Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya!

2 comments
Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya!
berhenti di Kenjeran Park
Suroboyo Bus belakangan makin banyak yang naik. Jujur saya seneng banget. Karena dengan begini saya berharap kemacetan serta polusi di Surabaya bakalan berkurang. 

Meski ada beberapa hal dari Suroboyo Bus yang perlu diperbaiki, tapi seenggaknya dengan adanya transportasi massal ini membuat masyarakat mulai mau menggunakan transportasi umum untuk kegiatan sehari-hari karena kenyamanannya.  

Cobain Bus Listrik Bekas G20

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
bus waktu berangkat kursinya biru, waktu pulang beda lagi...
Bulan Desember 2022 ini, di Surabaya ada bus baru yang beroperasi. Berbeda dengan bus yang biasa saya gunakan, bus ini merupakan bus listrik bekas konferensi G20 di Bali. Pantas sewaktu naik saya melihat ada cukup banyak stiker G20 hihi.  

Memiliki ukuran yang lebih kecil, bus listrik ini bisa mengangkut sekitar 24 penumpang, dengan pembagian 19 penumpang duduk dan 5 penumpang berdiri.  

Awalnya saya bertanya, kenapa busnya ukurannya kecil? Kenapa nggak yang gede sekalian biar bisa muat banyak orang? Ternyata karena jalanan yang dilewati nggak semuanya jalanan besar. 

Saya jadi ingat waktu naik Teman Bus rute Lidah Wetan-ITS. Jalanan Lidah Wetan ini bisa dibilang jalanan kecil yang hayan terdiri dari 1 lajur untuk masing-masing jalur. Dan setiap kali bus ini berhenti di halte, otomatis mobil di belakangnnya ikutan berhenti dan bikin macet sebentar. 

Belum lagi sewaktu harus belok di lampu merah. Saya pribadi lumayan deg-degan karena jaraknya kecil sekali untuk haluan. Untunglah para driver udah pada handal (ya iyalah).  

Karena lebih kecil, tempat duduknya dibuat menyamping kayak di MRT, gengs. Saya yang terbiasa melihat depan jadi rada canggung berhadapan dengan orang. Maklum introvert haha (?).  

Kalau di Suroboyo Bus biasanya ada helper yang bantuin proses pembayaran, di bus listrik ini nggak ada. Jadi kita harus scan sendiri QR di pintu depan atau tap kartu e-money di samping driver

Kemarin sewaktu saya ngobrol sama drivernya, mereka merasa kesulitan karena nggak ada helper. Apalagi usia driver rata-rata sekitar 50an ke atas. Dan mereka kurang begitu paham mengenai QR.

Harga dan Rute Bus Listrik Surabaya

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
tap e-money di samping driver
Sejauh ini bus listrik milik Teman Bus ini memiliki satu rute, yaitu Terminal Bungurasih menuju Kenjeran Park. Kemarin saya iseng nyobain naik rute ini full dari Terminal Bungurasih sampai Kenjeran Park PP. 

Niatnya biar tahu gitu turunnya di halte mana aja. Jadi, sewaktu-waktu kalau butuh bisa naik bus ini aja hehe. Satu kali perjalanan (Terminal Bungurasih-Kenjeran Park) biayanya Rp6.200 begitu juga sebaliknya. 

Buat pelajar (SD-SMA) naik bus ini masih gratis. Saya nggak ngerti apakah ini seterusnya atau hanya sampai akhir Desember ini. Karena driver juga nggak begitu paham ke depannya gimana. 

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
Scan QR di pintu depan
Untuk pembayarannya sendiri, cukup berbeda dengan Suroboyo Bus. Kalau menggunakan Suroboyo Bus, karcis saya bisa berlaku selama 2 jam. 

Setelah saya membayar dan turun di halte tujuan, saya tetap bisa naik dan tidak perlu membayar lagi selama masih dalam rentan waktu 2 jam. Misalnya  saya naik pertama jam 10 pagi. Lalu, saya turun dan naik lagi sekitar jam 11 pagi. Saya nggak perlu bayar lagi. 

Nah, di bus listrik ini sistemnya nggak begitu. Kalau saya turun, saya harus bayar lagi waktu naik 5 menit kemudian. 

Kelebihan dan Kekurangan 

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
perjalanan waktu berangkat. bapaknya ramah
Saya kemarin kebetulan naik dari Terminal Bungurasih sekitar jam 7 pagi. Hehe kalau minggu pagi emang enak banget keliling kota. Jadilah sekalian nyobain bus listrik ini. 

Karena kebetulan tanggal 25 Desember dan hari Minggu pagi, jadilah sepi banget. Dari terminal Bungurasih penumpangnya cuma 3. 

Sewaktu berangkat, driver selalu buka dan tutup pintunya di setiap halte. Katanya, peraturannya diminta seperti itu. Berbeda dengan bus yang saya naiki waktu pulang (Kenjeran Park-Terminal Bungurasih). Drivernya nggak berhenti di tiap halte. Jadi kalau mau turun harus bilang dulu. Mungkin karena masih masa percobaan. 

Bus yang saya naiki untuk pulang juga nggak begitu memperhatikan penumpang membayar atau nggak. Bahkan, bapaknya bilang kalau nggak bisa bayar (nggak tahu caranya atau gagal) nggak usah bayar nggak apa-apa karena masih belum ada CCTV. Aduh, bapak. Semoga nggak diomelin deh bapaknya. 

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
bus waktu pulang
Perihal helper, para driver memang mengeluh karena mereka terbiasa bekerja dengan kondektur. Jadi, mereka bisa fokus menyetir. Bus pertama sempat berhenti cukup lama karena driver menunggu penumpang yang naik melakukan pembayaran. Ini rada wasting time sih. 

Sebenernya perihal helper/kondektur ini kayaknya memang ke depannya nggak akan ada. Karena di kota-kota lain kayak Jakarta kayaknya nggak ada kondektur juga nggak sih? Jadi penumpang udah mandiri tap kartu gitu. Dan driver juga udah dapat edukasi. 

Mungkin karena Suroboyo Bus pakai helper, jadi masyarakat terbiasa dibantu. Kalau  saya perhatikan penumpang Suroboyo Bus jaman pembayaran masih pakai botol plastik dengan sekarang menggunakan QR rada jauh berbeda. 

Dulu penumpangnya bener-bener beragam. Dari orang tua yang nggak ngerti pakai HP sampai anak muda. Meski bisa dibilang kebanyakan orang tuanya. Sedangkan sekarang, rata-rata pekerja yang mereka memang punya HP dan paham teknologi. 

Saya jadi kepikiran gimana mereka masyarakat menengah ke bawah kalau mau naik bus ya kedepannya? Nggak punya HP dan nggak paham teknologi. Sedangkan untuk jangka panjangnya bus-bus bakalan menerapkan sistem pembayaran cashless

Btw, kalo ditanya bedanya bus listrik sama bus biasa, menurut saya sebagai penumpang biasa aja sih nggak ada bedanya hehe. Mungkin lebih kerasa di driver kali ya. 

Waktu saya tanya perihal kecukupan pengisian energi juga bapaknya nggak tahu pasti. 

Harapan untuk Transportasi Massal Surabaya

Akhirnya Ada Bus Listrik Pertama di Surabaya! 3
kursinya merah dong berasa di bioskop :))
Sejak kemunculan Suroboyo Bus awal tahun 2019an, jujur saya seneng banget. Karena itu jadi pertama kalinya saya bisa menaiki bus dengan aman dan nyaman di Surabaya. 

Makin ke sini pun fasilitas bus semakin ditingkatkan. Dari segi kebersihan, rute, ketepatan waktu, sistem pembayaran, dan lainnya. Tetapi, saya harap nggak hanya berhenti sampai di sini dan terus berbenah. 

  • Lebih tepat waktu 

Awal-awal, Suroboyo Bus udah on-time saya seneng banget. Tapi, makin ke sini makin nggak sesuai dengan timetablenya. Mana di aplikasi juga nggak semuanya bisa dilihat waktu kedatangannya pula. 

  • Mudah ditrack di aplikasi

Seringkali saya mendapati kalau gps di bus mati yang bikin nggak nongol di aplikasi. Jujur ini buat saya ganggu banget. Pernah waktu itu saya sudah di halte dan saya cek ternyata bus masih jauh. Jadilah saya pesan GoJek. Eh, nggak lama busnya datang. Ternyata gpsnya mati. 

  • Lebih terintegrasi

Naaah, buat saya rute bus listrik ini cukup membantu. Saya jadi nggak perlu oper-oper bus lagi kalau mau ke arah Kenjeran. Tapi, semoga aja kedepannya bakalan ada feeder (kendaraan pengumpan) seperti bemo dan sejenisnya untuk semua bus. 

Supaya setelah turun dari bus kita tetap bisa pergi ke tempat tujuan dengan nyaman. Soalnya seringkali yang bikin bingung adalah gimana caranya ke lokasi tujuan setelah turun dari halte. 

Hehe rada banyak mau ya. Tapi, demi masyarakat dan lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Nggak macet, mengurangi polusi, bikin masyarakat nyaman berkegiatan, dan yang jelas bikin Indonesia lebih maju (?). 
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

2 comments

kaladianraharja said…
asyik banget busnya.
Jastitah said…
Waaahh keren banget! Semoga bisa jadi transportasi unggulan untuk warga surabaya berkeliling kota :D