Buku Antologi: Yang Berjuang Menjemput Takdir - Dea Merina

Akhh!!! 😆🤍

Saya seneng banget karena akhirnya buku antologi saya yang kesekian lahiiirrr hihi 😜 Kemarin waktu ikutan event menulis di Instagram #30DJ5 yang dibuat oleh Amateur Writer Indonesia (AWI) ini sedikit ragu apakah bakalan bisa selesai 30 hari full. Tapi, alhamdulillah selesai juga huhu terharu. 

Sebagai apresiasi kami boleh mengirimkan naskah fiksi dan nonfiksi untuk dibukukan. Sebenarnya ada satu tema khusus tapi sayangnya saya nggak lolos hehe. Nggak apa-apa. At least, sebelum tutup tahun ada sesuatu yang bikin saya bahagia haha. 🥰

Fiksi - Harga

Sebenernya ada cerita yang melatarbelakangi saya menulis cerita fiksi dengan topik uang dan anak kecil. Karena saya punya adik yang masih SD. Dan saya sendiri baru memahami bagaimana mengelola uang yang benar beberapa tahun terkahir. 

Haha. iya mungkin bakalan ada yang heran. Udah gede tapi nggak bisa mengelola uang.😅 Well, sejujurnya awal-awal bekerja pun saya bahkan nggak bisa menabung karena nggak begitu memahami pentingnya punya tabungan. Please jangan shock. 🤣

Yang setelah saya telusuri, asal muasalnya adalah didikan orang tua. Yes. Saya tumbuh dengan kurangnya pendidikan akan uang. Entah itu cara membelanjakan, menabung, dan menghasilkan uang.😶 

Dari pengalaman inilah yang membuat saya pada akhirnya lebih concern mengedukasi adik tentang uang karena saya nggak mau adik saya mengalami hal yang sama dengan saya. Meski ya nggak mudah juga ya.😬 

Nah, jadi bisa di bilang cerita fiksi kali ini didasari pengalaman pribadi obrolan dengan adik hehe. 

Non Fiksi - Me, Myself, and Us

Waktu diminta mengirim tulisan nonfiksi saya banyak banget mikir. Topik apa yang mau saya bahas? Sejujurnya saya lebih suka menulis nonfiksi yang berhubungan dengan self development. Yaa, karena isinya bisa dibilang curhatan juga haha. 😜

Lalu, saya terngiang-ngiang dengan perkataan teman waktu kami ngobrol,

“Aku nggak tahu aku bisanya apa,” katanya waktu itu yang membuat saya sedikit bingung. Kok bisa nggak tahu apa yang disuka dan dikuasai?

Dari obrolan itu lah yang membuat saya tergelitik untuk menulis mengenai perjalan mengenal diri sendiri. Karena ternyata nggak sedikit juga yang kebingungan menjawab pertanyaan mengenai dirinya sendiri. 

Padahal, mengenal diri sendiri jadi hal yang mendasar untuk kita menjalani hidup. Iya nggak sih? Bukannya kalau kita tahu apa yang kita suka dan nggak suka, hidup bakalan lebih jelas? At least, kita bisa langsung mengeluarkan kegiatan yang nggak menarik dari daftar. 

Open Pre-Order

Naah, buat temen-temen yang penasaran pengen baca tulisan saya dengan banyak tulisan penulis keren lainnya, bisa banget hubungi saya di Instagram yaa. Buku ini sudah bisa dipesan tanggal 3-13 Oktober 2022. Mau beli buku fiksinya aja boleh, yang nonfiksi aja juga boleh buangeettt hihi. 😆🌸