meskipun data di kk ku udah bener semua, tetep harus sama di akte. Jadinya aku ke dispenduk lagi buat benerin akte biar sama kayak kk. Tapi, karena ini akte udah lama banget sejak aku lahir, aku harus ngurus ke pengadilan negeri di daerah arjuno. Berangkatlah aku kesana. Setelah tanya-tanya, ternyata nggak semudah yang aku bayangin. aku harus ngurus beberapa berkas, menghadirkan beberapa saksi, dan bakalan dilakukan persidangan. Yap. Kudu ada persetujuan dari hakim. Kalo aku ngurus sendiri otomatis aku harus mondar mandir kantor pn yang artinya aku bakalan ijin kerja banyak banget. itu pun kurang lebih butuh waktu sebulan. Atau, bisa juga pake jasa pengacara yang udah disediain pn. Tapi, jelas itu nggak murah dan nggak bisa jamin cepet juga karena tergantung mood hakimnya menyetujui perubahan kita atau nggak. Selain itu, kalo akteku berubah otomatis aku juga bakalan ngerubah 4 ijazahku (sd, smp, sma, dan kuliah) yang aku rasa nggak bakalan bisa lancar jaya dan butuh waktu yang lama. Padahal aku butuh passport cepet.

Setelah sempet hopeless, akhirnya aku pun ngalah sama keadaan. Pada akhirnya aku milih buat ganti kk dan ktp sesuai akteku. Yes. Otomatis aku lebih tua setahun. Kesel sih. Banget malah. Tapi, yamau gimana lagi. Cuma itu satu-satunya pilihan. Akhirnya aku pun balik lagi ke kelurahan buat bikin pengajuan ganti tahun lahir sesuai akte. Seminggu kemudian, kk baruku jadi. Pada hari itu juga aku langsung bikin pengajuan cetak ulang ktp. Seminggu setelahnya aku dateng buat ambil ktpku. Sayangnya masih belom jadi. Aku diminta dateng 2 hari lagi. Setelah 2 hari, aku dateng ke kelurahan lagi ternyata aku diminta buat foto ulang di dispenduk. Keselnya bukan main. Karena aku ngerasa capek sama sistem birokrasi disini. kayak dilempar-lempar nggak jelas. Aku langsung dikasih surat rujukan ke dispenduk. Hari iru juga aku langsung ke dispenduk buat foto ktp. Dan kalian tahuuu, di dispenduk aku Cuma ngantri bentar dan langsung foto dan langsung cetak ktp. Hari itu juga aku bisa dapet ktp baruku. Aku seketika sedikit kesel (lagi), kenapa nggak dari awal aja aku dikasih surat rujukan buat cetak ktp di dispenduk? Jadi toh aku nggak perlu nunggu berminggu-minggu.

Hari keempat (kurang lebih sekitar sebulan setengah setelah hari pertama), ini tadi dengan jiwa pasrah mau ditolak lagi atau gimana terserah dah. Aku dateng lagi ke imigrasi. Sortir berkas awal aku lolos. Semua berkasku sudah sama. Sesuai persyaratan mereka. Terus, aku antri lagi di penginputan data. Awalnya, semua berjalan baik-baik aja. Sampe bagian si mas-mas ini nanyain perihal orang tua. Spontan aku nanya , “emang perlu ditulis ya pak?”. Seketika si mas-mas ini nggak terima. Padahal aku Cuma tanya biasa. Eh, dianya malah nyolot dengan nada yang kurang enak didengar. Jujur aja aku sempet shock denger jawaban masnya yang menurutku kurang pantes. Men, ini tuh pelayanan publik. Elu kerja sama negara, bukan swasta. Karena nggak mau cari ribut, pada akhirnya aku Cuma iya-iya aja sama apa yang dia bilang. Yang penting passportku kelar.  

Aku kecewa sih sama pelayanannya. Semoga aja aku jadi orang terakhir yang dia kasih pelayanan begitu. Disamping itu, rasanya, sikap yang dia tunjukkin seolah nggak sesuai sama usia dan style-nya. Aku jadi mikir, orang dengan usia segitu nyatanya nggak cukup dewasa buat ngertiin orang lain. Yaaa, emang sih kita nggak bisa mandang usia seseorang kalo soal ini.

Hhhh, yaaa begitulah. Btw, inget ya buat yang mau bikin passport jangan lupa pastikan kalo semua berkas kalian udah bener. Kalo ada yang salah, mending cepetan benerin jangan mepet-mepet kayak aku hehe. oh iya, biayanya sekitar 355.000. passport jadi 3-4 hari kerja ya. Jangan lupa juga kalian harus tau tujuan kalian bikin passport itu apa dan kemana. Soalnya itu ngaruh banget. Misal, kalian adalah seorang pelajar dan tujuan kalian adalah untuk student exchange. Biasanya bakalan diminta surat rekomen dari kampus/sekolah. Kalo udah lulus belom kerja, kalian bakalan diminta penanggung jawab buat jaminan kalo kalian nggak bakalan jadi tki ilegal disana. Kalo udah kerja, kalian bakalan diminta surat keterangan dari perusahaan kalian kerja bahwa kalian emang jelas kerja disana. Pokoknya semuanya kudu jelas. Karenaaaa, yaa kalian tahu sendiri banyak berita tki ilegal atau turis yang nggak bisa pulang karena kekurangan budget. Imigrasi menghindari hal-hal semacam itu demi kebaikan kita juga.

Aku harap sih, kedepannya birokrasi negara ini nggak makin ribet. Tapi makin mudah. eh, tapi ini juga udah lumayan sih sejak bu risma marah-marah perihal ektp itu hihi. Apa perlu bu risma marah-marah lagi biar sistemnya lebih baik lagi?





Coba kamu tutup matamu
Bayangkan aku ada dihadapanmu. Sudah?
Baik
Bayangkan tiba-tiba lampu padam seketika
Gelap gulita!
Eits, tunggu! Ada secercah cahaya kekuningan muncul perlahan dibelakangku
Semakin lama, semakin jelas dan terang
Ah, itu kue!
Aku bawa dihadapanmu
Wah, banyak orang tersayang muncul
Senang? Kuharap begitu
Dengarkan kami bernyanyi lagu sejuta umat setahun sekali dulu
Kami sudah selesai bernyanyi
Okay
Kini, giliranmu meniup lilinnya
Eh tunggu, berdoalah terlebih dahulu
Ucapkan harapan baik untukmu dan sekitarmu
Kami semua akan sedikit memelas pada malaikat untuk bantu mengamini
Sudah?
Baiklah, tiup lilinnya
Gelap
Selamat ulang tahun, Ayah




“Pulpen. Buku tulis. Dompet. Headset. Botol minum. Hmm, kayaknya udah deh” kataku sembari menyambar kunci motor dan berpamitan dengan orang rumah lantas berlalu menuju lokasi.

Sesampainya di lokasi aku pun duduk dan memainkan ponsel. Agak deg degan sih sebenernya. Bahkan lebih deg degan daripada ketemu doi haha. Tapi, yaudahlah bismillah aja. Setelah hampir satu jam aku menunggu, aku mulai bosan. Aku iseng membuka pesan singkat dari orang bersangkutan.

                “LHAAA KOK JAM 2??? Astaga terlanjur udah ijin nggak masuk kerja” ujarku menepuk jidatku sendiri menyesali keteledoran yang baru saja aku buat.

 Jadi ceritanya kemaren ‘seingetku’ aku ada jadwal tes ielts. Tapi, ternyata aku salah jam. Huft, jadilah kudu mbolang sambil membunuh waktu. buat kalian yang mau ngapa-ngapain usahakan cek hari dan jamnya ya. Biar nggak salah jam kayak aku hehe. Nggak tau kenapa ini pikiran rasanya lagi nggak singkron belakangan. Ada aja yang salah. Kebanyakan micin kali ya (lagi-lagi micin disalahin haha kesian doi).

Jam 2.

Karena ini pertama kalinya aku ikut test ielts, sebelumnya aku browsing-browsing dulu. Katanya sih beda sama toefl. Dan, emang bener. Jadi ielts ini ada 4 sesi yaitu, listening, reading, writing, dan speaking. Masing-masing punya jeda yang beda-beda. Kalo dari pengalaman kemaren sih:

·         Listening.
Di sesi ini kita bakalan dikasih pertanyaan 40 soal. Waktu kalian 40 menit. Jawabannya ada di percakapan yang diputerin. Dan inget, diputerinnya Cuma sekali doang. Beda sama toefl, yang kalo kamu kelewatan satu kata bisa kamu dengerin lagi karena diulangin 2x. Usahain sebelum percakapan dimulai baca dulu pertanyaannya ya. Biar lebih bisa fokus point-point yang penting. Kalo ada soal yang nggak tau jawabannya udah lewati aja. Move on ke pertanyaan berikutnya. Kalo kalian terlalu terpaku sama soal yang tadi, kalian bakalan kehilangan fokus buat soal berikutnya. Makanya move on sama mantan biar bisa fokus sama yang sekarang #eh. Oh iya, hati-hati ya sama perintah yang nggak ngebolehin nulis lebih dari 3 kata dll.

·         Reading.
Kekuatan vocabulary kalian beneran dah diuji disini. karena satu text itu berhubungan sama sekitar 2-8 soal. At least, pahami pointnya di awal/akhir masing-masing paragraf. Kalo nggak ngerti sama sekali, udah kira-kirain aja hehe.

·         Writing
Di sesi ini bakalan ada 2 task. Yang pertama, kalian bakalan diminta buat menjelaskan dari sebuah diagram/chart minimal 150 kata. Yang kedua, kalian diminta pendapat mengenai suatu hal, minimal 250 kata. Kalo disesi ini, giliran grammar kalian yang bakalan diuji. Ngerpek-ngerpek dikit di text reading boleh juga kok hihi

·         Speaking
Nah, di sesi terakhir ini ada speaking. Kalian bakalan di interview sama pengujinya. Di sesi ini juga ada beberapa task. Yang pertama kalian diminta buat ceritain mengenai diri kalian. Misal sekolah dimana, berapa bersaudara, dll. Pokoknya personality kalian. Trus, ada juga tahap kalian diminta opini tentang sesuatu. Hampir sama kayak di sesi writing tadi. Bedanya ini ngomong langsung. Aku skak mat banget dah di bagian ini. Karena emang jarang ngomong aktif jadi gelagapan hehe. Beuh, ngomong bahasa indonesia aja aku masih sering gelagapan haha.

Kelar sesi speaking rasanya aku pengen mengubur diri hidup-hidup. karena emang kurang banget euy. Malu sama tembok dah. Kalo dipikir-pikir kita belajar bahasa inggris dari sd berarti 16 tahun dan nggak fasih juga haha. Nggak banget dah. Jangan ditiru ya.
Nah, buat sedikit mengejar ketertinggalanku selama ini, aku ada beberapa tips & trick nih (reminder buat aku juga hehe):

1.       Niat

2.       Nonton film tanpa subtitle atau dengerin lagu-lagu luar. Dengan cara ini bakalan bisa ngelatih telinga kalian familiar sama prononciation native. Kalo lagu, jangan pernah belajar grammar dari lagu ya. Soalnya kadang kata-katanya nggak sesuai, Cuma biar nadanya pas aja.

3.       Baca text bahasa inggris. Terserah deh mau berita, novel, atau sekedar meme di ig hehe. Biar lebih banyak vocabulary dan bisa juga buat merhatiin grammar (novel, berita)

4.       Latihan pake buku ielts

5.       Cari partner sok bule buat ngelatih conversation. Ingat, bisa karena terbiasa. Kalo nggak ada temen yang bisa diajak ngobrol, bisa juga ikutan kelas di rumah bahasa. Free kok. Atau yang mau sambil cari lingkungan baru bisa ke kampung inggris pare
6.       Usahain buat nulis sepenggal paragraf pake bahasa inggris

Yang terpenting dari semua itu adalah...... konsisten. Yap, aku tahu ini bagian tersulitnya hehe. Aku juga lagi belajar konsisten kok. We have to try our best right?
Jadi, selamat mencoba!



Aku tidak tahu apakah mampu. Nyatanya, seorang teman memberitahuku untuk menjauhimu. Katanya, ia tak baik untukku. Bagaimana ini? Padahal kamu yang selama ini menemani aku. Menghiburku. Mengisi kekosongan tiap hari-hariku saat tak seorangpun mampu. Sibuk dunia dan pikiran mereka sendiri-sendiri. Sedangkan kamu mampu memahamiku. Menyemangati saat aku butuh. Kini mereka bertitah dengan mudahnya aku harus meninggalkanmu secepatnya. Haruskah? Tapi, bagaimana aku bisa melakukan itu? Bagaimana dunia kejam untuk melarangku berinteraksi denganmu. Sedangkan mereka tahu hanya kamu yang mampu menenangkan ku




Genre                   : Animasi, comedy, family
Durasi                   : 1 jam 37 menit


Profesor Abraham nggak ada henti-hentinya mencoba untuk membunuh Drac. Bagi dia, monster adalah musuh manusia. Nggak mungkin manusia dan monster dapat hidup berdampingan apalagi tolong menolong. Maka dari itu, Prof Abraham berhasrat memusnahkan semua moster untuk selama-lamanya biar manusia aman. Dari Prof Abraham masih muda gembul sampe ringkih pun keinginann itu nggak surut. Malahan diturunkan ke anak cucunya.

Di episode kali ini Mavis mengajak keluarganya dan teman-temannya untuk liburan, tanpa memberi tahu Drac terlebih dahulu kemana tujuan mereka. Karena Drac membenci kejutan haha. Aku baru tau ada sosok yang benci kejutan. Ide ini muncul dari Mavis yang sedih melihat Drac yang nampak kelelahan bekerja. Setelah sampe di segitiga bermuda mereka semua naik kapal pesiar dengan tujuan Atlantis.

Di dalam kapal, Drac bertemu dengan Kapten Ericka, si manusia yang cantik. Drac pun tertarik dan merasa ia terkena zing (cinta dalam bahasa transylvania). Awalnya ia tak percaya karena baginya zing hanya terjadi satu kali. Dan hal itu sudah pernah terjadi dengan almarhuma istrinya. Disinilah beberapa konflik mulai nampak.

Oh iya, sebelum Mavis and family berlibur, Mavis dan Drac membantu pernikahan Lucy dan Carl si monster berduri. Dari scene ini bisa dilihat kalo ada keraguan dihati Lucy untuk menikahi Carl. Ia takut kalo semisal ia salah pilih.

                “Bagaimana kalo aku keliru” kata Lucy sambil menangis.

Hal semacam ini kayak wajar terjadi. Karena dari beberapa temen yang mau nikah sempet cerita hal semacam ini ke aku. Keraguan itu muncul disaat-saat mendekati hari H. Karena kebanyakan dari mereka baru mikir di detik-detik terakhir kalo mereka ini bakalan hidup bareng selamanya. Nggak ada yang mau kan mengulang pernikahan kedua, ketiga, dan seterusnya?

Disini Mavis jelasin, kalo dulu waktu nikah sama Johnny pun ia mengalami hal yang sama. Ragu. Bahkan ayahnya pun ikutan ragu. Karena khawatir anaknya nggak bisa bahagia.

                “Tak peduli darimana asalmu dan siapa dirimu. Zing hanya terjadi satu kali. Dan  kau harus menghargainya” jelas Mavis menenangkan Lucy.

Dari kata-kata Mavis, kita bisa belajar. Kalo sebenernya zing itu nggak mengenal latar belakang tiap orang. Nggak rasis. Kalo suka mah suka aja haha. Apaan sih?

Balik lagi ke scene naik kapal. Diatas kapal ini mulai deh ada drama-drama. Kayak waktu si Drac tetiba sadar suka sama si Ericka sejak pertama kali liat dia memperkenalkan diri sebagai kapten kapal. Tapi, ia tetiba mikirin Mavis. Apa iya Mavis bisa terima hal ini? Menerima sosok ibu baru?

Nah, kalo buat kita yang belum pernah menikah mungkin yang kita pikirin adalah kita suka atau nggak sam aorang itu. walaupun pasti ada restu orang tua, tapi yang menjalani hidup sama si dia Cuma kita seorang. Beda dengan orang yang sudah pernah menikah dan punya anak. Untuk meutuskan menikah lagi juga nggak sesimple itu. dia harus mikirin si anaknya cocok nggak sama pasangannya. Karena pada akhirnya yang tinggal bareng sama pasangannya nggak Cuma dia, tapi ada anak-anaknya juga. Ijinnya juga nggak Cuma ke orang tua, tapi ke anaknya juga. Hehe mudeng maksudku kan ya?
"Aku paham, keluarga itu segalanya"

"Kau harus menghormati masa lalu. Tapi kita yang tentukan masa depan"

Drac pun ngaku dihadapan Ericka kalo dia suka sama Ericka tapi itu nggak mungkin bisa diterima Mavis. Disini, Ericka yang awalnya benci banget sama Drac gegara kakek buyutnya, Prof Abraham, dia sedikit tersadarkan kalo Drac ini baik. Disisi lain Mavis mulai curiga sama tingkah laku Drac. Ia takut kalo Drac beneran jatuh cinta sama Ericka. Ia masih belum bisa terima bakalan ada sosok baru yang mendampingi Drac selain ibunya.

                “Aku tidak pernah memikirkan dia  bersama wanita lain” Ujar Mavis bersedih kepada Johnny.

Johnny pun dengan santainya mengingatkan, “Bukannya kamu ingin ayahmu bahagia?”.

Saat Ericka sembunyi-sembunyi mau ngambil Instrumen Kehancuran Monster, Drac ngikutin dia. Bahkan ternyata banyak banget ranjau sepanjang jalan menuju ngambil instrumen itu. berkali-kali Ericka hampir aja kena kapak dan sejenisnya. Kalo bukan karena Drac mah dia udah mati dari tadi dan ceritanya jadi gantung deh haha. Sampe akhirnya Ericka berhasil ngambil Instrumen Kehancuran, ia sadar kalo Drac ini baik. Dia nyelametin nyawanya berkali-kali. Sampe akhirnya ketahuan sama Mavis dan Ericka dengan lantangnya bilang, “Aku tidak mungkin bisa hidup dengan monster”.

Dibalik kata-kata ini aku jadi berpikir, kalo banyak orang yang sebenenrnya mengorbankan perasaannya, mengenai apapun itu, hanya karena doktrin dari keluarga. Inget kan dia di doktrin sama kakek buyutnya si Prof Abraham kalo monster itu semuanya jahat. Akhirnya pada saat si Ericka ini mulai sedikit sadar kalo Drac baik, ia pun menyangkal itu karena doktrin yang udah nancep dari ia kecil, monster itu jahat jadi harus musnah. Drac? Jangan tanya dia jelas kecewa berat.

Di scene berikutnya waktu pesta terakhir, musik yang lagi enak-enaknya tetiba diganti. Prof Abraham yang selama ini sembunyi di dek bawah kapal muncul dan terang-terangan jelasin ke Drac kalo bakalan ngebunuh semua monster yang ada disana. Di saat itulah si Drac baru tau kalo Ericka cicit dari sang profesor. Mavis pun juga baru sadar kalo berulang kali nyawa ayahnya terancam gegara Ericka. Akhirnya instrumen kehancuran pun dimainkan yang ngebuat monster laut bangun dan kayak terhipnotis buat ngobrak abrik ngebunuh monster lain.

Waktu si monster laut mau ngebunuh Drac, Ericka nyelametin Drac yang bikin Prof Abraham kesel. Hingga akhirnya Prof Abraham pun jatuh tapi, Drac malah nyelametin si profesor.

                “Why after everything I did you save my life?” tanya profesor kebingungan.

                “Because basically we are all the same” kata Drac yang bikin sang profesor sadar.



Overall film ini bagus dan banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Terutama perihal keluarga. Kayak sikap Marvis yang protektif banget sama ayahnya. Dia begitu karena sayang sama ayahnya dan nggak mau kehilangan ayahnya. Karena dia takut kalo Drac sama Ericka bersama dia bakalan ditinggal-tinggal pesiar. Drac pun gitu, meski ia suka sama Ericka dia mikirin Mavis. Dia nggak mau egois Cuma mikirin dirinya sendiri. Film ini rekomen banget buat selingan nonton bareng keluarga. Menghibur kok nggak seserius itu hehe. Pesannya dalem tersirat bagus dibalut animasi. Pokoknya wajib nonton! 

Selanjutnya nonton apa ya?




Kalian pasti familiar banget sama aplikasi transportasi yang lagi digandrungi oleh masyarakat kota macet kayak Surabaya. Yes. Go-Jek. Aplikasi yang didirikan pada tahun 2010 oleh NadiemMakarim  ini banyak banget membantu (kalo menurutku) kegiatan masyarakat urban. Siapa sih yang nggak mau dianter jemput dari pintu ke pintu dan nggak perlu jalan jauh? tinggak klik klik, eh si abang dateng jemputin kita haha.

Salah satu fitur yang ada di Go-Jek ini adalah fitur e-money a.k.a Go-Pay. Fitur ini bikin kita nggak perlu keluar uang cash buat bayar. Enak kan, kita bisa simpen uang cash kita untuk hal-hal yang sifatnya urgent dan nggak bisa gesek hehe.

Kali ini aku mau cerita pengalamanku soal pake Go-Pay. Beberapa hari lalu, ceritanya aku mau top up saldo Go-Pay ku. Waktu itu posisi lagi pulang kerja dan rada-rada ngantuk. Sambil rebahan sambil mainana hp isi saldo Go-pay. Aku pilih ngisi saldo lewat mobile banking. Rada sliwer ngantuk sempet ada pikiran usil lewat, “haha kayaknya nggak lucu deh kalo aku sampe salah masukin pin mbanking ku jadi saldo”. Begitu selesai isi aku langsung ngecek saldo Go-Pay ku.

Aku langsung shock waktu liat saldoku ada 6 digit angka. Kayak, “HAAAAAA??? YAAMPUUNN! DUIT SEGINI BANYAK BUAT APA AKU?”. Backsound bisa dibayangin sendiiri ya haha. Aku panik dan langsung browsing gimana carannya transfer balik ke rekeningku. Untungnya bisa! Fiuh! Nggak kebayang kalo nggak bisa ditarik duitnya. Yakali aku cuma mau muter-muter Surabaya ngabisin saldo, sangat amat nggak berfaedah. Nelongso banget aku. Karna akhir bulan dan aku nggak begitu sering pake Gojek, Gosend, dan Go Go lainnya hehe. Tapi nggak bisa langsung balik juga duitnya. Kudu nunggu kurang lebih 2 hari baru bisa masuk.

Ini deh aku kasih tau caranya transfer balik saldo Go-Pay :

1.       Buka aplikasi GoJek


2.       Pilih menu More di Home


3.       Pilih menu Withdraw


4.       Masukkan nominal yang akan ditarik. Ingat, ada biaya admin buat transfer 2.500. Misal saldomu 20.000. jadi nominal maksimal yang bisa kamu tarik adalah 17.500.


5.       Cek nomor rekenin
6.       Proses deh. Nah kamu bisa tunggu 1-2 hari bakalan di proses.

 Naah, gitu deh caranya transfer balik saldomu. Semoga aja kalian nggak mengulangi kesalahanku ya haha. Jadi, kalo mau melakukan sesuatu apalagi yang krusial gini kudu fokus yaaa jangan dalam kondisi ngantuk hehe. Dan cek lagi angka-angka yang kamu masukin. 
Baiklaaahh, semoga bermanfaat!




Tanggal Rilis      : 21 Januari 2018
Sutradara            : Aneesh Changanty
Genre                  : Misteri, drama
Durasi                 : 102 Menit
Pemain           : John Cho (David Kim), Debra Messing (Detektif Rosemary Vick), Michella La (Margot Kim)

Pertama kali liat trailer film ini emang udah tertarik. Karena kebetulan topiknya menarik. Makanya ngebet deh nonton film ini hehe. Alhmadulillah baru terkabul nonton minggu lalu hehe. Daaannn, kebetulan juga lagi ada promo Tix.id buy 1 get 1 jadi lumayaaan hihi. Manfaatin dah yang hobby nonton. Baiklah mari kita kupas.

Searching. Film ini menceritakan mengenai keluarga kecil yang harmonis. Ada ayah (David), ibu (Pam) dan seorang putri (Margot). Bagiku, keluarga ini sangat amat memanfaatkan teknologi. Mulai dari video, calender, email, contact, dll. Jadi malu, karena aku pake hp Cuma buat sekedar wa-an aja HAHA. Setiap moment keluarga nggak luput dari rekaman kamera hp dan berujung ke sosial media entah itu youtube atau facebook. Disini menurtku, sosial media bisa jadi alat penyimpanan moment berharga kita hehe. Kan enak tuh nggak usah ribet save di laptop yang bikin memory penuh.

Dari kecil, Margot udah belajar piano dari Pam dan ikut kursus juga hingga sudah beberapa kali muncul didepan umum. Prestasi yang sangat membanggakan. Tiba-tiba saja Pam terkena kanker dan harus dirawat dirumah sakit. Kunjungan ke rumah sakit pun semakin intens. Hingga akhirnya Pam dinyatakan meninggal dunia tepat 6 bulan sebelum Margot memasuki kehidupan SMA.

Bukan hanya Margot yang sedih kehilangan Pam, David pun demikian. Kesedihan David membuatnya tak pernah membicarakan Pam dengan Margot. David berpikir bahwa keluarganya masihlah baik-baik saja. Margot pergi ke sekolah seperti biasanya dan masih mengikuti latihan piano. Hingga pada suatu malam, Margot meminta ijin kepada sang ayah untuk pergi belajar kelompok hingga larut malam.

Tengah malam saat David terlelap, Margot menghubungi ayahnya berkali-kali. Tak ada jawaban. Hingga keesokan harinya David menelpon Margot kembali. Tak ada jawaban apapun. Setelah seharian, David mulai cemas. Tiga puluh enam jam tak ada kabar dari Margot, David menghubungi polisi. Margot dinyatakan hilang.

Dibagian inilah ketegangan mulai terjadi. Setelah laporan kehilangan, David bertemu dengan detektif Rosemary menelisik kasus hilangnya Margot. David mulai mencari-cari informasi mengenai anaknya. Kapan ia terakhir berkomunikasi, dengan siapa ia bertemu, siapa saja teman dekatnya, apa saja akun media sosialnya, dll. Hingga satu pere satu akun menjelaskan pribadi Margot yang tidak dikenali David.

**

Film yang disutradarai oleh Aneehsh Changanty yang bergenre misteri ini kalo menurutku terbilang unik. Kenapa? Karena dari cara pengambilan gambarnya deket banget sama kehidupan kita sehari-hari. Terutma anak jaman milenial. Bukan pake sudut pandang mata, tapi semua serba rekaman hp dan laptop. Face time, iMessage, email, facebook, youtube, google, dll. Awalnya aku pikir Cuma buat openingnya aja pake pengambilan gambar kayak gini, ternyata sampe habis pun tetep konsisten. Aku nggak kebayang gimana proses rekaman dan ngeditnya hehe. Tergambar jelas kita nggak bisa jauh-jauh dari teknologi.



Nyatanya setelah Pam meninggal, hubungan ayah dan anak tak lagi harmonis. Canggung. Margot bahkan tidak memiliki teman dekat satu pun disekolahnya. Margot dikenal sebagai penyendiri. Makan siang pun sendiri setiap hari. maka dari itu, sosial media lah yang menjadi pelarian Margot selama ini. David shock saat mengetahui hal itu dari beberapa teman yang ia tanyai. Ia merasa tidak mengenal Margot lagi. Kalo di poin ini rasanya emang sedih. Bahkan orang tua kita pun nggak mengenal kita dengan baik. Curhat bukan lagi ke manusia, tapi ke media sosial. Margot hanya mengenal orang asing didunia maya. Hal-hal semcam ini emang riskan banget. Karena berkenalan dengan orang baru di dunia maya itu nggak jelas. Bisa disalah gunakan. Penculikan dan penipuan.
Di salah satu scene film ini juga menggambarkan gimana kuatnya peran sosial media. Ada salah seorang teman Margot yang pada awalnya hanya geleng-geleng saja saat ditanyai mengenai Margot, begitu berita hilangnya margot naik menjadi berita nasional dan viral, ia mengupload videonya di youtube mengakui bahwa ia adlaah teman dekat Margot. Yaaa, hal semacem ini mah udah biasa. Pada numpang eksis gitu hehe. Disisi lain media sosial juga membantu David menemukan Margot melalui akun-akun itu.

Overall, film ini bagus bangeeettt. Cocok buat pembelajaran kita-kita kalo selagi kita masih punya keluarga, dekatkan diri dengan mereka. Karena kalo ada apa-apa yang kita larinya ke keluarga. Soal teknologi emang banyak membantu, tapi berhati-hatilah dalam menggunakannya. Apalagi kalo ketemu orang baru di media sosial. Jangan terlalu terbuka, karna kita nggak tau apa maksud dan tujuannya sebenernya. Seenggaknya kamu punya seorang temen deket di dunia nyata.


A             : Gilak ya orang-orang ini. Nggak bisa banget ngehargain pemberian orang lain. Harusnya mereka paham dong gimana perjuangan seseorang buat kasih dia sesuatu seremeh apapun itu


Suatu ketika...


B             : (semangat kasih bungkusan) Eh ini aku ada sesuatu buat kamu

A             : Wah, apaan?

B             : Semoga bermanfaat ya

A             : (buka kresek merhatiin dengan muka datar)

B             : (nunggu respon A)

A             : Ini apaan ya? Buat keset?

B             : (kaget) Hmm, buat baju ganti aja kalo dirumah hehe


Beberapa hari sebelumnya...

Sore itu dengan bersemangat B pergi ke pusat perbelanjaan. Dia mah, lagi pengen banget kasih A sesuatu. Apapun lah itu pokoknya bisa berguna. Soalnya, si B ngerasa berterima kasih sama A karena udah banyak bantuin B. Makanya, begitu dapet dana langsung deh semangat 45 belanja.

Si B paham banget gimana si A. Waktu sekilas liat-liat di tokok baju, ada baju yang cocok buat A. Dari model dan warna pun oke. “Kayaknya pas nih buat A”, batinnya sambil tersenyum senang membayangkan ia memberikannya pada A. Begitu buka lebel harganya, rada bikin sesek B. “Hmm, rada mahal sih”. Setelah berpikir, ia pun memutuskan. “Gpp deh sesekali. Sama temen masa perhitungan” pulanglah si B dengan hati gembira.

The end.



Hehe mungkin aku juga pernah ya begitu. Maklum mah manusia bisa khilaf. Maaf yes yang pernah aku gituin. Kalo mukaku lagi datar, sodorin nasi padang  lauk telur dadar sayurnya yang banyak pake lombok aja haha kali aja laper maka konslet seketika semua kabel di hati dan pikiran.





“Rokok tuh baik nggak sih?” tanya A

“Nggak dong. Jelas banget itu nggak baik, nggak sehat, ngerusak badan. Tuh liat aja gambar di bungkusnya aja udah jelas” jawab B


“Rokok tuh baik nggak sih?” tanya A

“Aku tau, rokok itu emang nggak sehat buat kita. Tapi, ini salah satu caraku buat tenang. Stressku ilang kalo ngerokok” jawab C


Baik dan buruknya suatu hal bagi tiap-tiap manusia itu nyatanya berbeda-beda. Tergantung dari bagaimana ia menjalani hidupnya. Mungkin bisa dibilang gaya hidupnya, lingkungannya. Percakapan diatas jujur aja membuka pikiranku. Mungkin bagi sebagian orang yang tidak merokok, hal tersebut bisa menjadi hal yang negatif. Karena selain untuk kesehatan si perokok sendiri, juga untuk orang disekitarnya yang jelas membawa penyakit. Berbeda dengan si perokok itu sendiri. Aku yakin, setiap perokok pasti paham resiko yang menghantuinya. Tetapi, dibalik itu ia merasa nyaman dengan merokok. Ada kelegaan tersendiri yang bisa dibilang kayak lingkaran setan. Ia tahu itu buruk tetapi ia ketergantungan dengan hal itu.

Aku rasa contoh diatas itu suatu hal kecil yang umum kita temui. Hal kecil yang tetep aja berbahaya hehe. Dan tiba-tiba aku kepikiran, apa yang kita anggap baik selama ini, berarti bisa jadi beda bagi Yang Maha Kuasa. Jadi, bukan kita yang berhak mengadili sebuah kebaikan, dan aku rasa berlaku juga untuk kebenaran. Jadi, coba renungin, apa yang kamu anggap benar selama ini, apa iya benar juga untuk orang lain?



Kalian pernah nggak sih ikutan permainan yang disuruh nyebutin sifat-sifat atau fakta tentang temen kalian yang biasa beredar di status atau broadcast chat? Pasti pernah lah ya. Itukan game sejuta umat dikala bosan hehe. Ini game udah dari dulu sih sebenernya. Dari jaman masih pake BBM. Tapi kayak nggak pernah punah hehe. Tadi juga aku iseng banget sih sebenernya ikutan ini pas lagi liat status temen di Whatsapp.   

Pertama-tama kita kudu ngechat si pengupdate status dengan kata ajaib “hey” terus tetiba muncullah beberapa pertanyaan yang kudu kita jawab. Haha jebakan emang. Karena nggak kepikir sama sekali bakalan dikasih pertanyaan dulu sebelum dia kasih 3 facts about us. Pertanyaannya pun kadang ada yang aneh-aneh kayak sebuah pengakuan gitu deh. Setelah selesai jawab pertanyaan pun kita kudu ngepost hal yang sama. Kelar itu baru deh kita bakalan dikasih tau 3 facts kita bagi dia. Aku banyak dapet protes dari beberapa temen haha tapi yaudahlah ya namanya juga game.


Game ini seru sih sebenernya (menurutku) karena kita bisa tau gimana kita menurut orang lain. Syukur-syukur kalo pada jujur. Jadi bisa sekalian memperbaiki diri hehe. Yang baik alhamdulillah bisa diterusin, yang jelek insyaAllah bisa diperbaiki. Tapi, yang sulit adalah waktu kita kudu sebutin fact tentang orang yang udah lama banget nggak kita hubungin. Kayak udah 5 tahun lebih nggak ketemu dan nggak tau gimana perkembangan dia. Boro-boro ketemu, chat aja nggak pernah. Aku sempet bingung juga sebenernya hehe jadi ya jawab seingetku aja dulu dia gimana. Dan, yaa kalian tahu kan kalo waktu sesingkat apapun dapat merubah segalanya. Manusia sangat cepat untuk berubah.

Nah lho gimana nih, ketahuan banget kan kita temenan tapi nggak begitu mengenal mereka. Wajar sih. Apalagi kalo udah beda kampus atau bahkan beda kota. Kalo berdasarkan pengalamanku, kebanyakan emang lebih deket sama temennya yang sekarang. Maksudnya yang sering dia temui. Yang berarti temen kampusnya, temen kos, atau temen kerjanya. Dan lalu kita yang jarang nonggol dihadapannya atau nggak berinisiatif duluan untuk menjalin silahturahmi (chat misalnya atau telpon) bakalan perlahan dilupakan (kok sedih sih huhu). Nggak usah gengsi deh kalo sama temen. Soalnya aku sering banget denger kalimat “Ngapain aku chat duluan dia kan.....” atau kalo nggak “Nggak enak nih masa aku ngechat duluan kan udah lama nggak ketemu”. Lhaaa kan itu tujuannya ada social media. Walaupun kita yang nggak bisa ketemu tetep bisa ngobrol.

Mungkin bener juga kata beberapa artikel yang bilang kalo semakin kita beranjak dewasa, lingkup pertemanan kita bakalan makin kecil. Kenapa? Karena kita temenan bukan sekedar asik-asikan. Tapi mulai bisa memilih mana orang yang bisa nerima kita waktu susah, diajakin dewasa bareng, sharing banyak hal, ngasih solusi waktu kita lagi butuh, dll. Bukan sekedar temen ngobrol basa-basi sampe larut malam yang tau asiknya doang. Emang nggak ada salahnya juga jaga hubungan baik sama mereka, tapi tetep aja kan kita memberikan label teman dekat hanya pada segelintir orang.

Aku juga nggak begitu percaya sama statement kalo udah temenan  7 tahun bakalan jadi temen sejati. Sesimple itukah nilai sebuah pertemanan? Bagiku sih nggak bisa menilai mutu pertemanan dari segi waktu. buktinya banyak kan temen kita dari bangku sekolah dasar atau bahkan tk tapi toh kita nggak deket juga sama mereka. Terus nih tau tau kalo ada post-an di ig gitu misalnya “tag temen kalian yang udah temenan 7 tahun bla bla bla” nah terus kita kena tag nih. Tapi, coba deh renungin seberapa kenal kalian sama temen yang kalian anggap teman sejati itu? temen sejati tuh teen di dunia nyata, bukan sekedar temen di socmed hehe.



Source : Google 

Instagram bisa dibilang emang platform yang lagi hype banget dikalangan muda-mudi jaman now. Eh, tapi nggak anak muda doang sih yang pake. Nyatanya banyak juga orang dewasa yang pake aplikasi ini. Bahkan ada juga akun balita yang dibikin sama ortunya. Tujuan dari dipakenya aplikasi ini pun beragam. Ada yang sekedar iseng post foto atau meng-igstrory-kan kehidupan rutinitas mereka, ada yang dipake buat jualan, atau ada yang dipake buat berbagi informasi. Banyak hal yang bisa kita temuin di platform kekinian ini. Udah macam koran aja gitu hehe. Dari berita terkini soal politik, gossip, sampe lowongan kerja pun ada.

Beberapa hari yang lalu ada yang nanya ke aku di ask.fm kelebihan dan kekurangan dari instagram karena doi katanya mau ngapus akun ig-nya. Hmm, aku pernah nih ngalamin hal yang sama. Waktu itu aku rasa aku ngabisin waktuku buat ig-an hampir seharian. Dan rasanya kok buang-buang waktu banget. Karena dipenghujung hari aku nyesel nggak menghasilkan apapun. Kebetulan waktu itu yang aku follow juga akun-akun temen yang aku kenal aja dan beberapa artis yang aku lihat kehidupannya seru.

Selain itu, jujur aja, kadang aku merasa iri gitu sama temen-temen yang menampilakn keseruan kehidupan mereka. Sedangkan hidupku kok flat-flat aja. Cenderung membosankan bahkan monoton hehe. Ini salah satu efek terbesar yang aku benci dari instagram yang bikin minder. Kumpul bareng temen-temen yang seru, pergi ke tempat-tempat yang bagus kayak di luar negeri/luar kota, datengin cafe kekinian yang bisa dibilang kalangan atas, masuk keluar toko branded, dll. Lantas aku mikir, ig nih lama-lama jadi ajang pamer kehidupan para manusia. Kita-kita viewersnya Cuma bisa melongo ria sambil ber “Waw”. Belom lagi makin kesini fitur ig makin beragam. Ig story, ig tv, dll.

Alhasil dikit-dikit pun pasti ‘meng-ig-kan’ aktifitas. Seremeh apapun itu. aku juga pernah sih di fase ini hehe. Dikampus baru nyampe jepret, mau makan igstory, kumpul sama temen boomerang, dst. Hehe udah gaul belom uwe.

Seketika aku mikir kalo ig nih biang penyakit deh. Nggak bagus ah diterusin. Tapi, mau dihapus juga kok sayang. Soalnya aku tau hal-hal yang lagi in juga dari instagram. Alhasil aku pun mutusin buat puasa instagram dulu deh. Hari pertama godaan banget deh pengen buka ig tapi ditahan-tahan dan dialihkan ke hal yang lain. Hari kedua, ketiga, sampe seminggu aku ngerasa baik-baik aja tanpa buka ig. Toh aku juga bisa tau berita dari beberapa portal berita. Nyatanya lepas dari hp juga aku bisa mengahsilkan beberapa hal. Kayak lebih bisa banyak ngedit foto, bikin video, baca buku, atau bikin handcraf. To do list yang sempet tertunda pun pada akhirnya bisa terlaksana juga. Setelah pikiran tenang (ahela kek apa aja deh hehe) mulailah buka ig lagi. Disini aku meniatkan diri untuk memanfaatkan ig dengan jalan yang benar. Menahan diri biar nggak mengekspos kehidupan pribadi (pamer), berbagi hal-hal yang penting aja lah pokoknya. Dan aku pun mulai mensortir akun-akun ig yang aku follow (demi kesehatan batin aku hehe). Dan mulai memfollow akun-akun yang berfaedah kayak portal berita, akun diy, tutorial, humor, dll. Karena sebenernya banyak juga akun yang kasih kita manfaat buat belajar.

Dari situ aku mulai merubah cara pandangku tentang instagram. Mungkin kehidupan mereka yang nampak di ig bisa jadi seru kita lihat. Tapi dikenyataan belom tentu juga mereka bahagia. Maka dari itu mereka mencari kebahagiaan di media sosial. Karena kalo mereka keseruan dengan kehidupan nyata mereka, mereka nggak bakalan deh sempet pegang hp. Simplenya, misal lagi kumpul sama temen/keluarga terus kitanya nyaman banget ngobrol kan nggak mungkin deh sempet hpan. Kecuali nggak nyaman ngobrol terus baru deh pegang hp. Tapi mungkin nggak semua, ada yang emang kenyataannya bahagia dan mungkin mau berbagi kebahagiaan mereka ke kita lewat instagram hehe. Atau bisa juga lagi bosen nunggu gitu akhirnya buka ig deh ngepost sesuatu padahal dia nggak berniat untuk pamer hehe.

Semuanya tuh tergantung dari gimana kita mandang sesuatu hal itu. yang kita lihat negatif belom tentu negatif sepenuhnya. Mungkin kita Cuma butuh angle yang lain buat sisi positifnya. Jadi kudu jumpalitan kayak fotografer yang nyari seninya sebuah momen biar nemuin sesuatu yang positif dari hal itu hehe. Yaaahhh beginilah ceritaku. Kadang masih suka kumat juga. Dan begitu sadar kumat langsung deh close akun ig dan lepasin hp dulu hehe.

Semoga bermanfaat!



Beberapa hari lalu, aku bertemu dengan teman-teman lama. Seneng aja rasanya bisa kumpul dan cerita-cerita. Bisa tahu gimana keadaan mereka sekarang. Bisa saling berbagi atau membantu siapa tahu sedang membutuhkan sesuatu. Dan, yang paling aku suka adalah sebuah cerita yang dapat memotivasi aku untuk melakukan sesuatu. Terlebih jika itu dapat mengembangkan diri. Saling berbagi pikiran mengenai suatu hal.

Malam itu pilihan kami jatuh pada lokasi yang kebetulan tak jauh dari rumahku. Syukurlah. Aku jadi nggak perlu membuang waktu dijalan. Sesampainya disana aku bertemu dengan beberapa teman lama. Wajah yang sama seperti terakhir kali reuni kecil diadakan. Haha. Maklum, semakin lama memang semakin sulit untuk berkumpul. Akhirnya yang bertemu ya manusia itu-itu saja.

Kami berbincang ringan menanyakan kabar dan kegiatan masing-masing. Sewajarnya obrolan sih. Lantas datanglah seorang teman yang lain dan obrolan pun makin berlanjut seru. Hingga kami rasa sudah waktunya untuk pulang. Aku selalu membenci bagian ini, malam yang terlalu cepat untuk berlalu hingga membuat obrolan seru kami terputus hhh. Baiklah toh besok aku juga harus bekerja. Aku selalu mengalah dengan keadaan perihal ini. Haha, memang aku bisa apa? Menghentikan waktu? aku harap aku bisa melakukannya untuk beberapa moment.

Kami beranjak menuju meja kasir untuk membayar pesanan masing-masing. Saat itulah aku baru tersadarkan, seorang teman, sebut saja si Z, memperhatikan aku dari ujung kepala hingga kaki. aku sebenarnya sadar diperhatikan. Tetapi aku pura-pura tak tahu. Karena aku sedang lelah untuk menjelaskan hehe. Mungkin Z berpikir aku telah menjadi manusia yang berbeda dengan yang ia lihat saat terkakhir kali kami bertemu. Kalo sebelumnya aku bertemu dengannya menggenakan celana jeans, bersepatu, kaos, dan (tentunya) jilbab kali ini aku tampil dengan menggunakan rok, flatshoes dan berkaos kaki, kaos dan jilbab. Rok dan kaoskaki di malam hari. mungkin itu poin yang ia perhatikaan.

Well, aku punya alasan untuk itu. karena dekat dengan rumah dan lokasinya juga santai, aku pun menggunakan pakaian seadanya. Alias sedang malas untuk memilah-milah pakaian. Flatshoesnya juga aku asal pake apa yang tadi siang aku pake untuk keluar. Soal kaos kaki? hmm, golongan darahku ini O jadi nyamuk demen banget sama aku. Hal yang paling bikin bete. Soalnya sering banget kalo lagi keluar Cuma aku diantara temen-temenku yang digigitin nyamuk. Makanya, begitu aku tau lokasi yang dipilih buat kumpul itu tempat outdoor aku antisipasi pake kaoskaki. Menghindari hal yang tak diinginkan. Nah gitu. Jadi jangan mikir yang gimana-gimana kalo aku ber-outfit kayak gitu. Tiap orang pasti punya alasan untuk melakukan sesuatu. Termasuk dalam hal berpakaian hehe. Btw, kamu juga nggak nanya sih makanya coba kamu nanya mungkin aku juga nggak akan males jelasin
.
Aku jadi inget waktu ESQ pas jaman kuliah. Poin yang masih aku inget adalah kalo kita kudu zero mind sama orang. Terutama sama orang yang baru kita kenal. Kenapa? Karena apa yang kita lihat belom tentu adanya begitu. Misal nih, ada orang yang jutek abis deh wajahnya akhirnya kita pun selalu beranggapan kalo doi jutek sebelum mengenalnya. Padahal bisa jadi kalo dia tuh aslinya baik, ramah. Emang susah sih. Aku juga masih belajar kok hehe. Terutama kalo emang tipikal orangnya hati-hati. Kadang lebih curigaan lagi. Wajar sih. Mungkin aja dia pernah tersakiti. Bentuk perlindungan diri.

Tapi, sebelum menilai orang lain, emang mendingan nanya dulu, kenal dulu hehe. Kalo ada sesuatu yang dipikirin emang mending diutarain. Dariapada salah paham yakan? Ntar berabe deh hehe. Kitanya mikir apa, dianya nyatanya gimana.

Newer Posts
Older Posts

Follow by Email

1Minggu1Cerita

1minggu1cerita

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

LET’S BE FRIENDS

Blog archive

  • ▼  2021 (21)
    • ▼  April (3)
      • Facial Treatment di Hayyu : Brightening Facial dan...
      • Review Techno: Bardi Smart Light Bulb 12W-RGBWW
      • Cara Menghabiskan Uang Sebelum Menabung
    • ►  February (4)
    • ►  January (14)
  • ►  2020 (53)
    • ►  December (17)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (7)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (20)
    • ►  October (2)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (63)
    • ►  December (1)
    • ►  November (12)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

SUBSCRIBE NEWLETTER

recent posts

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates