Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Drama 'Pinocchio', Jadi Wartawan untuk Balas Dendam?

4 comments

Beberapa hari lalu saya memutuskan untuk menonton drama Korea ‘Pinocchio’. Meski drama tersebut sudah lama banget dari tahun 2014, tapi gara-gara sering liat di reel Instagram, saya jadi penasaran. Apalagi yang main Park Shin-hye haha 😆 

Drama ini menceritakan kehidupan seorang perempuan yang mengidap pinocchio syndrome yang pengen banget jadi reporter seperti ibunya. Secara kebetulan ia satu rumah dengan seorang laki-laki yang dipanggilnya paman. Padahal mah mereka seumuran 👀 


Klik. Masker Medis Termurah Rp300


Lantas, saya jadi bertanya-tanya, memangnya Pinocchio Syndrome itu beneran ada? Setelah saya browsing kesana kemari, ternyata kelainan tersebut nggak nyata. Alias hanya karangan drama tersebut ðŸĪŠ 


Waw, padahal saya cukup penasaran. Coba bayangin deh kalau seorang pengidap Pinocchio Syndrome itu beneran ada. Gimana ya kira-kira kehidupannya? Nggak bisa bohong sama orang tua kalo lagi weekend mau keluar sama teman. Haha antara kasihan dan bangga juga ya jadi anak yang jujur 😆 


Baca juga: Kesehatan, Korban Tuntutan Hidup


Dulu saya pernah punya cita-cita sebagai wartawan. Sayangnya cita-cita itu terpendam tanpa pernah saya bisa mencobanya hehe. Dari drama inilah saya jadi beneran tahu gimana flow kerja seorang wartawan. Terutama mereka reporter lapangan ðŸ˜ķ 


48 jam standby di kantor polisi untuk menggali berita


Di awal drama saya cukup merasa bersyukur nggak pernah melanjutkan cita-cita saya. Nggak kebayang saya yang nggak bisa begadang dan gampang tidur ini diminta untuk 48 jam nonstop menggali berita di kantor polisi. Nggak tidur dan makan seadanya. Alamak, nggak kebayang maag saya pasti udah makin akut aja kalo jadi mereka ðŸĪĨ 


Belum lagi kalau ada berita update yang cukup besar dan harus segera ke TKP. salah satu teman saya pernah cerita saat ia meliput kejadian Bom Surabaya. Setelah kejadian ia langsung menuju TKP (dengan keadaan harap-harap cemas takut ada ledakan susulan tentunya) ðŸ˜ķ


Di TKP, teman saya meski nggak tahan melihat banyaknya potongan tubuh korban yang berceceran, mau nggak mau harus segera melakukan wawancara dengan saksi 😎 


Media selalu dipercaya masyarakat


Dari drama ini saya jadi belajar banyak. Termasuk peran media dalam kehidupan kita yang cukup besar. Apa pun yang media sampaikan, kita akan dengan mudah percaya. Karena menurut kita, reporter akan selalu jujur menyampaikan sebuah fakta ✅ 


Klik. Agenda Ecoprint 2022


Kalau di drama ini sih pembawa beritanya bisa disuap sehingga menyajikan berita bohong. Yang jatuhnya menjadi fitnah. Ini parah banget sih. Media yang seharusnya jadi sumber informasi, malah menyalahgunakan fungsinya. Tapi, ini di drama. Saya nggak tahu deh kalau di dunia nyata beneran ada yang begini atau nggak. Semoga aja sih nggak ya hehe 😎


Media seharusnya tidak berpihak (netral)



Tapi, dalam beberapa hal, saya cukup sedih dengan kenyataan bahwa media juga bisa berpihak. Yaaa, anggap saja begitulah cara mereka bertahan mendapatkan sponsor agar tetap bisa eksis. Meski salah juga sih ðŸ‘€

Pada akhirnya sekarang cukup sulit membedakan mana media yang benar-benar bisa netral dalam menyampaikan berita. Buat saya pribadi, saya cukup kecewa melihat perkembangan media saat ini. Saya selalu berharap media bisa netral seperti YGN yang selalu menyampaikan hal yang harus diketahui masyarakat ketimbang apa yang masyarakat inginkan 💕 


Baca juga: Suroboyo Bus, Bus Ramah Lingkungan di Surabaya


Sejujurnya, saat ini pun saya sedang merasakan itu dalam pekerjaan. Merasakan bekerja di media meski dengan posisi yang berbeda. Saya cukup sedih saat pihak management selalu ingin menampilkan apa yang diinginkan oleh audience kami. Hingga suatu ketika saya merasa identitas kami telah berubah 🙄


Hingga saat ini pun terkadang ada rasa khawatir kami akan kembali ke identitas yang ‘nggak kami banget’ itu. Hhhh dan sejujurnya rasa-rasanya saya nggak bisa seperti itu terus karena saya merasa nggak satu visi 😕


Jadi, drama ini…


Overall, saya suka banget dengan drama ini. Saya jadi makin paham gimana wartawan bekerja. Gimana peran media yang sesungguhnya, beserta politik yang ada di dalamnya. Cukup mengerikan ya hehe. Apalagi kalau udah ngomongin kekuasaan. Hmm, nggak bakal ada ujungnya. Nyawa pun bisa jadi taruhan ðŸ˜ĩ 


Drama ini seru banget. Ada beberapa pesan moral yang cukup mengena buat saya. Salah satunya adalah keluarga yang nggak sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Saat kita percaya dengan salah satu keluarga kita, biasanya kita bakalan dibutakan 😎 


Baca juga: Hometown Chachacha, Drama Healing yang Hangatkan Hati


Yang ada dipikiran kita, ya keluarga kita akan selalu berlaku baik dan benar. Tapi, begitu kita tahu kalau keluarga kita nggak sebaik yang kita pikir, kita jadi denial. In-ha nggak percaya sewaktu tahu bahwa ibunya ternyata terlibat dengan insiden kebakaran yang membuat keluarga Dal-po bunuh diri. Saking sayangnya ia dengan ibunya ðŸ˜ķ 


Ngomongin wartawan, saya seneng banget karena ada Najwa Shihab di negeri ini. Aduh, Mbak Nana ini emang keren banget deh kalau ngomong langsung to the point sampai bikin lawan bicaranya bingung sendiri hihi ðŸŒŧ✨


deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

4 comments

Ryanti Saragie said…
Dulu pernah nonton ini drama karna aku fans beratnya PSH dan penasaran aja sama dunia perjurnalisan, cuma gak sampe tamat sih nontonnya karna kadung benci liat banyak yang licik, termasuk yang meranin emaknya PSH.
deamerina said…
hiks iya bener banget mbak. aku pun sempet emosi liatnya
apalagi karkater Cha-ok itu nyebelin banget 🙄
Ainun said…
nahhh aku penasaran sama park shin hye ini juga mbak, sering lewat explore di sosmed. terus aku coba inget inget drama apa aja yang dia mainkan, tetep ga inget hahaha
pinocchio belum nonton nih, tapi yang cowok itu kayak yang main di drama yang judulnya dari judul webtoon itu, duuh lupa nama judul dramanya :D
fanny_dcatqueen said…
Aku udh nonton juga iniiii :D. Awalnya sempet ga diterusin mba, nonton 2 eps kok ya agak bosen, apalagi rambut si cowo gondrong ga jelas ðŸĪĢðŸĪĢ. Eh tapi pas akhirnya dilanjutin, kok makin menarik... Ikutan gemeeees banget pas liat ayah mereka difitnah keji gitu :(.

Btw, aku sampe Googling juga ttg Pinokio sindrom ini. Dan ternyata memang ga ada yaaa. Pinokio sindrom dlm dunia medis ternyta badan yg kaku bak kayu, bukan cegukan kalo boong 😄. Kasian amat kalo sampe beneran ada penyakit gitu. Tapi setidaknya hidupnya lurus2 aja 😄