Perpustakaan menjadi tempat saya menghabiskan weekend dengan tenang. Sekadar datang, melihta-lihat buku, kalau ada yang menarik ya pinjam, kalau nggak ada ya pulang. Tapi, seringnya sih saya sukses membawa pulang 1 atau 2 buku yang kebanyakan adalah novel 😁
Tapi, gara-gara pandemi, perpustakaan di Surabaya pada tutup dan hanya melayani drive thru. Yah, jadi nggak asyik lagi. Padahal, yang bikin saya betah berlama-lama di perpustakaan adalah bisa nongkrong di dalamnya 😝
Perpustakaan yang sering saya kunjungi adalah Perpustakaan Daerah yang ada di sebelah kampus STEISIA. Dulu saya sering banget ngerjain skripsi di perpustakaan ini. Udah jadi pengunjung setia sejak kuliah 😁
Sampai-sampai saya hafal luar kepala nomor kartu perpus saya dan penjaganya sempat melonggo melihat saya memasukkan nomor tanpa melihat kartu. Karena setiap masuk pengunjung diminta input nomor anggota 🤣
Sejak pandemi, karena perpustakaan daerah nggak bisa dikunjungi alias masuk buat nongkrong, saya pun beralih ke perpustakaan kota yang berada di kawasan Alun-alun Surabaya. 😊
Beruntung perpustakaan kota ini memperbolehkan pengunjung masuk dan membaca di dalam. Dengan kapasitas lebih sedikit tentunya. Trus pintunya juga dibuka, jadi AC mati dan bikin ruangan jadi panas haha. Tapi nggak masalah karena bisa duduk di serambi luar hehe 😜
Nah, semenjak akhir tahun kemarin, saya jadi doyan lagi datengin perpustakaan dan menghabiskan weekend di sana. Besok juga rencananya saya ke sana, kalau nggak mager haha 😆
Bisa melihat-lihat beberapa cerita awal
Enaknya baca buku di perpustakaan adalah kita bisa membaca sepuasnya halaman awal setiap buku. Yakali kita pergi ke toko buku terus nyobekin sampunya buat baca isinya. Yang ada dipelototin sama satpam 🤣
Ini cocok banget sih buat teman-teman yang menilai ketertarikan buku dari beberapa halaman awal, kayak saya hehe. Ambil satu buku, baca beberapa halaman depan, kalau menarik lanjutin pinjem, kalau nggak yaudah balikin ke raknya deh 😁
Tidak menumpuk buku
Dengan menyortir buku yang benar-benar menarik atau nggak untuk kita baca, sebagai jaminan akan membacanya sampai tuntas, pinjam buku di perpustakaan bisa mengurangi kebiasaan menumpuk buku 👀 Untuk teman yang ingin belajar berbenah coba deh baca buku ini.
Apalagi untuk saya yang masih susah menghilangkan hobi beli buku dan nggak langsung baca sampai habis hehe. Pinjam buku di perpustakaan pun jadi solusi untuk nggak menumpuk buku di rak 😜
Jujur, saya masih susaaaah banget menata rak buku agar selalu rapi. Soalnya kalau nggak dibaca dan numpuk di rak rasanya bikin mata gatal. Mau nyumbangin tapi kok sayang ada yang belom dibaca. Mau baca eh kok ternyata mager terus *digampar pake kamus oxford 🤣✌️
Membaca dengan target batas waktu tertentu
Selain nggak menumpuk buku, pinjam buku di perpustakaan juga membuat saya lebih konsisten untuk membacanya sampai habis. Karena saya hanya punya waktu satu minggu sebelum buku dikembalikan haha 😁
Ternyata dengan adanya deadline ini, efektif banget buat saya. Seperti novel Tempurung yang saya review. Saya bisa menyelesaikannya sebelum batas waktu pengembalian karena saya berusaha menyempatkan membacanya setiap hari 📖
Tapi, buat saya pribadi pinjam buku di perpustakaan membuat saya lebih rajin membaca dan menghabiskan buku. Hehe, kalau teman-teman gimana? Ada yang masih suka meminjam buku di perpustakaan? 🌸
2 comments
sy juga kalo pinjem buku fisik ke perpus, alasannya biar kita punya target selesai baca yg jelas
Kalau aku semenjak pandemi belum pernah lagi ke perpus kak.. Uuu jadi kangen suasana perpustakaan :')