Beberapa hari lagi kalender 2017
bakalan habis. Seminggu? Nggak nyampe. Tinggal 3 hari lagi. Tentunya di tahun
2017 ini banyak banget memory, banyak pula perubahan. Kali ini, aku mau sedikit
berbagi cerita sepanjang tahun 2017ku. Yaaa, siapa tau yakan sedikit bisa
memotivasi untuk 2018 yang lebih baik eheh.
Satu kata yang dapat mengambarkan
tahun 2017 untukku adalah ‘Perubahan’. Karena sepanjang tahun ini, aku sedikit
banyak berusaha untuk keluar dari zona nyaman. Mengikuti beberapa komunitas.
Seperti Love Suroboyo misalnya. Meski bukan komunitas pertama yang aku ikuti,
tapi ini komunitas pertama yang bisa dibilang lumayan aktif. Mengikuti kegiatan
meliput event yang ada di Surabaya, bertemu orang baru, pengalaman baru dengan
bidang yang aku suka, dll. Sebenarnya sangat amat mengasyikan berkumpul
bersama. Mau tau dulunya gimana? Semuanya berasal dari sebuah keputusan simple
untuk datang meetup.
Handphone yang aku pegang sedari
tadi nggak berhenti-berhenti bersuara.
Centung. Centung. Centung. Banyak
banget chat dari group whatsapp. Hari ini ada meetup pertama group liputan.
Sebenernya bisa dibilang, aku bukan tipikal orang yang pede. Cenderung pemalu.
Aku masih belum bisa memastikan untuk bisa datang diacara kumpul-kumpul divisi
tersebut. Aku bahkan tidak mengenal siapapun. Bagaimana jika aku rewind lebih
jauh lagi mengenai asal muasal aku bergabung dengan komunitas instagram ini?
Baiklah. Fast Rewind.
Siang itu aku sedang berkutat
dengan kerjaan dikantor. Handphone yang aku letakkan di samping mouse tiba-tiba
berbunyi. Aku pun mengambilnya dan membuka chat tersebut. Seorang teman
mengirimi foto poster open member di group whatsapp. Open Recruitment Komunitas Instagram Love Suroboyo. Di poster
tersebut dijelaskan secara singkat mengenai apa itu Love Suroboyo dan beberapa
divisinya. Mataku seketika terpaku pada satu kata, Liputan. Baiklah boleh dicoba, batinku. Aku segera melakukan
pendaftaran pada web yang dituju. Aku sangat menggemari bidang fotografi.
Walaupun amatiran tapi aku sangat suka. Disela-sela kesibukan (kebosanan sih
lebih tepatnya) dengan rutinitas monoton kuliah – skripsi – kerja, aku butuh
sesuatu yang membuatku bersemangat menjalani hari (hahah lebay). Disamping itu,
aku juga ingin mempunyai teman-teman yang sehobby. Sejujurnya, aku hanya
memiliki 2/3 teman yang memiliki hobby sama, fotografi. Dan aku rasa aku butuh
lebih dari itu, orang-orang baru, pengalaman baru. And here I am. Setelah
pendaftaran, diadakan seleksi untuk masuk, foala resmilah aku menjadi anggota
Komunitas Love Suroboyo. Back to meetup.
Aku tak kunjung bisa memastikan
untuk ikut meetup. Padahal jamnya udah mepet banget. Aku galau. Tiba-tiba
perutku terasa mulas. Well, perutku memang kompak dengan perasaanku. Jika
perasaanku tak enak, atau aku merasa deg-degan maka perutku akan bereaksi
(segitunya? Kalo kamu orang introvert juga aku yakin kamu juga bakal paham
hehe). Akhirnya aku pun memutuskan untuk tidak datang. Tik tok tik tok
(backsound jam haha). Aku segera menyambar kunci dan pergi. Finally, aku
memutuskan untuk datang. Toh percuma aku daftar kalo nggak nonggol, buat apa
yakan? Dari kejauhan aku melihat banyak orang berkumpul. Bismillah, aku pun
melangkah dan bergabung dengan mereka. Nah dari sinilah aku mulai mengenal
beberapa orang. Mulai mengikuti event liputan ini itu. Belajar lebih memahami dasar
dan jenis fotografi. Belajar berkomunikasi dengan orang yang jauh lebih tua.
Belajar berorganisasi. Dan belajar banyak hal.
Dari sini aku memiliki teman
dengan backgroud yang berbeda beda. Mulai dari mahasiswa dengan hobby serupa,
fotografer profesional, ibu-ibu rumah tangga yang aktif kesana kemari, guru
sejarah, staff TU, pengusaha, crew tv, dll. Dan dari sini pula aku belajar
untuk memahami pola hidup mereka, cara berpikir mereka. Ah, pokoknya banyak deh
yang bisa aku ambil dari mengikuti komunitas ini. Dan hal ini bener-bener
membuka mataku lebar-lebar. Ternyata hidup yang aku jalani selama ini hanya
lingkup yang sangat amat kecil. Tidak sebanding dengan cerita mereka. Aku pun
malu dengan diriku sendiri. Aku telah banyak menyia-nyiakan waktuku hanya untuk
bersantai ria. Berhura-hura dengan teman-teman. Tanpa tujuan yang jelas.
Tentunya nggak jarang juga ada
gesekan. Gesekan kecil di sebuah komunitas ibarat bumbu penyedap instant yang
kalo sedikit sesekali gpp tapi kalo keseringan juga nggak bagus dan bisa
berakibat fatal. Dengan adanya gesekan kita bisa tau gimana seseorang itu
sebenernya. Sstt, ini caraku aja sih hehe. Dengan sedikit gesekan kamu akan
berpikir ‘Oh ternyataa...’. Toh,
dalam lingkup sosialmu kamu nggak akan selalu baik-baik saja (yang buruk jangan
ditiru ya cukup mabil hikmahnya aja). Setelah gesekan reda pun semua kembali
seperti semula. Dan tak jarang dengan begitu kita bisa lebih dekat.
Dalam sebuah grafik kehidupan
kamu akan merasa saatnya menukik tajam naik ke puncak dan ada pula saatnya turun
lalu semua berlalu hambar dan kembali naik lagi. Bukannya begitu kehidupan?
Naik turun, dinamis. Menyenangkan bukan? Tentu. Jika hidpumu layaknya grafik
statis betapa membosankannya.
Well, ternyata aku keasikan
dengan kegiatan ini itu dan aku melupakan kewajibanku. Dan saat itulah aku
merasa perlu jeda sejenak. Skripsi yang
sempat terbengkalai. Akhirnya aku pun memutuskan untuk rehat dari komunitas
sejenak dan fokus untuk mengerjakan kewajiban. Yeah, aku harus segera
menyelesaikan tanggung jawabku sebagai mahasiswa. Beberapa minggu rehat dan
saat ketok palu dinyatakan lulus, aku pun kembali ke komunitas ini.
Sah-sah saja kalo mau aktif
dengan kegiatan komunitas. Tapi, kudu pinter-pinter bagi waktu. Jangan lupain
tanggung jawab yang lain. Berorganisasi juga penting buat mengukur kemampuanmu.
Dengan bergabung dengan suatu organisasi/komunitas kamu bakalan tau apakah
kemampuanmu yang kamu anggap cukup itu memang sudah cukup atau bahkan sangat
kurang. Ingat, ada langit diatas langit. Dilain sisi, dengan berorganisasi aku
bener-bener belajar bergaul dengan lingkungan yang lebih luas. Karn aku baru
sadar, lingkungan yang selama ini aku jalani sangat sempit.
Buat kalian yang baca tulisan
ini, kalo kalian masih jadi mahasiswa, betapa beruntungnya kalian. Kalian masih
punya waktu lebih untuk merancang segalanya. Kalian masih bisa untuk belajar
mencoba banyak hal. Kalo bisa ikuti setiap organisasi/komunitas yang bakalan
meningkatkan skill kalian. Buat bekal kalo nanti kalian sudah lulus. Hehe.
Post a Comment
Post a Comment