Saya lupa mana yang saya kenal terlebih dulu, komiknya atau serial tv-nya. Yang jelas saya sangat amat menikmati menonton Detective Conan barengan sama kakak, adik, dan ibu saya. Fyi, ibu saya penggemar berat Inuyasha hihi. Ada yang tahu atau suka juga dengan serial Inuyasha ini? 😜
Seminggu belakangan ini tiba-tiba saya rindu banget nonton Detective Conan, jadilah saya cari daaann akhirnya dapaaat. Bener-bener full dari episode pertama (sebelum Shinichi jadi Conan) sampai yang terbaru episode 991. Saya baru tahu kalau serial ini masih tayang sampai Oktober 2020 kemarin. Bahagiaaa sekaliii 😆 Nontonin serial kesayangan emang bikin candu banget ya. Beda tipis lah sama kalau lagi nonton drama Korea haha. Sama-sama bikin lupa waktu dan nggak bisa berhenti hihi.
Bedanya kalau dulu sewaktu SD saya terkagum-kagum dengan semua analisa Conan, di usia sekarang saya jadi lebih banyak mikir. Wait, kok bisa begitu ya? Tadi kayaknya aku nggak merhatiin ada itu? Alhasil saya nontonnya pun sambil ikutan tebak-tebakan kira-kira siapa pelakunya 🤔
Peka
Setiap kali Conan atau Hattori (teman Shinichi yang dari Osaka) bertemu orang, saya jadi lebih detail lihat gesture atau tanda-tanda yang ada pada orang tersebut. Misal bagian kaki yang ada goresan, pakaian yang ada noda, dll. Meski ini juga gambaran orang tapi seenggaknya si illustrator pasti kasih petunjuk juga kan? Hehe😁
Saya jadi penasaran dengan penulis cerita ini, Gosho Aoyama. Kayaknya orangnya detail banget ya. Saya kira penulisnya ini punya latar belakang pendidikan psikologi atau yang berhubungan dengan polisi dll. Ternyata lulusan art dong. Keren banget lah si bapak satu ini. Saya jadi penasaran kira-kira dapet ide dari mana ya soal trick pembunuhan, motif, beserta petunjuk-petunjuk yang ditinggalkan? 🤔
Tebak-tebakan pelaku
Semenjak nonton ulang serial Detective Conan ini saya jadi makin paham polanya (atau lebih tepatnya ciri khas penulis dalam memecahkan kasus?). Orang-orang yang jadi tersangka biasanya memang tenang banget dan di luar dugaan. Alias, orang yang sebetulnya nggak begitu mencolok 😶
Meski di beberapa cerita pelakunya justru orang di luar cerita awal. Yang ini sih sering bikin saya terkecoh haha. Bagian tebak-tebakan pelaku ini bagian yang paling seru buat saya. Kalau tebakan saya bener rasanya bangga juga. Apakah itu pertanda saya bakat jadi detektif? Dan berikutnya bakalan ada Detective Dea? Hahaha ngaco banget 🤪
Selama nonton ini pun saya jadi berimajinasi punya kerabat yang bisa bikin alat-alat canggih kayak Porf Agassa haha. Meski sebenernya juga ada beberapa alat-alat unik yang sudah dijual di pasaran. Seperti bolpen yang ada kameranya. Tapi sepertinya lebih seru aja kalau punya kenalan yang bisa membuat semua peralatan itu. Bisa sekalian request gtu hehe 😆
Karena nostalgia ini pula, saya jadi tahu di Indonesia sendiri ternyata ada detektif perselingkuhan. Dan orang tersebut mengaku menjalani ini sebagai profesi karena suka melihat Sherlock Holmes. Wow! 😱
Kalau teman-teman gimana nih? Ada yang suka nonton Detective Conan juga? Atau punya serial detektif lainnya? Hmm, kayaknya selanjutnya saya mau nonton ulang Sherlock Holmes deh hihi. Gimana? 😆