Belakangan saya sering banget mendengar kata-kata MPASI. Maklum, di usia ini teman-teman saya sudah ada yang menikah dan punya anak. Di kelilingi teman-teman yang memiliki bayi, seringkali obrolan jadi cukup berbeda seperti dulu jaman masih single.
“Guys, ada yang punya resep menu MPASI nggak?”
MPASI itu apa? Pikir saya sewaktu salah seorang teman bertanya di group. Saya yang nggak tahu apa-apa pun pada akhirnya hanya bisa menyimak siapa tahu kelak infomarmasi yang saya dapatkan bisa berguna.
Awalnya saya pikir bayi hanya diberi ASI ekslusif selama 2 tahun dan setelahnya boleh mengkonsumsi makanan padat yang dihaluskan sama seperti orang dewasa. Eh, ternyata nggak sesimpel itu guys.
Dalam pemberian MPASI ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan termasuk hal yang harus dihindari demi memenuhi kebutuhan gizi si kecil. Seperti menu MPASI 6 bulan, jadwal MPASI, dan banyak hal lainnya. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui mengenai MPASI.
Kenapa Pemberian MPASI Saat Usia 6 bulan?
Makanan pendamping ASI atau yang sering disingat sebagai MPASI adalah makanan yang diberikan ketika anak mulai memasuki usia 6 bulan. Pada usia ini, pencernaan anak sudah dianggap sempurna dan dapat mengolah makanan padat.
MPASI harus diberikan pada waktu yang tepat. Jika diberikan terlalu dini, sistem pencernaan anak belum siap dan dapat menimbulkan berbagai gangguan pencernaan. Sedangkan jika diberikan terlalu lambat, kebutuhan gizi pada anak tidak dapat terpenuhi dengan baik.
Menurut WHO, kebutuhan energi dan nutrisi anak pada usia 6 bulan tidak dapat tercukupi dengan ASI dan susu formula saja. Maka dari itu, makanan pendamping ASI diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Yang Perlu Diperhatikan Saat Pemberian MPASI
Dalam pemberian MPASI ada hal yang harus diperhatikan agar kebutuhan nutrisi si kecil dapat terpenuhi dengan baik dan sempurna. MPASI yang diberikan tidak tepat justru akan mengganggu pertumbuhan si kecil.
1. Tepat waktu
Makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan pada waktu yang tepat sesuai dengan kesehatan si kecil. MPASI yang diberikan terlalu cepat atau lambat tentu tidak akan baik bagi kesehatannya. Dikarenakan kesehatan setiap anak berbeda, dalam beberapa kondisi dokter dapat menyarankan MPAS diberikan sebelum saat si kecil berusia 6 bulan.
2. Kebutuhan gizi
Tujuan dari pemberian makanan penamping ASI ini adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi si kecil yang tidak terpenuhi dengan ASI dan juga susu formula. Umumnya MPASI dapat diberikan dari berbagai sumber makanan. Kebutuhan gizi si kecil dapat dipenuhi dengan menyediakan menu MPASI 6 bulan yang memiliki nutrisi protein, mikronutrien, energi, dan vitamin untuk bayi.
3. Aman
Dalam prosesnya, bahan MPASI harus disimpan, diolah, dan disajikan dengan aman dan higienis. Peralatan makan pun sebaiknya dicuci menggunakan sabun cuci khusus bayi untuk menghindari adanya zat kimia berbahaya. Bahan makanan seperti daging sebaiknya disimpan dalam suhu di bawah 5 derajat celcius.
4. Tingkat kekenyangan
Pemberian makanan pendamping ASI tidak dapat diberikan secara asal. Sebaiknya MPASI diberikan saat si kecil lapar dan hindari memberikan MPASI saat si kecil sedang kenyang. Membuat jadwal MPASI akan membantu si kecil untuk mengenal jadwal makannya. MPASI dapat diberikan dengan 3 makanan utama dan 2 camilan.
Berapa kali MPASI diberikan?
Menurut WHO, makanan pendamping ASI sebaiknya diberikan 2-3 kali dalam satu hari saat usia anak 6-8 bulan. Frekuensi ini akan meningkat menjadi 3-4 kali dalam satu hari saat usia anak 9-11 bulan dan juga 12-24 bulan. Anak juga dapat diberikan camilan yang bergizi 1-2 kali dalam satu hari saat usia 12-24 bulan sesuai dengan keinginan anak.
Selain frekuensi makan, tekstur makanan pun perlu diperhatikan. Untuk usia anak 6-8 bulan berikan makanan yang memiliki tekstur lumat cenderung kental. Sedangkan usia 9-12 bulan, teman-teman bisa berikan makanan yang memiliki tekstur lembek.
Apakah MPASI boleh ditambahkan gula, garam, dan MSG?
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian gula, garam, dan penyedap (MSG) pada makanan pendamping ASI diperbolehkan. Namun, tetap dalam batasan wajar dan tidak berlebihan. Sebagai catatan, ada baiknya memberikan makanan pendamping ASI secara terpisah atau satu per satu. Hal ini untuk memudahkan mengenali alergi pada anak akan suatu jenis makanan.
Setiap orangtua tentunya menginginkan yang terbaik untuk pertumbuhan anak. Hal ini ternyata bisa dimulai dari memberikan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan saat anak mulai mengenal makanan lain selain ASI. Karena pada tahap ini anak mulai mencoba mengenal rasa makanan bertekstur. Selain itu pada tahap ini orangtua bisa mulai mengenali alergi pada anak. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter anak.
1 comment
entah ini istilah baru atau zaman dulu bukan di sebut mpasi
ibu baru kudu banyak cari info soal gizi anak ya, dulu aku liat tetanggaku di surabaya waktu aku masih SD, ngeliat bayik dikasih jus dibotol minum.
Post a Comment