Beberapa hari terakhir banyak berseliweran postingan teman-teman blogger mengenai Intellifluence. Saya pun mulai bertanya-tanya, apa lagi nih? Menginggat banyak banget platform untuk influencer 😜 

Begitu saya browsing dan baca-baca, saya menemukan banyak kata kunci ‘digaji dollar’. Wah, siapa yang nggak mau? Setelahnya pun saya langsung meluncur ke website terkait dan melakukan registrasi 👀 

Apa itu Intellifluence?

Intellifluence merupakan influencer marketing platform baru yang memang lagi ngetren. Bisa dibilang Intellifluence ini cukup mengutungkan bagi para influencer karena memiliki peluang lebih besar dengan dapat menjangkau client luar negeri. 😆

Bukan hanya blogger, influencer di media sosial lainnya juga bisa bergabung. Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook, Youtube, dll 💃🏼

Cara mendaftar Intellifluence

Meski tampak mudah, kemarin saya sempat mengalami kesulitan saat mendaftar karena baca sekilas dan buru-buru haha (kebiasaan banget deh). Jadi, supaya teman-teman nggak melakukan kesalahan kayak saya yang berujung ribet, bisa banget ikutin step berikut 😁 

• Buka website Intellifluence

• Pilih kategori. Apakah mau log in sebagai brand yang sedang mencari influencer atau sebagai influencer. Nah di sini saya pilih sebagai influencer ya. Sebelumnya saya sempat salah klik brand dan beruntung CS fast response jadi bisa segera diatur ulang.

• Pilih 'Join For Free' lalu klik 'Register As An Influencer'

• Kemudian Isi data diri hingga selesai. Jangan lupa isi selengkap mungkin. Terutama pada kolom bio (bisa dijelaskan personal branding teman-teman) dan ketertarikan (ini juga jangan sampai salah karena pengaruh dengan brand yang muncul). 

• Setelah proses registrasi selesai, teman-teman bisa lengkapi akun hingga prosentase profile sempurna. Hal ini juga berpengaruh dalam munculnya brand dan cepat nggak nya pengajuan kita approved. 

• Buat offer sesuai dengan tipe service. Di sini teman-teman bisa membuat penawaran yang menarik. 

• Lakukan pengajuan di marketplace

Kenapa harus gabung Intellifluence?

Di sini saya melihat ada beberapa poin plus yang membuat platform Intellifluence ini tampak berbeda dan menarik di mata influencer 👀 

Bisa digaji dollar dengan berbahasa indonesia

Buat teman-teman yang nggak pede karena harus berhadapan dengan client orang luar negeri nggak perlu khawatir nggak bisa berbahasa inggris. Karena setiap campaign akan dijelaskan syarat dan ketentuannya termasuk dalam berbahasa. Ada beberapa yang tetap bisa berbahasa Indonesia sesuai dengan audience teman-teman 😁

Tidak melihat DA dan PA

Biasanya hal yang paling penting dalam mengajukan campaign adalah DA dan PA suatu website/blog. Dalam beberapa platform, untuk mengajukan campaign biasanya disyaratkan memiliki DA 15. Tapi, di Intellifluence teman-teman nggak perlu khawatir karena nggak ada syarat DA dan PA kok 😉 

Produk beragam

Secara gitu kan isi platform nya dari berbagai negara, jelas konten yang bisa kita dapatkan pun bakalan beragam. Teman-teman jadi bakalan punya kesempatan lebih mengenal berbagai macam produk ‘lokalnya’ luar negeri lho dan bisa nih dijadiin inspirasi bisnis 😜 

Social media lebih lengkap

Kalau di beberapa platform hanya menyediakan media sosial tertentu, lain halnya di Intellifluence. Di sini teman-teman bisa melakukan offer di 14 media sosial yang berbeda. Nah, kalau all in gini kan enak bisa fokus di satu platform dengan media sosial beragam ✨

Bisa pilih kompensasi cash or product

Buat beberapa teman-teman blogger, hal ini cukup krusial. Ada beberapa yang bersedia hanya menerima produk dan ada pula yang berprinsip mewajibkan pembayaran cash. Menurut saya dengan adanya pilihan ini akan memudahkan brand untuk memilih sesuai dengan kapabilitas dan target market mereka 😆 

Sejauh ini, platform Intellifluence ini wajib banget dicoba. Toh daftarnya free kok nggak ada pake berlangganan, dikira Netflix pake langganan? 😁

Nah, kalau teman-teman gimana nih, ada yang tertarik buat cobain nggak? Atau malah udah cobain dan ngerasain digaji dollar? Hehe. apapun itu semangat menulisnya teman-teman 💃🏼 

Menjadi seorang part-time blogger sebenarnya bisa dibilang adalah hal yang kebetulan untuk saya. Awalnya saya nggak pernah berpikir dari blogging akan bisa menghasilkan cuan. 

Secara gitu lho hari gini siapa sih yang masih baca blog? Yang ada orang-orang lebih suka bukain Instagram atau Youtube. Karena kedua media itu mengutamakan visual yang lebih menarik daripada barisan tulisan yang menjemukan. Hayo betul nggak? Hihi. 

Saya suka banget menulis dari saya SD. Dan saya membuat blog ini juga karena iseng untuk arsip cerita jalan-jalan saya semasa kuliah. Nulisnya pun jarang-jarang kalau lagi pengen aja.  

Setelah vakum beberapa lama, akhir tahun 2020 saat pemerintah mewajibkan work from home (wfh), saya mulai ngeblog lagi. Saat itu saya menggunakan blog sebagai sarana curhat dan latihan untuk menulis fiksi. Maklum pengen banget bisa nerbitin buku. Kan siapa tahu bisa kayak Bang Raditya DIka hehe.

Saat saya mulai rutin menulis itulah tiba-tiba suatu hari saya mendapatkan e-mail tawaran kerja sama dari brand kecantikan. OMG! Saya jelas shock dong. Bahkan saya sempat negative thinking kalau itu adalah penipuan haha. 

Setelah saya berdiskusi dan meyakinkan diri, saya pun mengiyakan tawaran tersebut. Meski fee nya nggak gede, tapi buat saya pribadi itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Bisa kebayang nggak betapa senengnya bisa menghasilkan dari hobi?

Mendapatkan angin segar, saya pun mulai menekuni blog sebagai side hustle. Toh, selama saya bisa membagi waktu dan tetap menyelesaikan pekerjaan utama dengan baik, nggak ada salahnya kan? 

Setelahnya pun mulai berdatangan tawaran dan saya juga mulai mengikuti campaign di beberapa platform. Dari sinilah saya merasa cita-cita saya mulai bisa terwujud sedikit demi sedikit. Bahkan, mungkin suatu saat nanti saya bisa menjadi full time blogger hehe. 

Pandemi yang kita nggak tahu kapan kelarnya ini, jangan sampai bikin kita stuck. Yuk, mari explore diri. Ini dia beberapa ide side hustle yang bisa teman-teman coba selagi masih di rumah aja. 

Ide side hustle di rumah

Blogger

Kamu yang memiliki passion menulis, menjadi blogger tentu akan menjadi hal menyenangkan di sela-sela kesibukan pekerjaan utamamu. Ibaratnya nih, kamu bisa mengeluarkan segala uneg-unegmu di blog.  

Kamu bisa menulis banyak hal seperti tips and trick di bidang pekerjaanmu atau menulis apapun yang kamu suka. Misalnya saja  menuliskan cerita tempat-tempat yang pernah kamu kunjungi atau menulis review produk kecantikan kalau kamu menyukai mencoba-coba skincare. Selain hobi, menulis di blog juga bisa menjadi portofoliomu, lho. 

Fotografer produk

Hari gini siapa sih yang nggak jualan online? Mengingat semakin banyaknya orang yang memiliki toko online, kamu tentu akan memiliki peluang yang cukup besar menjadi fotografer produk.

Selain bisa bekerja sesuai passion, kamu memiliki kesempatan untuk mencoba barang tersebut sebelum dijual. Bahkan, kalau kamu suka makanan kamu jadi bisa makan banyak jenis jajanan kekinian deh. 

Home decor

Meningkatnya jumlah orang yang berada di rumah membuat mereka pada akhirnya menyadari kondisi rumah mereka. Menghabiskan waktu di rumah tentu membuat kebanyakan orang pada akhirnya bosan dengan interior yang itu-itu saja. 

Kamu yang memiliki keahlian dalam bidang menata ruangan, bisa banget membuka jasa home decor lho. Pekerjaan ini juga bisa kamu lakukan melalui panggilan video. Kamu bisa menunjukkan hasil dekorasimu melalui website yang kamu buat. 

Online shop

Sejak pandemi dan banyak orang yang terbiasa belanja online, membuat peluang berjualan online menjadi semakin besar. Berbagai macam barang sekarang sudah bisa dikirim dari mana saja. 

Memiliki online shop ini akan cocok banget terutama buat kamu yang suka belanja. Dari kebiasaanmu gemar berbelanja tentu kamu akan tahu mana toko yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang baik. Bahkan bisa saja lho penghasilanmu dari berjualan online akan lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan utamamu.

Desain grafis/ilustrator

Selain keempat kegiatan di atas, menjadi desainer juga bisa kamu jadikan side hustle yang menarik. Coba deh kamu perhatiin, sekarang siapa sih yang nggak butuh desain? Misalnya saja toko online yang butuh desain untuk banner di marketplace, social media, atau bahkan logo untuk tokonya sendiri. 

Eits, tapi yang lebih penting dari itu semua… 

Di era digital saat ini, sebenarnya sangat penting untuk melakukan personal branding. Meski media sosial seperti Instagram sedang populer, tetapi peran website tetap memiliki pengaruh yang cukup besar. Coba deh kalau kita mau mencari sesuatu, kita pasti bakalan browsing dulu di Google, kan?

Maka dari itu, media personal branding yang tepat adala website. Dengan adanya website kamu bisa mengunggah semua porfoliomu, seperti foto, tulisan, video, dan bahkan toko online kamu. Ibaratnya nih, website adalah pintu ke mana saja persis kayak punya Doraemon. Yang bisa menghubungkan ke semua media sosial yang kamu punya. 

Selain itu, kamu juga bisa banget mendisain tampilan website sesuai dengan persona kamu. Minimalist, feminim, bahkan aesthetic. Buat kamu yang ingin mencoba membuat website lebih baik cobalah hosting murah (bahkan ada nih yang harganya mulai dari 16ribu saja) terlebih dulu seperti Sahabat Hosting. Di sini, kamu bisa menemukan hosting terjangkau yang sesuai dengan kebutuhanmu. 

Memiliki pekerjaan yang sesuai passion memang menjadi idaman banyak orang. Bekerja pun rasanya nggak ada tekanan. Meski pasti ada deadline dari berbagai macam client, tapi kita bakalan bisa ngerjain dengan maksimal dan yang jelas senang hati hehe. 

Memasuki era digitalisasi membuat cukup banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pendidikan, sosial, hingga pekerjaan. Saya sendiri yang melihatnya cukup khawatir, mampukah saya akan bertahan jika keahlian yang saya miliki masih begini-begini saja? 

Meski belum bisa dibilang ‘tua’ banget, tapi di usia 26 tahun ini saya kok merasa tertinggal jauh ya? Beberapa keahlian teknologi yang saya punya, seolah masih belum bisa menyamakan standar keahlian yang seharusnya dimiliki semua orang.

“Give a man fish and you feed him for a day. Teach a man to fish and you feed him for a lifetime." - Chinese philosopher, Lao Tzu

Seperti biasa, di tengah kejenuhan bekerja, saya kembali tergoda mengikuti kegiatan relawan Kelas Inspirasi. Padahal, saya udah bertekad untuk nggak dulu mengikuti kegiatan ini setelah sebelumnya mengikuti kegiatan di Lamongan, Mojokerto, Solo, dan Semarang. Beh, udah kayak roadshow aja yakan haha 🤣 

Hhh, tapi memang setelah sekali mengikuti kegiatan relawan ini sulit untuk berhenti. Euforia kegiatannya seolah bikin saya selalu semangat untuk memulai hari baru. Saya mah belum seberapa, ada seorang teman yang lebih rajin lagi ikutan. Udah nggak bisa dihitung lagi kayaknya setahun ikutan berapa 👀 

Salah panggil orang

Langit perlahan mulai gelap. Setelah selesai salat maghrib, saya bergegas menuju Terminal Bungurasih. Kali ini saya akan melakukan perjalanan ke Malang untuk mengikuti kegiatan relawan Kelas Inspirasi Malang di SDN 1 Sumber Bening ✨

Saya menunggu bus di bawah tulisan ‘Malang’. Beruntung saya nggak menunggu terlalu lama. Saya pun bergegas naik dan mencari tempat duduk yang saya suka. Bangku paling depan! Haha. saya suka banget duduk di bangku paling depan karena bisa melihat jalanan dengan lebih leluasa 😜  

Setelah bus penuh, driver mulai menjalankan bus. Baru saja bus melalui gerbang pintu keluar, ada perasaan yang mengganjal hati 😶 

“Eh, iya! Bukannya aku janjian berangkat sama Mbak Rike???” kata saya teringat akan janji bertemu teman di terminal 😱 

Saya pun membuka ponsel dan menemukan chat whatsapp dari orang yang bersangkutan. Aduh, nggak ngecek hape dulu sih tadi. Saya segera membalas chat dan mengabarkan kalau saya sudah berangkat. Untungnya, teman saya nggak marah. Jangan diulangi lagi deh, ya! 😅

Sesampainya di terminal, saya turun dan menunggu di titik penjemputan. Selang beberapa menit, saya melihat teman saya di depan. Dengan penuh semangat saya memanggilnya 😆 

“Mbak Rikeeeeee!!!” nggak lupa tangan saya angkat tinggi-tinggi berharap bisa dilihat. Tapi, anehnya teman saya nggak noleh sedikit pun. Mana ini tempat gelap dan rada sepi pula 😶

Ponsel saya pun bergetar tanda ada telepon masuk. Mbak Rike. Saya memandang ponsel dan orang di depan saya yang nggak juga menoleh 👀

“Halo, De, ini aku udah mau sampe titik penjemputan ya,” katanya membuat saya malu setengah mati. Saya salah panggil orang hiks 🤣 

HAHAHA 🤣🤣

Nggak lama setelah teman saya tiba, kami pun dijemput beberapa teman lainnya. Yap. kami akan berboncengan bersama sekitar 4 motor untuk sampai di SDN 1 Sumber Bening. Malam-malam naik motor di Malang menuju daerah selatan, bisa dibayangin deh dinginnya gimana hehe 🥴 

Salah masuk markas tentara

Jalanan sudah mulai sepi, perlahan kami meninggalkan daerah kota. Mulai melewati jalanan sedikit berkelok dan banyak pohon. Lampu kendaraan adalah satu-satunya lampu yang menerangi jalanan. Nggak bohong, pikiran saya sedikit was-was 😬 

Karena nggak begitu hafal jalanan, seorang teman memandu kami dengan menggunakan Google Maps. kami mulai memasuki permukiman warga. Di tengah sepi dan gelapnya malam, tiba-tiba kami dikagetkan dengan suara yang bergitu lantang 👀 

“BERHENTI!!!” sontak membuat kami semua kaget dan memberhentikan kendaraan. Kami menoleh pada sumber suara. Ada cahaya senter yang menunjuk kami berjalan mendekat 😶 

Ternyata kami salah memasuki MARKAS TENTARA! Yaampun. Udahlah emang Google Maps ini nggak bisa diandalkan. Sebelumnya, saya juga pernah nyasar ke perkebunan warga waktu mau ke keled. Bayangin, kami jalan di tengah kebun yang abunya masih tebel! 😱

Kami pun berbalik dan menuntun motor untuk keluar. Ya, kami nggak boleh menyalakan mesin. Dihukum kali ya? Haha. setelah beberapa menit kemudian kami melewati jalanan yang berlubang. Kami jalan di tengah sawah. Ini nggak salah lagi kan? Tanya saya dalam hati 😨 

Beruntungnya sih nggak. Nggak lama kemudian kami sampai di sekolah. Legaaa bangeettt. Ternyata kami adalah robongan paling akhir. Teman yang lainnya sudah pada datang dan membuat perlengkapan di salah satu ruang kumpul 😁 

Baru pertama kali mengenal satu sama lain, kami pun saling mengobrol hingga perlahan mengantuk. Jam 12 malam, saya sudah hilang kesadaran 😴 

Sarapan

Hal yang paling saya suka selama mengikuti kegiatan ini adalah makan! Haha. Karena tempat yang kami kunjungi bakalan berbeda-beda, saya selalu menantikan bisa mencoba makanan khas daerah tersebut. Nah, kali ini kami dihidangkan makanan desa yang uenak pol 💃🏼 

Setelah makan dan bersiap, anak-anak sekolah mulai berdatangan. Kami satu persatu meninggalkan ruangan yang kami gunakan untuk tidur dan mulai menyapa anak-anak di luar ✨

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, kami semua berkumpul di lapangan dengan anak-anak. Para relawan pengajar dan dokumentasi mengenalkan diri dan sedikit menjelaskan kegiatan. Daaaaan nggak lupa juga ada joget bareng haha 💃🏼 

Anak menangis, relawan menangis

Anak-anak pun mulai memasuki kelasnya masing-masing. Begitu pula para relawan memasuki kelas yang sudah dibagi. Bisa di bilang setiap ada kegiatan Kelas Inspirasi ini, anak-anak nggak akan ada pelajaran. Alias main aja sama kami hihi. Eits, main sambil belajar kok 😉

Enaknya menjadi relawan dokumentator adalah saya bisa berjalan-jalan memasuki setiap kelas. Mengabadikan setiap momen lucu dan menyenangkan antara relawan dengan anak-anak 😝

Seperti biasa, hampir setiap kelas pasti rame banget karena anak-anak pada excited dengan penjelasan profesi kakak-kakak relawan. Sejujurnya, mengendalikan anak-anak di dalam kelas cukup sulit. Kalau kitanya nggak pinter ngomong dan cerita, mereka bakalan bosen dan ribut sendiri. Beda deh sama yang udah pada gede-gede. At least mereka akan tetap diam karena..tidur haha 😅 

Sewaktu saya lagi asyin memotret kegiatan di dalam kelas, saya mendengar ada anak yang berteriak di lorong 😮

“Onok sing nangis! Onok sing nangis!” yang artinya adalah ada anak yang menangis 😮 

Saya pun bergegas keluar dan menghampiri salah satu kelas sumber kegaduan. Di luar kelas banyak banget anak-anak berkumpul. Begitu pula relawan lainnya. Perlahan memasuki ruangan 😶 

Ternyata di dalam kelas ada anak yang berkelahi dan mereka nggak mendengarkan relawan yang bertugas. Merasa diacuhkan dan nggak bisa menenangkan mereka, relawan tersebut pun ikutan menangis 👀 

Memang nggak semua orang bisa mengendalikan kelas dan bahkan terbawa emosi. Nggak kebayang sih susahnya jadi guru yang muridnya banyak banget. Dulu saya pernah mengajar les 6 anak saja rasanya sudah kewalahan dan tenaga saya terserap cukup banyak 😅 

Setelahnya beberapa relawan pun turut menenangkan kakak relawan dan anak yang sedang menangis. Beberapa saat kemudian mereka pun tenang dan nggak lagi menangis 😊 

Pulang menerjang hujan

Pukul 12 siang kegiatan selesai. Kami, relawan dan anak-anak, berkumpul di lapangan untuk bersalaman dan foto bersama. Setelah kegiatan, relawan berkumpul di ruangan yang semalam kami gunakan untuk tidur. Kami melakukan evaluasi cepat 🌸 

Naaahh, setelah kegiatan di sekolah selesai, kami seluruh relawan yang terbagi di sekolah yang berbeda akan melakukan evaluasi di suatu tempat. Tapi, saya nggak ikutan dan memutuskan untuk pulang karena nggak enak badan 😬 

Padahal, teman-teman berencana akan ke pantai huhu. Sayang sekali. Mengunjungi tempat wisata juga menjadi agenda yang sering dilakukan setelah evaluasi. Bisa jadi ini lah kegiatan yang paling dinantikan haha 😁 

Saya berboncengan dengan seorang teman menuju terminal di Malang. Kembali kami melewati jalanan berlubang di antara sawah. Ternyata jalanan yang kami lewati memiliki pemandangan yang indah. Emang sih kalau malam cukup horror 😬 

Bahkan salah seorang teman ada yang bisa melihat dan sempat bilang kalau kita sempat ‘diikuti’. Beruntung teman saya nggak cerita malam hari kemariiinnn. Dijamin saya nggak akan bisa tidur nyenyak. Soalnya sekolahnya cukup jauh dari rumah penduduk dan dikelilingi sawah 👀 

Di tengah jalan menuju terminal, hujan turun cukup deras. Daaann teman saya kebetulan hanya membawa jas hujan yang hanya dapat digunakan satu orang. Kami pun berteduh. Saya pun memesan GrabCar menuju terminal 🚗 

Baju saya kebasahan cukup banyak. Begitu masuk mobil, beh langsung tambah kedinginan. Untuk drivernya peka dan kecilin AC bahkan bapak driver nawarin mampir minimarket dulu buat beli tolak angin haha 🤣 

Sesampainya di terminal, saya langsung berlarian di tengah hujan menuju bus yang akan berangkat. Karena saya takut harus nunggu bus berikutnya. Setelah mendapat tempat duduk, saya pun memutuskan untuk tidur supaya nggak meraskaan dingin 😁 

***

Cerita Kelas Inspirasi lainnya

- Kelas Inspirasi Mojokerto

- Kelas Inpirasi Lamongan

- Kelas Inspirasi Semarang

- Kelas Inpirasi Malang

- Kelas Inspirasi Solo