• Contact
  • Home
  • Travel
  • Beauty
  • Review
    • Film
    • Book
  • Journal
    • Portfolio
    • Lifestyle
    • Blog
      • Blogging
      • BPN Challenge
    • Fiction
Powered by Blogger.

petualangan sherina


Title        : Petualangan Sherina
Genre      : Drama/Petualangan
Release   : 2000
Actor       : Sherina Munaf, Derby Romero
Duration  : 120 menit

Spoiler alert!

Sherina, gadis cilik yang duduk di sekolah dasar yang sangat aktif dan tomboi. Tinggal di Jakarta dengan nyaman dan dikelilingi banyak teman dekat. Siapa sih yang rela ninggalin  kondisi pewe kayak gitu? Tapi, meskipun berat, Sherina tetap harus pindah ke Bandung mengikuti orangtuanya. Ayahnya pindah pekerjaan. 

Setelah lama bekerja si sebuah swalayan di Jakarta, ayah Sherina harus pindah ke Bandung untuk bekerja di perkebunan seorang rekan. Hal yang selama ini diimpikannya. Akhirnya, mereka sekeluarga pun berangkat ke Bandung. 


Baca juga: Ngabuburit di Destinasi Wisata Lontar Sewu Gresik


Hari pertama masuk sekolah baru, Sherina disambut dengan ejekan si preman kelas. Sadam. Anak laki-laki yang selalu jadi biang onar di kelas. Karena keisengannya, banyak anak yang lebih memilih untuk diam tanpa berani melawan. Nerima aja gitu diisengin Sadam dan kedua kawannya. Tapi, jangan harap Sherina nurut-nurut aja. Waktu istirahat tiba, Sherina pun menantang Sadam dan duel mereka berdua pun terjadi. Sejak saat itulah mereka jadi sering beradu mulut.


Yang namanya Sadam memang nggak akan mau kalah. Apalagi sama perempuan. Baginya itu bukanlah jagoan. Hari berikutnya ia mengerjai Sherina dengan meletakkan permen karet di bangku Sherina yang berakibat rok Sherina jadi kotor dan lengket. Kesal dengan kejadian itu, Sherina melarang ibunya untuk mencuci roknya. Ia ingin pelakunya yang mencucinya. 

Melihat Sherina uring-uringan, ayahnya mengajak keluarganya pergi ke perkebunan dan menginap di villa Pak Ardiwilaga. Sherina tanpa ditanya dua kali jelas setuju. 

Untuk yang kesekian kalinya Natasha datang dan mengutarakan niatnya untuk membeli perkebunan keluarga Ardiwilaga. Hal ini tentunya ditolak mentah-mentah oleh Pak Ardiwilaga. Meski sedang mengalami kesusahan karena perkebunannya tidak membuahkan hasil satu tahun terakhir, perkebunan ini merupakan warisan turun temurun. Apapun yang terjadi, Pak Ardiwilaga akan mempertahankan perkebunan ini. Selain itu, perkebunan ini merupakan sumber penghasilan warga sekitar. Kalau sampai perkebunan ini jatuh ke tangan yang salah, alih-alih warga sekitar mendapatkan pekerjaan. Yang ada mereka semua akan diusir karena proyek pembangunan. 

Baca juga: Kawan Bincang



Sherina begitu senang berada di rumah Pak Ardiwilaga. Apalagi ia bisa berpetualang di perkebunan yang sangat luas. Tapi, ia begitu terkejut karena Pak Ardiwilaga adalah ayah Sadam. Sherina pun akhirnya mengetahui perilaku Sadam di rumah. Lagaknya jagoan di sekolah, ternyata di rumah cuma jadi anak mami. Maklum, Sadam merupakan anak terakhir. Kakak-kakaknya sudah ada yang menikah dan kuliah di luar negeri. Jadi, hanya ada Sadam seorang di rumah dengan orangtuanya. 


Merasa malu karena ketahuan dimanja oleh orangtuanya, Sadam menantang Sherina untuk berlari ke Boscha. Pagi-pagi mereka berdua pun pergi dengan seizin orangtua masing-masing. Sayangnya mereka melewati hutan hingga Sherina tersesat. Tanpa disangka-sangaka, Sadam di culik dan Sherina pun melarikan diri. 


Nggak nyangka banget bakalan bisa nonton film ini lagi di usia yang berbeda. Seneng bangeettt sih aslii. Ini film bioskop pertama yang saya tonton kala itu. Mungkin sekitar kelas satu SD ya waktu itu. 


Nonton film ini di usia 20an saya jadi sadar. Ternyata emang udah dari SD budaya kita lekat dengan bullying. Anak-anak nakal yang berasa jagoan di sekolah gampang aja menindas yang lemah. Dan memang nggak banyak yang berani untuk melawan karena takut. Bedanya sama sekarang, dulu cuma bullying secara fisik dan verbal. Kalau sekarang ada cyber bullying juga. Makin canggih teknologi makin ngeri juga ya. Cara bullying pada akhirnya juga ikutan beradaptasi. 


Baca juga: Review Novel Bara Surat Terakhir Seorang Pengelana


Saya jadi ingat waktu itu jadi sempet ngikutin cara Sherina makan coklat warna-warni. Bawa ke sekolah dengan dimasukkan ke tempat makan haha. Trus waktu main sama temen juga ninggalin jejak pake permen Cha-Cha warna warni itu hehe gemes banget. Gara-gara film ini juga saya sempet ngerengek ke orangtua buat wisata ke Boscha. Sayangnya waktu ke sana tempatnya tutup dong huhu sedih banget. 



Sejujurnya kangen banget ada film kayak gini di jaman sekarang. Anak-anak yang digambarkan suka petualangan dan tanpa bumbu-bumbu romansa. Menurut saya itu lebih pure kelihatan kepolosan anak kecil. Daripada harus menampakkan adegan romansa untuk anak kecil, rasanya kok nggak pas. Apalagi pasti anak-anak yang ngeliat jadi gampang meniru. 


Buat yang kangen sama lagu-lagunya nih bisa klik di sini:

  • Lihatlah Lebih Dekat

  • Jagoan

  • Bintang-Bintang

  • Anak Mami

  • Kertarajasa

  • Persahabatan

  • Petualangan Sherina

  • Menikmati Hari

Overall, saya sangat menikmati nonton film ini. Bahkan nonton lagi dan lagi pun rasanya nggak bosen hehe. Apalagi di kemas dengan banyaknya tarian dan nyanyian. Bikin penonton lebih terhibur. Jadi inget juga dulu waktu SD sering banget nyanyi sambil nari-nari di lapangan haha. Semoga lebih banyak film kayak gini untuk anak-anak. Biar mereka nggak gadget-an mulu.



projects.co.id

Freelance memang cukup menyenangkan bagi saya. Selain karena bisa membagi waktu dengan hal yang lain, saya bisa bekerja di mana saja dan kapan saja sesuka hati. Terlebih lagi berkolaborasi denan berbagai macam orang dan project yang beragam 😁


Semenjak memutuskan untuk resign dari pekerjaan kantoran awal tahun ini, saya mulai mencoba-coba dunia freelance. Meski bisa di bilang dulu waktu kuliah juga pernah, tapi nggak begitu serius sih hehe. Cuma sekadar bantuin senior waktu itu. Saat ini, saya bener-bener pengen serius sebagai freelancer. Karena menyukai bidang menulis dan fotografi, saya freelance sebagai content writer dan photo product. Terkadang juga video editor. Yaa, seputar itulah 😀 


Baca juga: 5 Rekomendasi Website untuk Mempercantik Tulisanmu


Buat yang belum paham, jadi freelance bisa diartikan dengan pegawai lepas. Alias nggak terikat. Kita bisa bergabung dengan sebuah proyek yang diadakan owner selama waktu tertentu. Karena memang nggak terikat jadi sekadar sampai proyek selesai aja 👀


Awal menjalani hidup sebagai freelancer saya sempat kebingungan bagaimana mendapatkan client? Sedangkan lingkungan saya notabenenya adalah mereka yang bergerak di luar bidang yang saya geluti. Kalau sudah begini, jelas relasi saya kecil kemungkinannya memberikan saya peluang 😶 


Saya tentu sangat bersyukur hidup di era yang serba canggih. Meski relasi berpeluang kecil, tetapi saya masih bisa memanfaatkan teknologi. Setelah saya browsing dan mengikuti seminar-seminar perihal freelance dan dunia kreatif, saya menemukan 3 website yang ramah freelancer pemula. Yaitu Projects, Sribulancer, dan Freelancer 😊 


Nah, berikut ini saya bakalan review salah satu website ini secara jujur menurut pengalaman saya. Check this out!


Projects.co.id


Sebagai freelancer pemula yang nggak pedean karena nggak punya portofolio, saya nggak muluk-muluk cari client yang bonefit dengan fee yang menggiurkan. Setidaknya saya punya portofolio yang cantik dulu saja saya sudah senang 😆 


projects.co.id freelance



Projects.co.id ini adalah website pertama yang saya coba. Pemberi project (owner) semuaya dari Indonesia. Di sini di sediakan berbagai macam bidang pekerjaan. Mulai dari design, writing, programming, sampai entry data. Selain sebagai freelancer, kamu juga bisa masuk sebagai pemberi project 😉



1. Daftar dan buat profile.


Cara kerja di Projects.co.id ini hampir sama dengan website freelance kebanyakan. Nah, kamu bisa isi profile kayak biasa dan jangan lupa juga pasang foto ya. Kadang ada beberapa orang yang mengira kalau foto itu nggak penting. Padahal, foto juga bisa bikin orang percaya sama kita. Fotonya bebas kok nggak harus yang kayak pas foto background merah hehe. Pokoknya wajah kamu keliatan jelas aja. Biar owner juga ngerti bakalan bekerjasama sama siapa 🙂 


2. Jangan lupa juga isi halaman portofolio.


Hal ini bakalan memudahkan client untuk memilah freelancer. Kalau kamu nggak ngisi portofolio gimana caranya orang tahu keahlianmu? 😁


projects.co.id freelance



3. Bid project sesuai keahlian


Nah, kalau di website ini kita kudu sering-sering nge-bid (istilahnya ngelamar kerja lah). Waktu ngebid usahain perhatiin deskripsi pekerjaannya. Jangan asal baca judul dan langsung ngebid. Bakalan rempong di belakang ntar 😬


Soalnya dulu saya pernah begitu hihi. Tapi untung aja ownernya super baik dan sabar. Selain itu, hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan adalah budget yang disediakan owner dan juga deadline. Biasanya owner bakalan tulis kira-kira projectnya butuh waktu berapa lama buat dikumpulkan 🕐


Kalau dari semua keterangan yang ada kamu masih bingung, kamu bisa nanya dengan ‘Ask Owner’ atau ‘Chat’ secara langsung. Bagi saya pribadi komunikasi sangat penting buat freelancer. Karena ya bisa di bilang kita ini nggak pernah tau secara nyata kita bekerjasama dengan siapa. Komunkasi semuanya lewat chat dan telepon 💬


Kecuali ada beberapa yang minta ketemu dulu sebelum project jalan. Kalau kamu mau lebih detail lagi kamu juga bisa lihat profile owner terlebih dulu. Baca review dari freelancer yang pernah kerja bareng si owner😀


projects.co.id freelance


4. Jelaskan kenapa owner harus memilih kamu

Kalau kamu udah sreg dan pede tinggal langsung aja pencet tombol ‘Place New Bid’. Nah, kalau sudah kamu bakalan ditampiliin halaman kayak di atas. Di kolom ini yang bakalan jadi pertimbangan owner untuk milih kamu. Istilahnya sih kayak surat lamaran ya. Tulis secara singkat dan jelas kenapa si owner harus milih kamu. Sebutin semua kelebihan dan pengalaman terkait project yang pernah kamu lakukan. Kamu juga bisa mencantumkan link portfolio kalau ada. Kalau nggak ada, kamu bisa upload cv seperlunya. Oh ya, kamu juga bisa masukin budget yang sesuai dengan kemampuanmu lho 😁


5. Berdoa dan coba bid yang lain


Hehe. Yap, kalau udah dan nanti kamu jadi freelancer yang di pilih owner pihak projects.co.id bakalan ngasih info lewat email. 


Sebagai freelancer kita emang kudu rajin-rajin buka email. Karena kadang datengnya nggak terduga. Ada yang sehari langsung dihubungi ada yang seminggu bahkan sebulan dihubungi. Kalau nggak di hubungi yaaa belum rejekinya aja. Kamu juga bisa ngebid project yang lain sambil nunggu jawaban lho. Jadi, jangan tergantung dengan satu project aja. Oh ya, selain email, projects.co.id sekarang juga menginfokan ketersediaan project di telegram. Jadi lebih mudah buat kita tahu tanpa harus buka website 😆


Kelebihan 

  • Berisi orang Indonesia saja. Cocok buat yang pertama kali freelance karena memudahkan komunikasi

  • Bidang yang ditawarkan cukup beragam

  • Ada batas waktu lowongan di buka. Jadi lebih memudahkan untuk mengetahui kepastian project



Kekurangan

  • Budget dari owner cenderung kecil

  • Nggak ada aplikasinya. Padahal kalau ada bakalan lebih memudahkan freelancer memantau dan apply

  • Halaman portfolio kurang menarik dan nggak disertai link jadi menyusahkan owner untuk membuka portfolio online

  • UI/UX kurang menarik juga sih menurut saya


Kira-kira begitulah cara menggunakan menuut pengalaman saya pakai projects.co.id. Overall di sini lumayan sih buat cari-cari selingan. Apalagi di masa pandemi seperti ini jadi lebih bisa sedikit produktif dan cari pengalaman baru juga hehe. 


Teman-teman ada yang pernah nyobain Projects.co.id? 😁

 


Judul               : Who’s That Girl?

Author             : Alexandra Potter

Publisher         : Hodder

Published        : 2009

Pages              : 370

Genre              : Fiction

 

Charlotte Merryweather merupakan tokoh utama yang diceritakan dalam buku ini. Sebagai wanita berusia 30an, Charlotte dapat dikatakan sebagai wanita karir yang sukses. Memiliki perusahaan PR sendiri, kekasih mapan yang setia dengan wajah rupawan, dan sahabat yang selalu mendukungnya. Kehidupan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Di tengah itu semua, tiba-tiba ia bertemu dengan gadis berusia 20an yang mengingatkan dirinya di masa lalu. Bahkan sangat mirip dengan dirinya. Mulai dari penampilan, mobil, hingga lokasi tinggal. Mungkinkah ia menemui dirinya 10 tahun lalu?

Nyatanya gadis itu memanglah dirinya. Tak ingin mengulang kesalahan yang sama, ia memberikan nasihat-nasihat pada Lottie (Charlotte yang berusia 20 tahun). Berbagai cara ia lakukan untuk menyelamatkan Lottie. Salah satunya adalah dengan melarangnya berkencan dengan Billy Romani, vokalis band kesukaannya. Charlotte teringat akan kencan semalam yang menyebabkan hatinya remuk redam dan membenci lelaki itu. Sayangnya, sekeras apapun Charlotte melarang Lottie, ia tetap menemui Billy Romani tanpa sepengetahuannya. Patah hati pun tak terhindarkan.

Baca juga: Review Pop! Hotel Diponegoro Surabaya

Charlotte bertemu dengan barista bar yang ternyata menyukai Lottie. Ia menyesal karena mengacuhkan Oliver 10 tahun lalu. Padahal ia pemuda yang baik dan ramah. Andai saja ia sedikit memperhatikan Oliver pada saat itu, apakah ia melakukan hal yang tepat? Di sisi lain, Miles, lelaki mapan yang kini menjadi kekasihnya, mengajaknya untuk tinggal bersama. Entah mengapa rasanya ada yang membuat Charlotte tak nyaman. Bukankah ini yang ia idam-idamkan selama ini? Bahkan Beatrice, sekretaris pribadinya, mengidolakan mereka berdua. Apakah Charlotte tergoda dengan Oliver, pemuda bar 10 tahun lalu?

Kemunculan Larry Goldstein, klien Charlotte yang ingin membuka cabang Celebrity Smile Clinic di UK. Sebagai konsultan PR, Charlotte tentunya berusaha memberikan saran terbaik untuk kliennya. Tak disangka, Larry Goldstein justru memilih untuk membeli toko barang antik dan menjadikannya klinik miliknya. Sayangnya, toko itu adalah toko milik kakek Oliver. Bagaimana respon Oliver dan kakeknya yang sungguh baik hati saat mengetahui hal tersebut? Toko yang memiliki makna sangat berharga bagi sang kakek. Tempat pertama ia bertemu dengan istrinya, nenek Oliver.

Alexandra Potter mampu menyajikan cerita yang menarik dalam sebuah perjalanan hidup wanita karir 30 tahun. Penulis menggambarkan kehidupan idaman semua orang di usia itu. Kehidupan yang serba berkecukupan yang sayangnya justru banyak hal yang dipertanyakan. Apakah kehidupan idaman itu merupakan hal yang benar-benar mereka inginkan? Apakah mereka cukup puas dengan memiliki usaha sendiri yang tentunya mengharuskan mereka bekerja ekstra?

Baca juga: Review Skincare AHA Peeling Darkspot Serum eBright Skin

Memiliki kekasih tampan dan mapan, siapa yang tak menginginkannya? Semua itu ada pada Miles, kekasih Charlotte. Bahkan Miles telah mempersiapkan rumah idaman tempat mereka akan tinggal bersama. Memiliki halaman yang luas dengan interior yang menakjubkan. Terlebih lagi rumah tersebut berlokasi di kawasan elit. Meski memiliki itu semua, kehadiran sosok Oliver sebagai pemuda bar mampu membuat pembaca berpikir bahwa hidup tak melulu soal standar kesempurnaan. Karena semua hal tersebut terasa hampa saat hati tak lagi merasa.

Selain itu, sosok Vanessa sebagai sahabat Charlotte merupakan kehadiran yang dibutuhkan semua orang. Meski tidak memiliki banyak sahabat, seorang sahabat rasanya sudah cukup membuat hati jauh lebih tenang. Memiliki tempat untuk berbagi kebahagian dan kesedihan.

Novel ini bisa di bilang novel yang ringan untuk dibaca. Ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari yang dialami semua orang. Percintaan, persahabatan, dan karir. Penyampaian dengan gaya bahasa yang ringan juga membuat buku ini mudah untuk dipahami semua kalangan usia. Sayangnya ending yang terlalu menggantung membuat saya terlalu berharap lebih pada awalnya. Tetapi, mungkin cocok untuk kalian yang menyukai ending menggantung. Overall, novel ini menyenangkan. Dapat dibaca di sela-sela kegiatan.

 


Newer Posts
Older Posts

About Me

My photo
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn yang berhubungan dengan menulis dan fotografi hihi
View my complete profile

Follow Me

  • instagram
  • YouTube
  • FB
  • LinkedIn

Community

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Blog Archive

  • ►  2022 (44)
    • ►  July (2)
    • ►  June (7)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (4)
    • ►  February (7)
    • ►  January (12)
  • ►  2021 (100)
    • ►  December (11)
    • ►  November (7)
    • ►  October (3)
    • ►  September (13)
    • ►  August (11)
    • ►  July (7)
    • ►  June (10)
    • ►  May (9)
    • ►  April (14)
    • ►  February (4)
    • ►  January (11)
  • ▼  2020 (46)
    • ►  December (16)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ▼  September (3)
      • Review Film Petualangan Sherina
      • Pengalaman Freelance di Projects.co.id
      • Review Novel 'Who's That Girl?' by Alexandra Potter
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (15)
    • ►  October (1)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2018 (56)
    • ►  November (9)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (9)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (21)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

Friends

Popular Posts

  • Review Film : Searching (2018)
  • Review Film : Hotel Translyvania 3, Summer Vacation (2018)
  • Salah Isi Saldo Go-Pay!
  • Review Skincare: Nature Daily Aloe Hydramild Multifunction Gel

Voucher Discount

Voucher Discount

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates