Bagian yang menyebalkan sewaktu membaca buku adalah nggak bisa berdiskusi dengan orang lain saat kita sudah selesai membacanya.
Katanya, setelah membaca buku kita harus mengeluarkan segala hal yang ada di kepala dengan menulis. Ibaratnya, kalau ada yang masuk, harus ada yang keluar juga supaya seimbang dan nggak menumpuk di kepala kita.
Setelah membaca buku, harus dituliskan.
Setelah belajar, harus diajarkan/mengimplementasikan pada orang lain.
Bagi beberapa orang mungkin merasa lega menulis review buku setelah membacanya. Tapi, buat saya, rasanya akan jauh lebih menyenangkan saat bisa mendiskusikannya dengan seseorang yang telah membacanya juga.
Rasanya menyenangkan bisa mengetahui bagaimana pandangan orang lain mengenai buku tersebut yang bisa saja berbeda dengan pandangan kita. Nggak hanya mendapatkan insight baru, tapi saya juga bisa mendengarkan hal-hal yang bisa jadi luput dari perhatian saya saat membaca. Mengingat setiap orang memiliki kepekaan yang berbeda.
Sharing Session
Hari Minggu kemarin rasanya seneng banget karena setelah sekian lama pengen join silent reading akhirnya keturutan juga. Sebenarnya bukan sesi silent readingnya yang bikin saya excited. Tapi, sesi sharing sessionnya.
Di sesi ini, kami masing-masing menceritakan mengenai buku yang kami baca. Nggak akan ada judgement mengenai genre buku yang kita baca. Mau itu fiksi, self improvement, finance, atau majalah sekalipun.
Kamu bebas baca buku apa aja yang kamu suka dan kamu bisa ceritain apapun mengenai buku itu. Seperti, apa yang bikin kamu suka dari buku itu, gimana awalnya kamu memilih buku itu, sampai apa yang kamu dapat dari membaca buku itu.
Kami terbagi ke dalam kelompok kecil secara acak. Pembahasan pada kelompok saya sangat menarik. Kebetulan kebanyakan mereka membaca buku non-fiction. Mulai dari mengenai keuangan, social media, MBTI, dan lainnya.
Meski menjadi yang paling senior di antara mereka, tapi saya seneng banget mendengarkan pendapat mereka mengenai suatu hal. Mendengarkan bagaimana mereka menggebu dan sangat idealis saat mengutarakan pendapat, mengingatkan saya saat ada di fase itu. Haha, duh, ternyata saya sudah tua juga.
Sependapat dan nggak adalah hal yang wajar saat sharing. Yang penting, gimana kita bisa mengungkapkannya dengan baik tanpa menyakiti orang lain. Karena nggak ada yang salah dan benar.
Di sharing session, saya juga jadi lebih belajar menahan diri. Saat seseorang sedang menceritakan buku yang sedang dibacanya dan saya juga sudah membacanya, saya harus menahan diri nggak menginterupsi sampai ia selesai berbicara.
Sewaktu ada pembahasan yang menarik dan masing-masing mengungkapkan pendapatnya, saya jadi tahu kalau mereka ternyata punya concern pada hal tersebut dengan cara yang berbeda. Menarik.
Setelah sharing session yang menyenangkan dan cukup panjang, kami berkumpul untuk bermain game.
Rasanya saya nggak bakalan kapok ikutan Surabaya Book Party. Awalnya saya tahu kegiatan ini dari Instagram @JKTBookParty. Untungnya ya di Surabaya juga ikut mengadakan hihi.
Semoga sih kegiatan ini bisa diadakan rutin setiap weekend. Maklum yak, kadang sering bingung weekend mau ngapain. Daripada di rumah aja yakan?
4 comments
Makanya lbh milih saling discuss aja dengan teman yg udh pernah baca juga. Terkadang kalo ada part yg aku ga paham, dgn saling sharing malah jadi paham kan.
Cuma aku ga pernah ngelaiuin ama orang2 yg baru aku temuin. Bisa jadi malah gugup atau ga bisa ngomong 🤣.
Sbnrnya cara gini bagus utk melatih bicara juga kan
Post a Comment