Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

From Diary To Domain

13 comments
ebook pengalaman ngeblog From Diary To Domain
“Aku bukan siapa-siapa. Ceritaku juga kayaknya nggak penting-penting amat.”
Itulah rentetan kalimat pesimistis yang seringkali aku ucapkan pada diri sendiri setiap kali akan melakukan sesuatu. Mungkin karena keseringan melihat orang-orang di media sosial yang terasa megah dan serba keren, akhirnya aku merasa yang bukan siapa-siapa ini selalu kurang 😶

Kurang berprestasi.
Kurang keren profesinya.
Kurang bagus desainnya.
Kurang rapi tulisannya.
Kurang…kurang..kurang….
Pokoknya serba kurang mulu.

Memang, ibarat pepatah, masih ada langit di atas langit. Tapi, bukan berarti kita selalu merasa kurang dan nggak merasa cukup. Dan bukan berarti berpuas diri. Duh, gimana ya menjelaskannya. Tapi paham kan maksudnya? 😅

Sampai bahkan, untuk cerita aja aku merasa nggak pantas karena ceritaku terlampau biasa. Sederhana. Simple. Nggak ada klimaksnya. 
Seolah untuk sekadar berbagi cerita, kita harus jadi orang paling keren sedunia. Padahal, setiap orang punya cerita yang layak dibagi. Termasuk kamu. Iya, kamu. Mana ceritamu, hayo?
Tapi, untunglah aku udah tobat 🙏🏼 Aku memustukan untuk menjadi keren versi diriku sendiri. Karena tiap orang punya keunikan dan kelebihannya masing-masing. Dan aku percaya sesederhananya ceritaku, mungkin itu bisa bermanfaat untuk orang lain.

Entah itu menginspirasi, memberikan keberanian, atau at least kasih sedikit informasi yang selama ini nggak banyak orang lain tahu.

Dan akhirnya, aku pun sanggup menyelesaikan e-book personal pertamakuSetelah mengerjakan ebook orang mulu, akhirnya launching juga e-book perjalanan nulis ini yang judulnya “From Diary To Domain”.

Tahu nggak gimana rasanya setelah aku menyelesaikan e-book ini? PLONG BANGET WKWK 😆Aku yang seminggu ini nggak bisa tidur tenang dan bawaannya gelisah mulu, akhirnya bisa tidur cepet. Jam 7 aku udah ngantuk! Wkwkwk.

Aku nggak menjanjikan cuan dari blog atau menulis. Aku juga nggak kasih tips menulis yang bener dan keren. Karena aku percaya tiap orang punya caranya dan ciri khasnya sendiri dalam mengerjalan sesuatu, termasuk menulis.

Aku cuma cerita pengalamanku menulis. Dari yang dulunya nulis diary zaman SD, kenalan sama blog yang jadi tempat menyimpan caerita perjalanan, kecewa sama produk skincare pertama yang aku beli, pertama kali dapat tawaran kerjasama, sampai mendapat pekerjaan.

Kalian bisa baca e-book “From Diary To Domain” ini. Kalau kamu udah baca dan mau kasih feedback atau review, boleh bangeetttt kontak aku. Atau kalau kamu mau cerita pengalamanmu juga monggo kirim email ke deamerina@gmail.com. 

Aku tuh seneng banget dengerin cerita orang. Karena aku percaya kita bisa belajar sesuatu dari pengalaman oran lain, sesederhana apapun itu.

Daaan, kalau kamu lagi mau memulai sesuatu dan merasa ragu kayak aku beberapa waktu lalu, pleaseee banget mulai aja dulu. Gerak aja dulu, kesampingin rasa ragunya. Nggak usah mikirin hasilnya dulu. Yang penting berproses. 

Yuk, kita grow bareng! Cheers! 🍵 (ini cheersnya pake teh herbal biar lbh sehat wkwk)
deamerina
Halo, aku Dea! Perempuan yang tinggal di Surabaya yang suka jalan-jalan, fotografi, menulis, dan baca buku. Aku suka menulis di sini sebagai sarana curhat dan berbagi. Yuk, temenan di Instagram @deamerina

Related Posts

13 comments

Aminudin Aszad said…
Kalau ku pribadi blog sebagai sarana hobi sekaligus cuan juga. Mesikipun pasif income. Tapi mayanlah buat jajan, hihihi
Nia said…
Haloo, kak. Salam kenal!

Aku mau tanya, gimana cara bikin blog kita tetep personal tapi tetep cuan juga? Karena kadang beberapa brand masuk dgn artikel yang sangat promoting banget, bahkan pengen content placement. Nah gimana ya supaya isinya tetep seimbang.

Aku dulu terima brand, tapi karena jadi kayak tempat jualan, akhirnya aku stop :D
Adesan said…
From diary to domain, dari sekedar menulis untuk diri sendiri sampai akhirnya membuat blog untuk menyalurkan keinginan untuk menulis. Keren
Ainun said…
ikut seneng mbak dea,akhirnya udah kelar juga ya proses e-booknya. Mirip kayak skripsi ya, bikin stres dan nggak tenang gitu :D
baidewei aku setuju sama kata-kata "mulai aja dulu", ini bener bener bener buanget, kadang kita tuh merasa ragu buat memulai sesuatu, ini sering menimpaku yang kadang ga yakin sama diri sendiri
kalau kita nggak mulai-mulai, nggak bakalan tau juga berhasil atau enggaknya
Nurul Sufitri said…
Halo, Dea :) Wah, memang senyaman itu ketika menulis diary karena suka dan disalurkan rasanya ke tulisan. Lama-lama jadi blog ya berbagi cerita dan pengalaman pakai skincare dll. Kalau aku, dulu juga nulis diary sejak SD sampai punya dua anak. Cuan nyusul anggap bonus yang penting bahagia ngeblog ya :)
kutipan cakeeeep nih "Setiap orang punya cerita yang layak dibagi." Ini bener banget. Sering kan kita lihat orang lain kelihatan keren di sosmed, padahal cerita kita yang "biasa" ini mungkin justru yang paling dibutuhkan orang lain untuk dapat inspirasi. Intinya: mulai aja dulu, jangan kebanyakan mikir hasil. Cheers buat keberanian dan prosesnya! Semoga sukses terus, ya
Keke Naima said…
Saya suka sekali dengan ide di balik 'From Diary to Domain'!. Saya juga mengawali blog dari diary dan ternyata bertahan lama di blog sampai saat ini. Bagus lho melihat bagaimana tulisan dari hati bisa berkembang menjadi sebuah website yang informatif. Kontennya pasti unik dan personal! Selamat atas e-booknya.
Selvia Sari said…
It's my dream ngeluarin e-book hasil pemikiran sendiri terus dijual.
Oke. Tetima kasih kisah inspiratifnya ini. Entar klo aku siap nanya tentang ebook, aku hubungi.
Andri Marza said…
Perjalanannya inspiratif banget, dari sekadar menulis di diary sampai akhirnya punya domain sendiri. Rasanya relate sekali, terutama buat yang pernah ngerasa menulis itu cuma hobi tapi ternyata bisa berkembang jadi sesuatu yang bermakna.
Bowo Susilo said…
Keren nih Kak Dea. Konsisten terus menulis diary yaaa. Kadang memang begitulah rasa bahagia tuh, hobby yang tersalurkan dengan baik. Kalau ditekunin nanti juga bonus ngikutin ya hehe
Yeayyy selamat Kakk!

Aku pernah juga punya rencana bikin digital book kayak gini apa daya belum kesampean juga sampai skrg huhu
Amel Kelces said…
Selamat ya kak, kerennnn banget! Perjalanan dari diary ke domain itu memang butuh niat dan konsistensi. Salut banget bisa berkembang sejauh itu!