• Home
  • Travel
  • Review
    • Film
    • Book
  • Jurnal
    • Event
    • My Space
  • About

                        D e a     M e r i n a

“Don't be pushed around by the fears in your mind. Be led by the dreams in your heart.” ― Roy T. Bennett, The Light in the Heart

Powered by Blogger.


projects.co.id




Freelance memang cukup menyenangkan bagi saya. Selain karena bisa membagi waktu dengan hal yang lainnya, saya bisa bekerja di mana saja dan kapan saja sesuka hati. Terlebih lagi berkolaborasi dengan berbagai macam orang dan project yang beragam.

Semenjak memutuskan untuk resign dari pekerjaan kantoran awal tahun ini, saya mulai mencoba-coba dunia freelance. Meski bisa di bilang dulu waktu kuliah juga pernah, tapi nggak begitu serius sih hehe. Cuma sekadar bantuin senior waktu itu. Saat ini, saya bener-bener pengen serius sebagai freelancer. Karena menyukai bidang menulis dan fotografi, saya freelance sebagai content writer dan photo product. Terkadang juga video editor. Yaa, seputar itulah. 


Baca juga: 5 Rekomendasi Website untuk Mempercantik Tulisanmu


Buat yang belum paham, jadi freelance bisa diartikan dengan pegawai lepas. Alias nggak terikat. Kita bisa bergabung dengan sebuah proyek yang diadakan owner selama waktu tertentu. Karena memang nggak terikat jadi sekadar sampai proyek selesai aja.


Awal menjalani hidup sebagai freelancer saya sempat kebingungan bagaimana mendapatkan client? Sedangkan lingkungan saya notabenenya adalah mereka yang bergerak di luar bidang yang saya geluti. Kalau sudah begini, jelas relasi saya kecil kemungkinannya memberikan saya peluang. 


Saya tentu sangat bersyukur hidup di era yang serba canggih. Meski relasi berpeluang kecil, tetapi saya masih bisa memanfaatkan teknologi. Setelah saya browsing dan mengikuti seminar-seminar perihal freelance dan dunia kreatif, saya enemukan 3 website yang ramah freelancer pemula. Yaitu Projects, Sribulancer, dan Freelancer. 


Nah, berikut ini saya bakalan review salah satu website ini secara jujur menurut pengalaman saya. Check this out!


Projects.co.id


Sebagai freelancer pemula yang nggak pedean karena nggak punya portofolio, saya nggak muluk-muluk cari client yang bonefit dengan fee yang menggiurkan. Setidaknya saya punya portofolio yang cantik dulu saja saya sudah senang. 


projects.co.id freelance



Projects.co.id ini adalah website pertama yang saya coba. Pemberi project (owner) semuaya dari Indonesia. Di sini di sediakan berbagai macam bidang pekerjaan. Mulai dari design, writing, programming, sampai entry data. Selain sebagai freelancer, kamu juga bisa masuk sebagai pemberi project.



Pertama-tama daftar dan buat profile.


Cara kerja di Projects.co.id ini hampir sama dengan website freelance kebanyakan. Nah, kamu bisa isi profile kayak biasa dan jangan lupa juga pasang foto ya. Kadang ada beberapa orang yang mengira kalau foto itu nggak penting. Padahal, foto juga bisa bikin orang percaya sama kita. Fotonya bebas kok nggak harus yang kayak pas foto background merah hehe. Pokoknya wajah kamu keliatan jelas aja. Biar owner juga ngerti bakalan bekerjasama sama siapa. 


Kedua, jangan lupa jugaaa isi halaman portofolio.


Hal ini bakalan memudahkan client untuk memilah freelancer. Kalau kamu nggak ngisi portofolio gimana caranya orang tahu keahlianmu? 


projects.co.id freelance



Ketiga, bid project sesuai keahlian


Nah, kalau di website ini kita kudu sering-sering nge-bid (istilahnya ngelamar kerja lah). Waktu ngebid usahain perhatiin deskripsi pekerjaannya. Jangan asal baca judul dan langsung ngebid. Bakalan rempong di belakang ntar. Soalnya dulu saya pernah begitu hihi. Tapi untung aja ownernya super baik dan sabar. Selain itu, hal yang bisa kamu jadikan pertimbangan adalah budget yang disediakan owner dan juga deadline. Biasanya owner bakalan tulis kira-kira projectnya butuh waktu berapa lama buat dikumpulkan. Kalau dari semua keterangan yang ada kamu masih bingung, kamu bisa nanya dengan ‘Ask Owner’ atau ‘Chat’ secara langsung. Bagi saya pribadi komunikasi sangat penting buat freelancer. Karena ya bisa di bilang kita ini nggak pernah tau secara nyata kita bekerjasama dengan siapa. Komunkasi semuanya lewat chat dan telpon. Kecuali ada beberapa yang minta ketemu dulu sebelum project jalan. Kalau kamu mau lebih detail lagi kamu juga bisa lihat profile owner terlebih dulu. Baca review dari freelancer yang pernah kerja bareng si owner. 


projects.co.id freelance



Keempat, jelaskan kenapa owner harus memilih kamu

Kalau kamu udah sreg dan pede tinggal langsung aja pencet tombol ‘Place New Bid’. Nah, kalau sudah kamu bakalan ditampiliin halaman kayak di atas. Di kolom ini yang bakalan jadi pertimbangan owner untuk milih kamu. Istilahnya sih kayak surat lamaran ya. Tulis secara singkat dan jelas kenapa si owner harus milih kamu. Sebutin semua kelebihan dan pengalaman terkait project yang pernah kamu lakukan. Kamu juga bisa mencantumkan link portfolio kalau ada. Kalau nggak ada, kamu bisa upload cv seperlunya. Oh ya, kamu juga bisa masukin budget yang sesuai dengan kemampuanmu lho.


Kelima, berdoa dan coba bid yang lain


Hehe. Yap, kalau udah dan nanti kamu jadi freelancer yang di pilih owner pihak projects.co.id bakalan ngasih info lewat email. 


Sebagai freelancer kita emang kudu rajin-rajin buka email. Karena kadang datengnya nggak terduga. Ada yang sehari langsung dihubungi ada yang seminggu bahkan sebulan dihubungi. Kalau nggak di hubungi yaaa belum rejekinya aja. Kamu juga bisa ngebid project yang lain sambil nunggu jawaban lho. Jadi, jangan tergantung dengan satu project aja. Oh ya, selain email, projects.co.id sekarang juga menginfokan ketersediaan project di telegram. Jadi lebih mudah buat kita tahu tanpa harus buka website.


Kelebihan dari website 

  • Berisi orang Indonesia saja. Cocok buat yang pertama kali freelance karena memudahkan komunikasi

  • Bidang yang ditawarkan cukup beragam

  • Ada batas waktu lowongan di buka. Jadi lebih memudahkan untuk mengetahui kepastian project



Kekurangan dari website

  • Budget dari owner cenderung kecil

  • Nggak ada aplikasinya. Padahal kalau ada bakalan lebih memudahkan freelancer memantau dan apply

  • Halaman portfolio kurang menarik dan nggak disertai link jadi menyusahkan owner untuk membuka portfolio online

  • UI/UX kurang menarik juga sih menurut saya


Kira-kira begitulah cara menggunakan menuut pengalaman saya pakai projects.co.id. Overall di sini lumayan sih buat cari-cari selingan. Apalagi di masa pandemu seperti ini jadi lebih bisa sedikit produktif dan cari pengalaman baru juga hehe. 






Kalian tahu gimana rasanya pake kacamata dari kelas 4 sd (2004) sampe sekarang (2019)? Capeeek banget gengs. Makin lama seiring bertambahnya usia pun minusku makin nambah. Nggak tanggung-tanggung pula minus 6 dan silinder 3 #autonyanyi #hmmnisasabyan. Buatku yang udah gonta-ganti pacar, eh kacamata ding, selama 15 tahun makin lama aku ngerasa makin pesek hidungku. Dikarenakan minusku yang makin tebel hehe.

Terakhir kali aku pake kacama minus macam ini gengs. Frame bulat dengan lensa besar. Karena aku penggemar lensa kaca, jadi dengan minusku yang tebal makin kerasa beratlah kacamataku. Ini jelas banget mengganggu aktifitasku. Jogging bentar udah mlorot. Sepedaan bentar, keringetan mlorot. Kesel deh akhirnya nggak pake kacamata, eh nggak kelihatan. Apalagi kalo lupa naruh kacamata dimana, beuh paniknya diriku bukan main. Kacamata jadi kayak belahan jiwaku yang lain. Makanya seringkali aku marah kalo kacamataku disembunyiin L karena aku merasa nggak berdaya tergantung sama kacamata.

Pada akhirnya aku pun memutuskan untuk operasi lasik aja. Aku pun tanya-tanya sama temenku yang pernah operasi dan baca blog beberapa orang yang udah pernah lasik. Aku juga browsing kira-kira dimana tempat yang bisa menjalani operasi mata minus ini. Di google aku nemu 2 pilihan, antara Surabaya Advanced Lasik Centre (SALC) Undaan dan RS Mata Kebonsari. Setelah baca review google untuk kedua tempat ini aku pun condong ke SALC Undaan.

Senin (17/6) aku kesana sama mama. Aku dateng jam 10 pagi. Setelah tanya-tanya, aku pun memutuskan untuk langsung ngelakuin pre lasik. Jadi, pre lasik adalah tes yang dilakukan untuk mata kita sebelum menjalani operasi lasik. Di tes ini mata kita bakalan dilihat tebal kornea berapa, keadaan retina gimana, kekuatan mata gimana, pokoknya kesiapan mata untuk menjalani operasi. Untuk kalian yang mau ngelakuin pre lasik, aku saranin jangan sendirian. Soalnya mata kalian bakalan dikasih obat tetes untuk besarin pupil. Nggak disaranin untuk nyetir, karena beuh silau banget sist. Trus jangan lupa juga bawa kacamat hitam. Biaya pre lasik Rp1.500.000.

biaya operasi lasik


Sebenernya pre lasik ini nggak lama sih, yang bikin lama adalah nunggu obat tetes bekerja dan nunggu dokter untuk konsultasi kondisi mata. Kurang lebih lama pre lasik makan waktu 2-3 jam. Tergantung ada nggak dokternya. Oh ya, kalo mau pre lasik juga disarankan pagi karena kondisi mata masih segar. SALC Undaan buka jam 7 pagi.

Aku sempet nggak pede juga alias pupus harapan waktu diliat korneaku ada bekas luka. Takutnya itu bekas luka bakalan menyebabkan infeksi. Tapi untungnya bekas lukanya udah nggak aktif lagi. Jadi aman. Aku dijadwalkan operasi Rabu (19/6) jam 7.30 sudah standby di RS. Disarankan sebelum operasi cuci rambut dulu soalnya kelar operasi nggak boleh kena air dan debu. Alias nggak boleh keramas selama seminggu hihi.

alat operasi lasik


Hari Rabu (19/6) begitu dateng langsung ngurus administrasi. Untuk lasik ada 2 metode yang bisa digunakan. Ada Metode Mikrokeratome sama Metode Femto. Perbedaan pada metode ini ada di alat yang digunakan. Harganya juga jelas beda ya gengs. Karena mataku baik-baik saja jadi disarankan pake metode Mikrokeratome aja cukup. Biayanya Rp22.000.000. Aku diminta nunggu alatnya disiapkan. Jam 9 aku mulai masuk ruang tunggu operasi. Pake baju operasi dan cap buat rambut. Buat yang perempuan nggak boleh pake kunciran rambut ya dan kerudung dilepas. Oh ya, di ruang tunggu ini dingin banget gengs jadi aku saranin pake baju yang nyaman dan hangat.

Add caption


Setelah ganti baju mataku di tetesin beberapa obat termasuk bius lokal. Kelar ditetesin aku disuruh tutup mata. Sekitaran 10-15 menit perawatnya masuk dan netesin aku obat lagi dan aku tutup mata lagi. Setelah 10 menit perawatnya masuk ruangan lagi dan netesin mataku lagi untuk yang ketiga kalinya dan tetep diminta tutup mata sambil berbaring katanya disuruh istirahat dulu. Aku yang deg-degan gini sama sekali nggak bisa tenang gengs kedinginan pula padhal udah diselimutin. Tapi, mas-mas disebalahku malah bisa tidur dan mendengkur pula. Kok bisa?

Setelah sekitar 15 menit dokternya masuk ruang operasi. Aku dapet giliran kedua. Begitu giliranku, ya ampun aku Cuma bisa istighfar sambil ngremes tanganku sendiri. Secara yakan aku nggak pernah masuk ruang operasi sama sekali. Masuk rs aja baru sekali dulu kena demam berdarah.

Aku pun berbaring dan mataku ditetesin obat lagi. Banyak banget gengs. Begitu siap mataku mulai dipasang alat. Ada 3 tahap dalam operasi ini. Tahap pertama kornea mata bakalan di iris. Tahap kedua proses laser untuk mengikis kornea. Tahap ketiga pengembalian irisan kornea. Sekeliling mataku di isolasi (?) termasuk kelopak biar nggak ganggu. Tenang, jangan takut bakalan kedip soalnya kan udah ditetesin bius jadi mata kita bakalan kebas. Nggak bakalan kerasa kering.

Pokoknya ikutin aja intruksi dari perawatnya. Mereka bakalan bener-bener nuntun apa yang harus dan nggak boleh kalian lakukan selama operasi berlangsung. Termasuk kapan kalian boleh gerak dan nggak. Setelah dokternya pasang alat di mataku, irisan kornea mataku seketika diambil dan pandanganku jadi hitam. Nah disini laser mulai bekerja selama 40 detik. Ini yang bikin aku deg-degan karena nggak boleh gerakin mata. Setelah udah di laser, irisan korena tadi di balikin lagi. Foala! Pandanganku udah rada jelas meski rada ngeblur efek obat. Waktu operasi untuk kedua mata makan waktu kurang lebih 30 menit. Aku bener-bener nggak ngerasain sakit atau apa sih dan rada bingung juga sebenernya gimana caranya korneaku diiris. Soalnya aku nggak liat pisau atau alat apapun gituuuu. Aku cuma liat tangan dokternya megang semacam sepatula kecil buat ambil dan balikin irisan kornea. 




Setelah selesai aku terharu gengs bisa liat jam huhu. Aku balik ke ruang tunggu operasi dan ditetesin beberapa obat tetes lagi dan diminta nutup mata sambil berbaring. Setelah 10 menit, mukaku dibersihkan dari semua obat-obatan tadi. Operasi selesaaaaiii. Sebelum pulang aku dikasih oleh-oleh, obat tetes yang kudu rutin di pake dan tutup mata yang harus dipake kalo lagi tidur. Biar nggak kena benturan gitu. Udah deh kelar pulang. Jangan lupa pake kacamata hitamnya ya. Disarankan nggak boleh kena debu dan air. Jangan lupa obat tetesnya dipake rutin sampe sebulan.

Malam hari setelah operasi aku udah bisa liat jelas meski ada sedikit berbayang. Sesuai sama penjelasan perawat waktu pre lasik. Dari hasil tes emang mataku kekuatannya udah menurun. Entah karena udah kelamaan pake kacamata atau karena kacamata yang terakhir aku pake nggak sesuai dengan kebutuhan. Jadi harusnya aku pake kacamata yang silindernya 3 tapi dikasih lensa yang silindernya 2. Awalnya nggak nyaman, tapi lama-lama mataku terbiasa. Mungkin ini penyebabnya mataku Cuma bisa 90%. But it’s okay karena aku udah nggak butuh kacamata. Horay!

Kontrol pasca operasi ada 3 kali, h+1, h+7, sama h+30. Besoknya setelah operasi, mataku di tes lagi. Alhamdulillah hasilnya udah baik. Hidup nggak pake kacamata itu emang enak banget ya. Sampe sekarang aku masih nggak percaya sih hehe dan sering masih reflek mau lepas kacamata atau benerin kacamata hehe.  

Nah, kira-kira begitulah pengalamanku operasi lasik. Ada yang pernah operasi atau yang berencana operasi juga?

Untuk update kondisi mata saya setelah 17 bulan operasi bisa dibaca di tulisan saya yang terbaru di sini.
sumber : google



Percaya nggak kalo manusia itu ada yang sempurna? Kalo aku sih nggak hehe. Karena aku yakin setiap manusia punya sisi negatif begitupula positif. Termasuk aku. Belakangan aku dihadapkan dengan manusia toxic. Nggak mau terpengaruh karena aku masih sadar kalo itu nggak baik buatku. Bikin aku kalangkabut kebingungan sendiri kudu bertindak gimana biar semuanya masih tetap berjalan baik-baik aja.

Setelah baca artikel ini, aku jadi makin takut dan bingung sekaligus. Apa dengan ngediemin atau bahkan ngejauhin semuanya bakalan selesai? Tapi hal ini jelas nggak mungkin aku lakuin, kita semua saling berhubungan. Dan otomatis, suasananya pun nggak bakalan nyaman. Sekali dua, mungkin aku bakalan melebur. Tapi, begitu racun udah mulai muncul kepermukaan, aku langsung waspada dan menarik diri. Yang aku takutkan adalah kalo sampe aku ketularan tanpa sadar. Wah bahaya!

Ngadepin manusia toxic itu nggak mudah. Pernah sekali dua menyindir secara halus. Boro-boro didengerin. Yang ada dijutekin. Maksud hati biar sadar dan berbenah, eh di kira marah-marah. Yaudahlah aku pun memutuskan untuk diam dan berbicara seperlunya. Cuma, aku nggak yakin bakalan bisa bertahan berapa lama?

Walaupun pada dasarnya manusia punya sisi negatif, tapi kalo itu berlebihan masa iya mau dilingkup itu terus?

Nb: siapa tau ada yang senasip sama aku. Saran boleh? Graciaasss!





Rasanya aku tlah kehabisan waktu. Banyak hal yang ingin aku lakukan. Tapi, rasa-rasanya aku tak sanggup memenuhi itu semua. Apa ini baik?

Aku ingin melakukan banyak hal berbeda tiap harinya. Menjelajah tempat yang berbeda. Merasakan sensasi yang berbeda. Tiap hari. Mengetahui banyak hal. Belajar banyak hal. Terutama dari mereka yang jauh. Alami. Menjadikan aku manusia seutuhnya. Bukan hanya manusia masa kini. Aku rasa, hidupku kini terlalu terpenjara oleh waktu. Terkurung diantara sekat setinggi 3m. Melakukan hal-hal yang hanya menguntungkan satu pihak. Bahkan, tanpakupun ia sudah memiliki segalanya. Aku hanya menjadi mesin penambah pundi-pundinya saja. Apakah ini adil?

Sementara mereka yang jauh disana, masih banyak yang lebih membutuhkan uluran tangan. Bukan hanya tanganku, tapi tangan kita semua. Berhadapan dengan realita membuat kita enggan untuk beranjak melewati perbatasan. Realita dan budaya. Terkadang hal ini yang menghambat perjalanan banyak orang. Benar. Inilah rintangannya. Selamat bagi mereka yang mampu melewati. Bagi  yang tengah berusaha, selamat berjuang.

Terlebih manusia kini memiliki hati yang tinggi. Ada gengsi dan ego. Kedua hal yang berteman lekat dengan manusia kini. Menjadikan siapa sosoknya sebenarnya. Label yang menancap pada dirinya. Membiarkan mereka yang jauh semakin lama semakin terkikis oleh waktu dan keadaan. Sekat yang berdiri pun semakin tegak dan tinggi. Para manusia kini dan manusia alami pun semakin kontras bedanya. Ironisnya, mereka adalah kita.





Setelah sekian lama pengen bersihin telinga, akhirnya keturutan hari ini. Alhamdulillah. Spontan aja sih tadi sebenernya pas pulang kerja. Mumpung nggak hujan juga. Jadi langsung cus deh kelar nanya-nanya sama mama hihi.

Kenapa pengen bersihin telinga? Haha gpp sih sebenernya. Kengangguren aku sawangane. Nggak ding. Jadi, aku kan punya kebiasaan nih pake headset kalo naik motor. Dan itu udah berlangsung selama kurang lebih 5 tahun. Yep. Sejak aku awal kuliah. Atau bahkan akhir SMA ya? Lupa aku. Yaaaa gimana ya? Habisnya udah addicted banget sama music hehe. harap maklum aja. At least bukan nyandu yang negatif macam rokok #pembelaan.

Nah, belakangan ini aku ngerasa rada-rada nggak jelas gitu kalo dengerin orang ngomong. Takutnya telingaku kenapa-napa. Apalagi kebiasaan yang tlah berlangung 5 tahun itu. Yaudin deh. Aku dateng ke tempat praktek istrinya Dr. Joko Soemantri. Aku lupa namanya hehe google pun tidak menemukannya. Tempatnya ada di daerah Nginden Intan. Tempat prakteknya bentuknya rumah gitu. Jadi satu kok sama Dr. Joko Soemantrinya. Awalnya sih mau ke Siloam aja barengan sama temen. Tapi doi ngajaknya besok siang. Itu berarti aku kudu ijin pulang cepet dong sama si Bapak. Sungkan euy.

Aku ke tempat dokter ini soalnya dulu pas kecil, sekitar sd kalo nggak salah, pernah bersihin telinga juga disini. Jadinya yaudah gpp disini lagi. Jam prakteknya dari jam 18.20-21.00. karena pulang kerja langsung cus tanpa mampir-mampir aku masih dapet antrian nomor 2 hehe. alhamdulillah nggak antri banyak-banyak.

Pas aku masuk, aku disuruh buka kerudung. Lupa beta kalo telinga ketutupaan haha. Untungnya dokternya sama asistennya perempuan. Telingaku dicek kanan kiri. Karena ada sedikit kotoran di telinga kiri, makanya disemprot pake air.  Rada kaget awalnya soalnya keceng semprotnya. Tapi masih batas aman kok. Kelar disemprot, dilap pake kapas gitu. Udah gitu doang. Sarannya sih, jangan bersihin telinga pake cotton bud. Soalnya itu tambah bakalan dorong si kotoran lebih dalem lagi. trus karena aku ada keluhan pendengaran kurang jelas, aku di tes pake garputala. Dari suara yang keciil sampe keciiil banget. Alhamdulillah secara umum telingaku masih baik-baik aja. Tapi, karena mau lebih akurat lagi, si dokter kasih aku surat rujukan untuk tes lebih detail lagi di lab.


Udah, gitu doang gengs. Dan aku harus memulai untuk mengentikan kebiasaan buruukkuuu. jangan ditiru ya! Oh iya dokternya ramah kok, tapi sayangnya kurang informatif. Jadi, kalo kalian ada pertanyaan apapun itu perihal per-tht-an mending langsung tanyain. Sebelum lupa dan hanya bisa bertanya pada mbah gugel haha. Oh iya, bayarnya untuk bersihin telinga 250.000. buat yang nggak bawa uang cash tenang, bisa debit di apotek sebelah kok.

Jadi, begitulah cerita hari ini~





Malam ini aku sedang duduk tenang ditempat favoritku. Aku ingin berbagi denganmu sedikit mengenai apa yang aku rasakan. Hari ini aku memutuskan untuk meletakkan hatiku sejenak. Kukeluarkan pula  pikiranku dari bingkainya. Membebaskan ia merenggangkan ototnya yang kaku. Memberikan ia oksigen setelah sepekan penuh, bahkan lebih, berkutat dengan banyak hal tanpa henti. Sempat ia mengeluh tertahan meronta untuk beristirahat sejenak kemarin. Kukatakan, sebentar lagi. Ia pun mengesampingkan lelahnya dan kembali lagi dengan banyak hal.  

Seorang diri dalam sekumpulan benda mati. Seakaan aku memonopoli posisiku di dalam ruangan 4x4 ini. Kupejamkan kedua mataku. Ada yang bilang, adakalanya mata kita berhenti beraktifitas. Tidak dengan telinga kita yang selalu siaga 24 jam. Bukankah kamu pernah terbangun karena mendengar keributan di luar kamarmu? Bukannya saat itu matamu terpejam? Lantas apa yang membuatmu terbangun? Telingamu. Ia tak pernah tidur. Pun kamu menutup telingamu, ia masih akan mampu memberikanmu informasi. Aku berusaha mendengarkan suara-suara disekelilingku. Malam ini begitu senyap sampai-sampai aku mampu mendengarkan suara televisi tetangga. Bukannya ini sinetron yang sedang digandrungi masyarakat kini? Yang pemainnya lelaki muda dengan paras rupawan itukan? Aku berpindah fokus. Terdengar suara air keran kamar mandi yang penuh. Siapa sih yang tadi memakai kamar mandinya? Selalu saja tidak ditutup lagi keran airnya. Pada nggak tau apa air bersih lagi langkah. Gerutuku pada diri sendiri. Kemudian aku berpindah pada suara getaran ponsel penghuni kos di lantai atas. Kayaknya hpnya Mbak Irma deh. Soalnya kedengerannya dikamar atasku persis. Pasti telpon dari Mas Rahman deh.

Asik mendengarkan lingkunganku, aku melupakan satu hal. Mengapa aku tak bisa mendengarkan suara hatiku sendiri?

Older Posts

Follow by Email

1Minggu1Cerita

1minggu1cerita

Blogger Perempuan

Blogger Perempuan

LET’S BE FRIENDS

Blog archive

  • ▼  2021 (21)
    • ▼  April (3)
      • Facial Treatment di Hayyu : Brightening Facial dan...
      • Review Techno: Bardi Smart Light Bulb 12W-RGBWW
      • Cara Menghabiskan Uang Sebelum Menabung
    • ►  February (4)
    • ►  January (14)
  • ►  2020 (53)
    • ►  December (17)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (7)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (20)
    • ►  October (2)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (63)
    • ►  December (1)
    • ►  November (12)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

SUBSCRIBE NEWLETTER

recent posts

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates