Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

4 Hal yang Didapat dari Perjalanan Umroh

6 comments


Kemarin saya diingatkan oleh Instagram, kalau tahun 2019 lalu saya sempat mengawali tahun dengan berangkat ibadah umroh. Sebenarnya saya mau langsung nulis setelah pulang umroh, tapi ternyata ngumpulin niatnya butuh sampai 2 tahun haha 😆

Dulu, setahu saya setiap kali ada yang umroh pasti ada aja cerita yang menarik untuk didengar. Karena waktu itu adalah pengalaman pertama saya pergi umroh, saya pun menjadikan cerita orang-orang sebagai pegangan (?).👀



Tappiiii nih yaaa tapiii, setelah saya mengalaminya sendiri ada baiknya teman-teman nggak usah risau dengan cerita orang-orang. Karena justru itu nggak baiikkk (menurut saya hehe). Kalau memang mau berangkat mah berangkat aja. Nggak perlu mikirin ini itu, takut di sana begini begitu. 😁


Sandal hilang saat di masjid



Teman-teman pasti seriing banget deh dengar cerita kerabat yang sandalnya hilang saat salat di Masjid Nabawi. Hal ini juga sempat menghantui pikiran saya saat akan berangkat. Bingung mau bawa sandal berapa buat jaga-jaga. Yang padahal ya bisa aja beli di sana yakan? 😅


Waktu berangkat saya memang nggak ingin bawa banyak barang. Seperlunya aja biar nggak ribet. Akhirnya saya pun memutuskan untuk nggak bawa cadangan sama sekali alias cuma bawa 1 pasang sandal dan sepatu yang saya pakai 😊 


Promo Tiket Pesawat tiket.com


Selama perjalanan saya masih sempat kepikiran takut sandal hilang. Sesampainya di Madinah dan melakukan ibadah pun juga begitu. Setiap kali saya masuk masjid dan lupa nggak bawa keresek, hati saya nggak tenang 🙄 



Sampai, suatu hari saat salat subuh, saya benar-benar kehilangan sandal saya. Beruntung hotel tempat saya menginap ada di seberang masjid. Dan di dekat hotel ada pertokoan yang menjual sandal 😆 


Saya sempat diliatin orang-orang karena nggak pakai alas kaki saat jalan ke hotel haha 🤣 


Kacamata patah di tengah ibadah



Sebelum saya berangkat, saya sempat membeli kacamata baru karena kacamata saya yang lama sudah nggak nyaman digunakan. Tapi, sayangnya, waktu itu kacamata saya yang baru ukurannya ada yang salah. Jadi saya nggak pakai dulu 😉 


Waktu berangkat, saya sempat ragu untuk membawa kacamata saya yang baru. Tapi, akhirnya saya nggak membawanya supaya nggak ribet. Eh, nggak tahunya sewaktu salat di Masjidil Haram, tahu-tahu kacamata saya patah. Padahal minus saya tebal  banget. Jadi nggak mungkin saya nggak pakai kacamata 😶 


Baca juga: Review Skincare Nivea Intensive Moisture Body Lotion


Alhasil, saya pun berusaha membenahinya sendiri seenggaknya tetap bisa dipakai dulu sampai saya pulang. Kalau saya nggak pakai kacamata saya nggak bisa lihat apa-apa, sobat huhu 🙂 


Hampir tertinggal pesawat



Sebagai seseorang yang on time, alias cak cek, saat ibadah pun saya juga turut diingatkan. Saya berangkat bersama ibu dan tante. Ibu saya adalah orang yang sangaaaatttt santaaii 🙂 


Semenjak menginjakkan kaki di bandara saat berangkat, ada saja hal yang membuat saya gemas. Mulai dari harus menunggu di toilet sampai saya dan ibu hampir tertinggal pesawat 😬 


Jujur, saat itu saya banyak mengeluh dan kesal. Dan itu terjadi sampai perjalanan pulang. Saya pun sempat malu karena berulang kali teman-teman travel harus mengingatkan kami untuk selalu on time dan berkumpul dengan rombongan yang lain 👀


Setelah pulang dan sampai di Indonesia, saya pun baru menyadarinya. Saya terlalu egois dan memikirkan pandangan orang lain sehingga sering melupakan untuk lebih memahami dan menjaga ibu 😃


Sabar membantu orang lain


Setiap pagi kami selalu menyempatkan salat tahajud di Masjid Nabawi. Mungkin beberapa teman-teman ada yang sudah tahu kalau di pelataran Masjid Nabawi dikelilingi oleh payung-payung besar yang bisa membuka dan menutup untuk menjaga suhu dan melindungi jamaah yang beribadah supaya nggak kepanasan ☀️ 


Pagi itu saya dan ibu berjalan ke Masjid Nabawi sebelum subuh. Di tengah perjalanan, saya sempat merekam momen payung tersebut membuka. Setelah dirasa cukup, saya dan ibu kembali berjalan memasuki masjid 👀 


Baca juga: Review Buku, Secuil Hitam Putih Dunia Pengacara


Saat kami akan berjalan kembali, ada seseorang yang memanggil kami. Sama-sama dari Indonesia. Bapak tersebut minta dikirimi video tersebut karena nggak sempat merekamnya. Sedangkan hari tersebut adalah hari terakhirnya di sana 😶 



Saya sempat merasa keberatan karena merasa terganggu. Sedangkan sebentar lagi sudah memasuki waktu subuh. Sayang banget rasanya kalau nggak menyempatkan salat tahajud di Masjid Nabawi 😞 


Ibu pun dengan sabar mengiyakan dan mengirimi video tersebut. Saya yang kesal pun memutuskan duduk dan mengaji. Saya juga sempat membatin dan berpikir, ini orang nggak sadar apa ganggu orang lain mau ibadah? Dan banyak pikiran pembelaaan perihal ibadah yang melintas dipikiran saya 🙁


Setelahnya saya pun mengutarakan kekesalan saya pada ibu. Ibu pun menyadarkan saya. Sayang rasanya kalau sudah sejauh ini hati nggak bisa bersih. Saya pun segera menyadarinya dan menyesal. Meski saya memiliki alasan yang baik, yaitu beribadah, tapi saya tetap nggak boleh lupa untuk menolong atau memudahkan urusan orang lain yang juga termasuk ibadah😊


Meski banyak yang bilang umroh itu bukan ibadah alias jalan-jalan, tapi menurut saya keduanya harus benar-benar memiliki niat ibadah yang tulus ikhlas. Bukan hanya barang bawaan yang harus dipersiapkan. Tetapi, juga hati yang siap. 💕



Aaahhh, saya jadi kangen banget dengan suasana di Mekkah. Bener-bener deh nyaman banget buat ibadah. Gimana nggak, kerjaannya cuma bangun, makan, ibadah. Udah gitu aja terus setiap hari  


Saya sempat menyesal nggak maksimal ibadah. Karena saya nggak kuat dingin, saya sempat bolong untuk salat di masjid huhu. Padahal yaaaa, hotel saya menginap dengan masjid itu dekaaattt sekaliiii 🌸 


Semoga saja lain kali saya dan keluarga bisa berangkat umroh atau haji bareng lagi hehe. Aamiin. 🤲🏽


Kalau teman-teman gimana? Pernah nggak dengar cerita menarik tentang kerabat yang berangkat umroh atau haji? 🌸







deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

6 comments

Dila said…
Masyaallah, sama kak. Saya juga umrah pada tahun 2019, tepatnya bulan April. Dan baru tulis kisahnya di blog pada April 2021 dengan tema culture shock saat ke mekkah dan madinah.

Bener banget, kalau sudah ada niat umrah, jangan takut-takut karena mendengar kisah orang lain. Padahal kisah setiap orang pasti berbeda. Dulu saya takut umrah karena pernah dengar kalau imam di sana bacaan ayat saat sholat bisa 1 juz, saya takut malah gak khusuk sholat. Ternyata pas umrah, imam besar membaca ayat-ayat pendek. Pokoknya dulu merasa tak pantas umrah, dan merasa masih jauh dari kriteria muslimah yang alim.

Setelah yakin mau umrah, saya baca-baca di blog orang tips selama umrah. Dan berguna banget, emang blogger adalah profesi terbaik.

Aduh, enggak kebayang kaca mata patah saat umrah kayak gini. kalau sendal hilang masih bisa dibeli, tapi kacamata patah agak repot (tapi masih bisa dibeli juga sih, hehe).
Tulisan kak deamerina ini pasti bisa jadi menambah wawasan orang lain yang ingin umrah.

Btw foto-fotonya bagus.
Hi, kak. sebelumnya salam kenal ya. aku follow ya blognya :)

aku sengaja ke sini karena belum pernah umroh dan haji. jadi banyak belajar dari artikel ini, tentang jangan mengkhawatirkan yang belum terjadi (kalau khawatir malah jadi betulan kjadian wkwk), reminding untuk jaga ibu, reminder untuk selalu membersihkan hati ( ini susah sih). semoga suatu saat bisa bikin artikel kaya gini (it's mean aku betulan umroh atau haji wkwkwk aamiin paling serius). sehat selalu kak :)
deamerina said…
halooo salam kenal juga yaa 😊
aamiin ya rabbal alamiin. siapa tahu nanti kita umrog or hajinya bareng hehe 😁
deamerina said…
hehe kita samaan mbak. emang butuh tenaga dan niat super extra buat nulis di blog (terkadang) 😬
makasih mbak. semoga tulisan ini beneran bisa membantu teman-teman yang ingin umroh hehe 😆
F said…
terima kasih kaka tulisannya membantu bangeet..
kalau boleh tau kaka pake travel agent apa? Aku ada niatan untuk berangkat umrah tahun ini lagi nyari2, tapi belum nemu travel agent yang klik.

Terima kasih sebelumnya.
Doakan aku semoga segera bisa kesana yaa kak :')
deamerina said…
kemarin aku pake travel nya Shafira. cuma sejujurnya pegel banget sih karena sebelum ibadah ada trip ke Turki dulu sehari. jadi dateng pagi trus malam berangkat ke Madinah. nggak khusyuk. nggak rekomen sih buatku