Usus buntu seringkali dikaitkan dengan makanan pedas. Sejak saya duduk di bangku SMA, saya yang notabenenya paling nggak bisa makan makanan pedas (bahkan 1 cabai sekalipun), jadi tiba-tiba doyan pedas. Saya baru tahu kalau makanan pedas emang seendul itu!! Haha.
Keluarga saya sampai heran melihat saya selalu menambahkan sambal setiap kali makan. Sampai ibu saya bolak-balik mengingatkan untuk mengurangi menambahkan cabai secara berlebihan.
“Nambahin Cabainya jangan banyak-banyak nanti usus buntu, lho!”
Tapi, emang bener ya makanan pedas itu surga banget haha. Awalnya yang nggak nafsu makan, kalau ditambahin cabai pasti jadi mood makan. Bahkan, sampai nambah nasi. Please ini nggak saya aja kan yang begini? Haha.
Selain Makan Pedas, Ini Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Usus Buntu
Ibarat pepatah, sesuatu yang berlebihan memang nggak baik. Termasuk dalam mengonsumsi makanan pedas karena penyebab usus buntu pada umumnya adalah adanya iritasi pada saluran pencernaan yang dapat menimbulkan usus buntu meradang atau apendisitis.
Hal ini dikarenakan biji cabai sulit untuk dihancurkan sehingga tidak dapat dicernah dengan baik. Sehingga jika konsumsi cabai tidak dibatasi, akan terjadi penumpukan dan penyumbatan pada usus buntu yang kemudian berisiko menyebabkan terjadinya peradangan.
Nggak hanya mengonsumsi makanan pedas, ini beberapa kebiasaan peyebab usus buntu yang perlu kamu hindari.
1. Kebiasaan Jajan Sembarangan
Jajan di pinggir jalan seringkali menjadi kebiasaan yang dilakukan banyak orang. Pentol, cilok, batagor, siomay, telur gulung adalah jenis jajanan yang banyak disukai karena rasanya yang enak dan mudah ditemukan.
Tapi, kebiasaan ini perlu kamu kurangi karena infeksi bakteri merupakan salah satu penyebab usus buntu yang sering terjadi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak higienis karena mengandung bakteri E. Coli dan Salmonella.
2. Sering Menahan Kentut
Bukan hanya menjaga makanan yang dikonsumsi tetap bersih, kebiasaan menahan kentut juga bisa menyebabkan radang usus buntu. Hal ini karena adanya gas yang terperangkap di saluran pencernaan.
Kebiasaan menahan kentut ini jika berlangsung dalam jangka waktu lama akan dapat membuat dinding usus menjadi tipis dan meningkatkan risiko peradangan. Untuk itu, usahakan untuk segera melepaskan gas secara alami.
3. Mengonsumsi Produk Kalengan
Kamu tentunya pernah emncoba daging kalengan yang dijual di supermarket karena mudah didapatkan dan diolah. Sebenarnya, berbagai jenis daging instan yang tersedia di supermarket juga tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari. Daging instan diduga mengandung zat karsinogen yang dapat menyebabkan peradangan usus buntu.
4. Konsumsi Makanan yang Dibakar
Kalau kamu menyukai makanan yang diolah dengan cara dibakar, sebaiknya kamu mulai menguranginya karena dapat menjadi penyebab usus buntu. Secara nyata, pengolahan makanan dengan cara dibakar misalnya menggunakan arang yang membuatnya berwarna hitam memiliki berisiko kesehatan.
Makanan yang dipanggang dengan arang mengandung zat karsinogen yang dapat memicu kanker dan potensial menyebabkan gejala usus buntu. Beberapa contohnya termasuk sate, ayam bakar, atau ikan bakar.
5. Kurang Makanan Berserat
Salah satu hal yang bisa meningkatkan risiko radang usus buntu adalah kurangnya konsumsi makanan berserat. Kekurangan serat dapat mengakibatkan feses keras dan menginduksi sembelit. Kondisi ini dapat menyebabkan sumbatan pada saluran pencernaan dan memicu terjadinya radang usus buntu.
Untuk mengurangi risiko radang usus buntu, disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat dan mengonsumsi makanan tinggi serat secara teratur, seperti buah-buahan, sayuran, ubi jalar, dan oatmeal.
Kesimpulan
Makanan pedas, jajan pentol, dan satai memang terasa enak di lidah. Tapi, sayangnya kalau dikonsumsi terus menerus nggak baik untuk kesehatan pencernaan karena dapat membuat usus meradang hingga menjadi penyebab usus buntu.
Selain menghindari kebiasaan yang menjadi penyebab usus buntu, kamu juga perlu mengenali gejala usus buntu agar mendapatkan penanganan secepatnya dengan baik.
RS EMC bisa menjadi salah satu referensi rumah sakit untuk penanganan atau operasi usus buntu. Telah memiliki banyak cabang, kamu dapat melakukan konsultasi dengan dokter spesialis bedah yang ahli di bidangnya.
Yuk, mulai jaga kesehatan dengan menghindari kebiasaan buruk dan segera konsultasi dengan dokter saat merasakan gejala.
2 comments
Post a Comment