Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), Apakah Bisa Hamil?

18 comments
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS), Apakah Bisa Hamil
Sindrom Ovarium Polikistik atau yang lebih dikenal dengan PCOS adalah gangguan hormonal kompleks yang umum terjadi pada wanita usia subur.

Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan memengaruhi kualitas hidup seorang wanita jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Ciri-ciri PCOS pada Wanita

Normalnya, ovulasi terjadi setiap bulan saat ovarium melepaskan sel telur menuju rahim. Akan tetapi, pada penderita PCOS, ovulasi seringkali tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Sel telur bisa gagal berkembang atau tidak dilepaskan yang berakibat pada siklus menstruasi yang kacau.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan tingginya kadar hormon androgen dalam tubuh wanita yang menghambat pelepasan sel telur yang teratur.

Mengabaikan PCOS tanpa penanganan dapat memicu komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker endometrium, dan infertilitas.
Ciri-ciri PCOS pada Wanita
Oleh karenanya penting untuk mewaspadai tanda-tanda PCOS sejak dini. Berikut ciri-ciri PCOS pada wanita.

Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur
Ini adalah ciri yang paling umum. Wanita dengan PCOS mungkin mengalami menstruasi yang sangat jarang (oligomenorrhea), tidak menstruasi sama sekali (amenorrhea), atau siklus menstruasi yang sangat panjang dan tidak dapat diprediksi.

Tanda-tanda Kelebihan Hormon Androgen (Hiperandrogenisme)
Hormon androgen sering disebut sebagai "hormon pria," namun wanita juga memproduksinya dalam jumlah kecil. Pada PCOS, kadar androgen meningkat dan dapat menyebabkan:
  • Hirsutisme: Pertumbuhan rambut berlebih di area tubuh yang biasanya ditumbuhi rambut pada pria, seperti wajah (kumis, janggut), dada, perut bagian bawah, dan punggung.
  • Jerawat: Jerawat yang parah dan sulit diobati, seringkali muncul di wajah, dada, dan punggung.
  • Alopesia Androgenik: Penipisan rambut di kulit kepala dengan pola seperti pada pria.

Ovarium Polikistik
Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG), ovarium mungkin terlihat membesar dan mengandung banyak folikel kecil (kantung berisi cairan) di sekitar sel telur. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita dengan PCOS memiliki ovarium polikistik yang terlihat jelas pada USG, dan sebaliknya, adanya banyak folikel tidak selalu berarti PCOS.

PCOS Disebabkan oleh Apa?

PCOS Disebabkan oleh Apa
Penyebab pasti PCOS belum sepenuhnya dapat dipastikan, namun para ahli meyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan.

Beberapa faktor yang diduga berperan meliputi:

Resistensi Insulin
Banyak wanita dengan PCOS mengalami resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin.

Akibatnya, kadar gula darah bisa meningkat, dan tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin untuk mencoba menurunkannya. 

Tingginya kadar insulin ini dapat merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak hormon androgen.

Kelebihan Hormon Androgen
Ovarium pada wanita dengan PCOS cenderung memproduksi hormon androgen dalam jumlah yang lebih tinggi dari normal. Peningkatan ini dapat mengganggu perkembangan dan pelepasan sel telur (ovulasi).

Peradangan Tingkat Rendah
Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan PCOS seringkali memiliki tingkat peradangan kronis yang rendah dalam tubuh mereka, yang dapat berkontribusi pada perkembangan PCOS.

Riwayat Keluarga
Adanya riwayat PCOS dalam keluarga (ibu atau saudara perempuan) dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kondisi ini.

Apa yang Dirasakan Jika Terkena PCOS?

Wanita dengan PCOS dapat merasakan berbagai gejala fisik dan emosional, yang intensitasnya dapat bervariasi antar individu. Beberapa hal yang mungkin dirasakan:
  • Ketidaknyamanan Fisik: Akibat siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak ada, nyeri panggul, jerawat yang meradang, dan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan.
  • Perubahan Berat Badan: Banyak wanita dengan PCOS mengalami kesulitan menurunkan berat badan atau bahkan cenderung mengalami kenaikan berat badan.
  • Kelelahan: Merasa lelah dan kurang berenergi.
  • Perubahan Kulit: Selain jerawat, beberapa wanita mungkin mengalami acanthosis nigricans, yaitu area kulit yang menghitam dan menebal, terutama di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Masalah Kesuburan: Kesulitan untuk hamil atau infertilitas.
  • Dampak Emosional: Kecemasan, depresi, dan rendah diri akibat perubahan fisik dan masalah kesuburan.

Penyakit PCOS Apa Bisa Hamil?

Penyakit PCOS Apa Bisa Hamil
Wanita dengan PCOS masih memiliki peluang untuk hamil, meskipun mungkin memerlukan waktu yang lebih lama dan bantuan medis.

PCOS seringkali menyebabkan masalah ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Tanpa ovulasi yang teratur, pembuahan tidak dapat terjadi.

Namun, dengan penanganan yang tepat, ovulasi dapat diinduksi atau ditingkatkan.

Beberapa pilihan untuk membantu wanita dengan PCOS hamil meliputi:

Perubahan Gaya Hidup
Menurunkan berat badan (jika diperlukan), berolahraga teratur, dan mengadopsi pola makan sehat dapat membantu memperbaiki siklus menstruasi dan meningkatkan peluang ovulasi.

Obat-obatan Pemicu Ovulasi
Dokter dapat meresepkan obat-obatan seperti clomiphene citrate atau letrozole untuk merangsang ovarium agar menghasilkan dan melepaskan sel telur.

Terapi Kesuburan Lanjutan
Jika obat-obatan oral tidak berhasil, pilihan seperti suntikan hormon, inseminasi intrauterin (IUI), atau fertilisasi in vitro (IVF) mungkin dipertimbangkan.

Komplikasi PCOS yang Tidak Diobati

Jika PCOS tidak ditangani dengan baik, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai komplikasi kesehatan jangka panjang, seperti:
  • Diabetes Tipe 2: Resistensi insulin yang sering terjadi pada PCOS meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2.
  • Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah (Kardiovaskular): Wanita dengan PCOS memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, kadar kolesterol abnormal, dan penyakit jantung.
  • Kanker Endometrium: Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat menyebabkan penebalan lapisan rahim (endometrium) yang berlebihan tanpa adanya pelepasan rutin melalui menstruasi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
  • Sleep Apnea: Gangguan tidur yang ditandai dengan henti napas berulang kali saat tidur, sering dikaitkan dengan obesitas dan resistensi insulin pada PCOS.
  • Komplikasi Kehamilan: Wanita dengan PCOS yang hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes gestasional, preeklamsia (tekanan darah tinggi selama kehamilan), dan kelahiran prematur.
  • Gangguan Kesehatan Mental: Risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.
  • Infertilitas: Kesulitan untuk hamil merupakan komplikasi utama dari PCOS yang tidak diobati.
Oleh karena potensi komplikasi yang serius, penting bagi wanita yang mengalami gejala PCOS untuk segera berkonsultasi dengan dokter ata obgyn terdekat. Salah satunya adalah RS EMC.

RS EMC sebagai referensi rumah sakit untuk konsultasi dan penanganan masalah reproduksi perempuan yang memiliki dokter ahli berpengalaman di bidangnya. Tidak hanya ahli, rumah sakit ini juga telah memiliki banyak cabang di Jabodetabek.

Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengelola gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.

Penanganan PCOS bersifat individual dan akan disesuaikan dengan gejala spesifik dan kebutuhan masing-masing wanita.

Yuk, mulai jaga kesehatan organ reproduksi dengan menerapkan gaya hidup sehat!
deamerina
Halo, aku Dea! Perempuan yang tinggal di Surabaya yang suka jalan-jalan, fotografi, menulis, dan baca buku. Aku suka menulis di sini sebagai sarana curhat dan berbagi. Yuk, temenan di Instagram @deamerina

Related Posts

18 comments

nurul rahma said…
Sodara sepupuku ada yg kena PCOS
dah 10 tahun merit, blum rejeki punya bayi
Tadinya disarankan bayi tabung ama dokter,
tapi mikir ulang karena diminta siapkan 150 jutaan dan blm tentu berhasil :(((
erykaditya said…
Jadi inget artis tya aristya,,dia didiagnosa pcos namun akhirnya bisa mempunyai anak dengan program IVF....memang yaa organ reproduksi wanita ini kompleks banget ada berbagai macam hal yang bisa menyebabkan gangguan,,semangat para pejuang kesehatan wanita!!! :)
Aku ngeri baca sebab akibatnya 😭😭😭. Sedih jugaaa, apalagi beberapa temen dan saudara ada yg terkena PCOS ini. Dan butuh bertahun2 mereka utk hamil mbak . 2 orang berhasil, tp pastinya banyaaak yg susah utk dpt keturunan dengan adanya pcos.

Apalagi kalo udh gen dan lingkungan 😔😔. Semoga pengobatan PCOS ini semakin maju sehingga bisa setidaknya mengurangi efek dr PCOS td
Lala said…
PCOS ini emang mengerikan sekali ya, apalagi kalau sampai komplikasi. Emang paling benar terapin pola hidup sehat walau kadang kini waktu 24 jam suka berasa cepet, apalagi sedang dikejar aneka deadline. Kadang suka bikin lupa untuk olahraga dan jaga asupan makanan.

Bismillah, semoga makin aware & care buat terus konsisten terapin pola hidup sehat demi hidup yang lebih baik.
Fajarwalker.com said…
Ya Allah, meni serem banget ya. Ini informasi yang kayaknya semua perempuan wajib tau. Karena kadang mereka ngalamin gejala PCOS tapi nggak sadar kalau itu masalah serius. Makanya, penting banget buat cek kondisi tubuh sendiri dan nggak cuma cuek kalau menstruasi mulai nggak teratur.

Bambang Irwanto said…
PCOS ini benar-benar harus diwaspadai ya. Karena ngeri dan seram sekali. Makanya seperit kata bijak, lebih baik mencegah daripada mengobati. Dan sellau kunci utamanya adalah menjaga pola hidup sehat dan juga rajin olahrga. Begitu ada gejala, langsung segera diperiksa agar segera mendapat penanganan.
Nik Sukacita said…
Membaca tulisan ini semakin jelas wanita itu sungguh rumit. Terlebih soal hormon. Pelan-pelan dibaca, dicerna karena istilah banyak yang kurang paham, sambil mikir adakah gejala pada diri.

Usia sekarang tuh lebih lagi butuh diperdulikan soal kesehatan yang terkait hormon. Apalagi soal dampaknya, langsung ngelus dada. Semoga kita semua tetap jaga diri dan sehat selalu.
Orang-orang terdekatku banyak banget yang mengalami PCOS, salah satu kawan terus ke dokter dan kalau nggak salah dikasih obat-obatan habis itu berhasil hamil. Masalahnya banyak yang mungkin PCOS tapi nggak sadar atau bahkan belum periksa lebih lanjut padahal gejalanya udah nyata dirasakan, sayang banget kalau nggak segera ditangani ya :)
Ada temanku pas kerja di Semarang. DIa sudah lama menikah sama suaminya dan belum juga dikaruniai anak. Kalau kulihat sih dia emang bermasalah sama jerawat dah di wajahnya.

Kayaknya dia mungkin juga punya masalah ini ya. Aku bakal nginfoin ke dia deh.
Fenni Bungsu said…
Siapapun kudu paham dengan ini ya, baik wanita maupun pria, karena bisa memberikan dukungan ketika terjadi gejala, dan wanita pun bisa langsung melakukan pencegahan maupun pengobatan
Istiana Sutanti said…
Adik ipar aku dlu sempet PCOS, tapi mungkin baru yang ringan ya, sehingga Alhamdulillah setahun menikah sudah mulai hamil dan punya anak. Sekarang sudah punya anak 2.

Memang gejala nya itu menstruasi tidak teratur, kadang 3 bulan baru dapet lagi. Selain itu wajah berjerawat lumayan parah, jadi memang harus ekstra perawatannya.

Buat semua yang PCOS, semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan yaa penanganannya..
Okti Li said…
Belum terlambat untuk menerapkan pola hidup sehat...
Semangat dan sehat selalu untuk penderita penyakit apapun
Yakinlah sakit itu penggugur dosa. Insyaallah
Termasuk yang ada pcos yakin akan selalu ada hikmah dan kemudahan

Aamiin...
Ainun said…
aku baru denger istilah PCOS ini, ini pentingnya kita menjaga pola hidup, pola makan dan lingkungan juga ya.
Apalagi kalau siklus haid juga mempengaruhi untuk PCOS ini, kadang stres kerjaan juga bisa membuat siklus haid nggak teratur soalnya
lendyagassi said…
Biidznillah..
Semoga atas ridlo Allah, perempuan yang memiliki gejala PCOS bisa hamil dan memiliki keturunan.

Aku jadi khawatir nih.. anak pertamaku usia 14 tahun baru dapat haid pertamanya, tapi bulan depan dan depannya lagi belum dapat.
Kayaknya kejeda dan gak teratur.
Bunda Saladin said…
Ada 2 kawan yg kena pcos dan memang jadi lamaaa nunggu hamilnya (lebih dari 5 tahun). Memang kudu sabar jalani pengobatan lalu promil.
Dewi Rieka said…
Oya teman ada yang menderita PCOS alhamdulillah setelah diterapi akhirnya sembuh dan bisa punya anak tapi memang butuh kesabaran yaa
Sabrina said…
wah suka sekali dengan bahasannya mba, menambah wawasan banyak soal PCOS ini, pastinya bakal mengedukasi banyak para perempuan, dan dengan membaca ciri-cirinya bisa jadi evaluasi buat saya sendiri juga ya dan semoga kita semua sehat selalu para perempuan dan lebih aware lagi dengan kesehatan tubuh kita
Dee_Arif said…
PCOS menjadi salah satu momok bagi setiap perempuan ya mbak
PCOS dapat kita cegah dengan melakukan gaya hidup sehat ya.
Dan terapi PCOS itu sifatnya customized ya