• Home
  • Travel
  • Review
    • Film
    • Book
  • Jurnal
    • Event
    • My Space
  • About

                        D e a     M e r i n a

“Don't be pushed around by the fears in your mind. Be led by the dreams in your heart.” ― Roy T. Bennett, The Light in the Heart

Powered by Blogger.



Malam ini aku sedang duduk tenang ditempat favoritku. Aku ingin berbagi denganmu sedikit mengenai apa yang aku rasakan. Hari ini aku memutuskan untuk meletakkan hatiku sejenak. Kukeluarkan pula  pikiranku dari bingkainya. Membebaskan ia merenggangkan ototnya yang kaku. Memberikan ia oksigen setelah sepekan penuh, bahkan lebih, berkutat dengan banyak hal tanpa henti. Sempat ia mengeluh tertahan meronta untuk beristirahat sejenak kemarin. Kukatakan, sebentar lagi. Ia pun mengesampingkan lelahnya dan kembali lagi dengan banyak hal.  

Seorang diri dalam sekumpulan benda mati. Seakaan aku memonopoli posisiku di dalam ruangan 4x4 ini. Kupejamkan kedua mataku. Ada yang bilang, adakalanya mata kita berhenti beraktifitas. Tidak dengan telinga kita yang selalu siaga 24 jam. Bukankah kamu pernah terbangun karena mendengar keributan di luar kamarmu? Bukannya saat itu matamu terpejam? Lantas apa yang membuatmu terbangun? Telingamu. Ia tak pernah tidur. Pun kamu menutup telingamu, ia masih akan mampu memberikanmu informasi. Aku berusaha mendengarkan suara-suara disekelilingku. Malam ini begitu senyap sampai-sampai aku mampu mendengarkan suara televisi tetangga. Bukannya ini sinetron yang sedang digandrungi masyarakat kini? Yang pemainnya lelaki muda dengan paras rupawan itukan? Aku berpindah fokus. Terdengar suara air keran kamar mandi yang penuh. Siapa sih yang tadi memakai kamar mandinya? Selalu saja tidak ditutup lagi keran airnya. Pada nggak tau apa air bersih lagi langkah. Gerutuku pada diri sendiri. Kemudian aku berpindah pada suara getaran ponsel penghuni kos di lantai atas. Kayaknya hpnya Mbak Irma deh. Soalnya kedengerannya dikamar atasku persis. Pasti telpon dari Mas Rahman deh.

Asik mendengarkan lingkunganku, aku melupakan satu hal. Mengapa aku tak bisa mendengarkan suara hatiku sendiri?



Beberapa hari lalu aku bikin sim di Satpas Colombo Perak. Hehe iya nih simku mati dan karena beberapa hal aku harus bikin baru. Nggak bisa perpanjang. Nah aku mau cerita pengalamanku kemaren, biar kalian nggak mengulangi kesalahan yang sama kayak aku kemaren gitu hehe.

Aku ngurus sim itu pas hari kamis tanggal 12 Juli 2018 kemaren. Berbekal ijin dari si bos. Lagian si bos lagi ngurus proyek di luar pulau jadi akunya rada senggang makanya berani ijin. Aku dateng sekitaran jam setengah 9 pagi. Dan itu udah ruame banget diluaran gedung. Setelah aku parkir aku tanya sama petugas yang jaga pintu masuk. Harus bawa surat dokter. Nah lho gimana nih aku nggak bawa surat keterangan sehat. Untungnya di sebrang gedung Satpas ini udah disediain dokter. Aku rasa udah kerjasama juga sih soalnya banyak banget antriannya ini dokter. Dan kalian jangan membayangkan kayak dokter praktek pada umumnya. Karena kalian nggak bakalan dicek lagi sakit nggak. Yaaa anggep aja buat formalitas. Toh kalo lagi sakit juga nggak bakalan bisa keluar rumah ngurus sim yakan hehe.

Buat surat keterangan sehat ini aku kudu bayar 25 ribu. Eh iya, sebelum antri dokter alu ngurus asuransi kecelakaan dulu di sebelah ruang dokter. Asuransinya cepet kok ngurusnya dan bayar 30 ribu. Yang lumayan lama antri dokternya. Terus setelah mengantongi surat keterangan sehat dan kartu asuransi kita bisa masuk kedalem gedung. yang bisa masuk Cuma yang bersangkutan aja. Yang nemenin bisa nunggu di luar.

Begitu masuk, langsung ngantri ambil formulir. Nah setelah dapet formulir dan ngisi ini yang nunggu dipanggilnya lama benerrr. Aku kemaren pas dateng dapet nomor antrian 550 sedangkan yang baru dipanggil nomor 167. Haha. Banyak banget yakan. Aku nunggu sekitar 2 jam-an. Sempet tak tinggal keluar gedung buat makan. Boleh kok tenang. Jam 12.30an lah aku dipanggil ke customer service. Setelah ke cs di data bentar dan lagsung masuk ke ruang foto. Di ruang foto ini km bakalan di foto, minta ttd, dan sidik jari. Jangan lupa cek data diri ya biar nggak salah. Tanda tangannya juga kudu sama kayak yang di ktp ya. Kalo beda bakalan ribet dah. Soalnya kemaren aku gitu. Seringkali aku grogi deh kalo disuruh tanda tangan makanya sering ngulang hehe. Giamana kalo jadi artis ya haha.

Kelar foto langsung antri lagi ujian teori. Ini  juga nunggunya lama banget. Aku dipanggil sekitaran jam 2an buat ujian teori. Alhamdulillah lolos. Soalnya banyak yang bilang ujian teorinya susah dan emang dulu pas bikin sim di balikpapan aku nggak lulus 2 kali ujian teorinya haha. Kelar ujina teori langsung ujian praktek. Oh ya, kalo kalian mau sholat dulu gpp kok. Ada masjid ditengah-tengah tempat ujian praktek. ujian tulis dan praktek juga nggak dipanggil berdasarkan urutan. Tapi berdasarkan kamu pegang nomor. Jadi tiap kali kamu mau ujian, kamu harus naruh nomor di meja administrasi. Jadi yang dipanggil yang ada orangnya dan siap aja.

Ujian prakteknya nih kamu kudu perhatiin kelengkapanmu dan motor. Jangan kayak aku yang gagal Cuma gegara nggak nyeklek helm. Padahal aku udah setengah jalan. Tinggal puteran terakhir aku udah disuruh parkir karena paknya baru sadar aku nggak nyeklek helm. Perhatiin helm dan spion yaaaa. Hiks. Iya. Jadi skhir kata aku gagal di ujian praktek. Dan bisa ngulang seminggu kemudian.

Karena penasaran aku pun ngulang minggu depannya. Berbekal ijin sama si bos. Sebenernya nggak enak sih tapi ya mau gimana yaaak butuh akunya. Aku kesel habisnya ditilang-tilang mulu kalo lagi razia. Ngulang pun langsung ujian praktek. Nggak usah ngulang antrian kayak sebelumnya tes teori dll. Dan, aku gagal lagi. ahahaha. Yaudahlah ya. Emang kok bener-bener. Yaaa aku heran aja gitu, gimana bisa ada ujian praktek yang jalan melingker kayak angka delapan? Perasaaan di jalan raya juga nggak ada jalan macam ituuuu dan sekecil itu. Jadi kaki kita itu nggak boleh turun dan ban motornya nggak bloleh keluar garis. Aku berasa dikerjain.

Karena gagal lagi aku pun udah males aja gitu nerusin. Daaaaaaan, pada akhirnya aku pun memilih untuk nembak eheheheh. Karena aku udah pernah punya sim jadi bisa. Sim A dan C kena harga 900 ribu. Ini masih mending daripada aku harus bayar calo di Colombo. Hehe maafkeun, terpaksa mah. Habisnya birokrasi negara ini gini amat. Kamu gimana? Punya pengalaman serupa?



Ganti tahun rasanya emang nggak afdol kalo nggak ada kesan-kesannya #eciyee. Dalam rangka mengapresiasi diri sendiri, aku mau berterima kasih sama diriku sendiri yang sudah menua bersama bumi ini.

Ternyata aku sudah berjalan sejauh ini. nggak nyangka. Ngadepin ini itu dengan gejolak yang berbeda dengan tahun sebelumnya. Bertemu dengan orang yang baru, pengalaman baru, lingkungan baru, dan tentunya wawasan baru. Sesuai ekspektasi? Ah, aku berhenti untuk berharap lebih sejak beberapa waktu lalu. Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Kecewa yang sama.

Tahun ini cukup menyenangkan. Walaupun dalam beberapa hal masih ada yang belum terselesaikan. InsyaAllah aku bakalan terus coba. Toh, bukannya Tuhan nggak bakalan kasih kita ujian yang nggak kita mampu? Kalo kita dikasih ujian, ya berarti kita mampu. Makasih ya, De, udah berjuang menguatkan hati dan pikiran. Kesabaranmu emang lagi diuji tahun ini. awalnya aku pikir menjadi dewasa itu menyebalkan dan menyusahkan. Nyatanya perlahan aku menikmati dinamika kehidupan manusia dewasa ini.

Kamu harus tetep berjuang menjadi manusia yang jauh lebih baik lagi. Capailah apapun yang kamu inginkan. Selama itu membawa kebaikan untukmu dan sekitarmu. Jika ingin berlari, maka berlarilah sejauh-jauhnya. Jangan lagi menahan sesuatu yang tidak perlu. Menjadi kamu memang tidak mudah. Menggunakan topeng orang lain itu yang sangat mudah.

Terima kasih sudah menjaga diri hingga sejauh ini. Tetaplah jaga dirimu untuk hal-hal yang tidak perlu. Terima kasih sudah menjadi bisu untuk hal-hal yang tak sepantasnya diucapkan. Meski terkadang sulit tapi toh kamu bisa juga. Terima kasih telah menjadi tuli untuk hal-hal yang tak sepatutnya didengar. Juga terima kasih sudah menjaga indra yang lainnya. Tetaplah menjadi pendengar yang baik. Kamu diam bukan berarti kamu tidak tahu. Justru karena kamu tahu, maka kamu diam. Ingatlah telingamu ada dua mulutmu hanya satu.

You do great this year! Congratulation!

Thaknk you, next!

Newer Posts
Older Posts

Follow by Email

1Minggu1Cerita

1minggu1cerita

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

LET’S BE FRIENDS

Blog archive

  • ►  2021 (18)
    • ►  February (4)
    • ►  January (14)
  • ►  2020 (53)
    • ►  December (17)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (7)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ▼  2019 (20)
    • ►  October (2)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  February (4)
    • ▼  January (3)
      • Hening
      • Bikin SIM di Colombo Perak Surabaya
      • Thank You
  • ►  2018 (63)
    • ►  December (1)
    • ►  November (12)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

SUBSCRIBE NEWLETTER

recent posts

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates