“Young people worldwide fear a lack of economic opportunities" - Global Youth Wellbeing Index
Memasuki era digitalisasi membuat cukup banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pendidikan, sosial, hingga pekerjaan. Saya sendiri yang melihatnya cukup khawatir, mampukah saya akan bertahan jika keahlian yang saya miliki masih begini-begini saja?
Meski belum bisa dibilang ‘tua’ banget, tapi di usia 26 tahun ini saya kok merasa tertinggal jauh ya? Beberapa keahlian teknologi yang saya punya, seolah masih belum bisa menyamakan standar keahlian yang seharusnya dimiliki semua orang.
“Give a man fish and you feed him for a day. Teach a man to fish and you feed him for a lifetime." - Chinese philosopher, Lao Tzu
Terlebih setelah pandemi menyerang, banyak berita pemutusan hubungan kerja. Yang pegawai kantoran saja bisa di phk, bagaimana nasib orang-orang yang bahkan nggak memiliki keahlian dalam dunia digital?
Hal ini membuat saya jadi semakin was-was, bagaimana kelak kehidupan di masa adik saya (yang saat ini masih kelas 5 SD) dewasa? Akankah pekerjaan seperti staf administrasi dan sejenisnya masih dibutuhkan? Sampailah saya pada kesimpulan, saya harus membekalinya dengan keahlian dalam bidang teknologi dan juga entrepreneur.
Tapi, permasalahannya adaalah, bagaimana membuat pembelajaran yang terasa berat dan membosankan itu menjadi begitu menyenangkan dan mudah diingat?
Dari sinilah akhirnya saya menemukan setitik cahaya dalam kegundahan yang saya alami. Kemarin Sabtu 15 Januari 2022, saya mengikuti webinar menarik yang diadakan oleh Ecofun Indonesia dengan topik ‘Creativity Economy Education Through Game-Based Learning (CREATONME): Active Your Creative Skill’
Apa itu Ecofun Indonesia?
Sumber: Ecofun Indonesia |
Ecofun Indonesia merupakan perusahaan sosial pemenang penghargaan inernasional yang bergerak dalam bidang sains komunikasi, pendidikan lingkungan, dan game-based learning. Terdiri dari sekumpulan ibu-ibu, Ecofun Indoensia memiliki bisnis pengembangan produk dan layanan edukasi berbasis board game.
Banyaknya anak mengalami kesulitan saat belajar dengan metode menghafal inilah yang membuat Ecofun Indonesia memilih media board game sebagai media pembelajaran. Selain sebagai media pembelajaran yang menyenangkan, manfaat board game sendiri ternyata cukup banyak.
- Terjalinnya kolaborasi,
- Pemecahan masalah,
- Komunikasi antar pemain,
- Kepemimpinan,
- Berpikir kritis, dan
- Pemecahan konflik.
Program Creatonme
Dalam pengembangan produknya, Ecofun Indonesia membuat program pemberdaya pemuda (Empowering Youth) bernama Creatonme yang bekerja sama dengan Maybank Foundation dan ASEAN Foundation. Program Creatonme ini adalah program edukasi ekonomi kreatif yang terdiri dari rangkaian training of trainers, workshop simulasi game selama 8 hari, dan webinar skala ASEAN.
Dalam indistri kreatif, program ini memiliki misi untuk memberikan seperangkat keahlian terkait gamifikasi seperti game design, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah (problem solving).
Creatonme menargetkan anak-anak muda yang memiliki ketertarikan pada desain board game, mulai SMA hingga kuliah. Kegiatan yang akan mereka lakukan dalam program pun cukup menarik. Awalnya mereka akan bermain board game untuk pengenalan, baru setelahnya mereka akan belajar merancang board game.
Dukungan Kemeparekraf dan ASEAN Foundation
Menurut Policy Brief Pengembangan Ekosistem Industri Game yang Kolaboratif (LIPI, Kominfo, AGI), permasalahan utama dalam pengembangan industri game nasional adalah 66% pengembang game mengalami kegagaln produksi yang dikarenakan oleh kurangnya dana, SDM, dan masalah teknis.
Padahal, Indonesia merupakan pasar game terluas nomor 16 di dunia dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Dalam hal ini, Kemenparekraf mendukung pengembangan game nasional dengan program-program yang menarik seperti internship dan pendanaan project yang bisa teman-teman cek di laman media sosial Kemenparekraf.
Syaifullah selau Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf pun menyarankan anak muda lebih mengikuti tren dan mulai mempelajari bagaimana menjadi enterpreneur supaya tidak tergantung bekerja pada orang lain dan justru menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Selain Kemenparekraf, ASEAN Foundation juga memberikan dukungan berupa program beasiswa dan juga intership. Kesempatan seperti ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan karena dapat berkolaborasi dengan banyak pemuda di ASEAN.
“Daripada berjalan sendiri-sendiri, akan lebih baik kalau kita berkolaborasi” - Dr. Yang Mee Eng, Direktur Ekskutif ASEAN Foundation.
Prototype Board Game
Di luar dugaan saya, ternyata webinar ini bukan hanya menjelaskan mengenai porgram Creatonme, melainkan juga sesi presentasi hasil program tersebut. Terdapat 3 grup yang sudah siap dengan konsep board game mereka. Yang membuat saya terkesima lagi adalah mereka ternyata memang masih duduk di bangku SMA.
1. Water Trip
Pembuatan game Water Trip oleh tim Aditya Aji dkk merupakan game yang mengusung tema air. Permainan ini dilatar belakangi oleh kurangnya akses air bersih yang menyebabkan tingginya angka kematian tiap tahunnya hingga mencapai 485.000/tahun (WHO, 2017).
Dalam permainan ini akan terbagi menjadi dua tim, yaitu Bad Team dan Good Team. Di mana Good Team bertugas untuk membuat instalasi pengolahan air (IPA) bersih di 4 negara berbeda. Sedangkan Bad Team bertugas untuk menaikkan level pH hingga level maksimal.
Selain tugas tim, game ini juga memiliki quiz yang berisi pengetahuan mengenai air
2. Worka
Game Worka yang dibuat oleh tim Salman Adurrahman, dkk, merupakan game yang mengusung tema pekerjaan. Game ini dibuat karena masih banyaknya masyarakat yang memiliki pekerjaan yang dianggap kurang layak.
Dengan adanya game ini membuat topik mengenai profesi dapat dibicarakan lebih menarik. Harapannya mereka yang duduk di bangku SMA pun akan lebih mengetahui keahlian yang dibutuhkan dalam profesi tertentu dan tidak akan salah memilih profesi karena kurangnya informasi.
3. Ijime
Rendahnya pengetahuan mengenai bullying merupakan alasan dibuatnya board game Ijime ini. Permainan yang dapat dimaikan oleh pelajar SMP dan SMA ini akan bermain dengan contoh kasus bullying di lingkungan sekolah, kehidupan sosial, dan dunia maya.
Dalam pembuatannya, grup Ijime telah melakukan konsultasi dengan psikolog terkait. Harapannya, setelah bermain board game ini pemain akan dapat membedakan jenis bullying dan mampu meningkatkan kesadaran di kehidupan sehari-hari.
4. Nusantara Hunt Culture
Berbeda dengan ketiga board game sebelumnya, Rifqi dkk membuat board game 'Nusantara Hunt Culture'. Sesuai namanya, board game ini mengusung tema budaya yang bertujuan pengenalan budaya Indonesia pada masyarakat dunia.
Permainan yang dapat dimainkan anak usia 10-16 tahun ini, selain untuk memperkenalkan budaya Indonesia, permainan ini juga dibuat supaya anak-anak tidak lupa dengan budaya warisan Indonesia yang perlahan mulai terkikis.
Arcanum Hobbies
Selain presentasi hasil program Creatonme, dalam webinar ini juga mengundang pembicara dari kamunitas board game yang ada di Jakarta, Arcanum Hobbies.
Arcanum Hobbies merupakan komunitas board game yang berada di Jakarta Selatan. Berawal dari hobi mengumpulkan board game, Galih (founder Arcanum Hobbies) menjadikan garasi rumahnya sebagai tempat berkumpul. Yang mula-mula hanya tetangga dan temannya, semakin lama pengunjung Arcanum Hobbies semakin banyak dari berbagai daerah.
Semakin besar antusias yang didapatkan dalam komunitas inilah yang pada akhirnya membuat Arcanum Hobies tumbuh semakin besar hingga memiliki program Office Play Time. Bukan hanya itu, kini Arcanum Hobbies juga memiliki Arcanum Academy yang di dalamnya mereka akan dimentori oleh orang-orang yang sudah berpengalaman di bidangnya.
Gamify Your Classroom
Bermula dari kegemarannya bermain, Septi Peni Wulandari (aktivis sosial), mendirikan sekolah dengan cara pengajaran yang unik.
Memahami kebosanan anak dengan tuntutan menghafal, Septi membuat sekolahnya berbeda dengan sistem pembelajaran yang berbasis permainan. Dengan metode ini guru menjadi sosok teman belajar dan juga teman diskusi yang asyik.
Adanya metode ini membuat anak-anak menjadi jauh lebih antusias untuk berangkat sekolah dan bahkan nggak lagi menghindari PR. Di sekolahnya, Septi menerapkan hari Jumat sebagai hari board game di mana anak-anak akan bisa bermain board game dengan tema tertentu terkait pelajaran. Metode ini tentu membuat anak-anak lebih mudah memahami pelajaran dan juga mampu meningkatkan kreatifitas anak.
The conclusion is….
Meski perlahan sudah beralih ke dunia digita, termasuk permainan, ada satu hal yang tidak dapat tergantikan dengan permainan digital, yaitu physical touch yang dapat dirasakan saat bermain board game bersama.
Selain manfaat dan keseruannya, board game menjadi media yang menarik digunakan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Terlebih board game yang memiliki nilai edukasi di dalamnya. Hal-hal yang terasa berat dan membosankan pun akan dengan mudah dan cepat untuk dipelajari anak-anak melalui board game.
Sebagai media pembelajaran yang baik dan menyenangkan, board game ini juga perlu dibuat sebaik mungkin supaya tujuan permainan tersampaikan dengan baik. Dari sinilah perlunya peran program Creatonme di masyarakat.
Program Creatonme ini merupakan program yang sangat menarik. Bukan hanya dituntun untuk membuat permainan yang menarik, para peserta juga akhirnya belajar mengenai isu lingkungan seperti kurangnya air bersih yang menyebabkan tingginya angka kematian, isu bullying yang masih kerap terjadi di sekolah, banyaknya pekerja yang merasa tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan atau bahkan bekerja tidak sesuai dengan jurusan kuliah, dan juga memperkenalkan isu budaya pada masyarakat mancanegara.
Selain membuat board game, pada akhirnya para peserta akan memiliki skill terkait yang akan bermanfaat sebagai bekal ke depannya, seperti merealisasikan ide, kreatifitas, berpikir kritis, hingga menyelesaikan masalah.
Dari webinar ini saya jadi tertarik untuk membuat board game sendiri yang sesuai dengan pelajaran adik saya yang masih SD hihi. Mungkin seperti board game dari game Among Us yang sempat viral kemarin ini.
29 comments
wah mau dong mbak aku ikutan kapan kapan hahah
aku suka banget maen board game ini
seru banget emang bisa asah otak sekaligus menambah teman
buat edukasi juga bisa
sementara ini yang banyak di kelas-kelas cuma quiziz aja sih padahal banyak banget kalau mau dikembangkan
Salam blogger Dan Salam Hoki
jangankan anak kecil mbak, yang gede juga bosen kalo kebanyakan duduk diem 😁
Menarik sih ini, berguna banget tuk anak2..
Post a Comment