Travel

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Banner Bloggercrony

Mampukah Kita Bersama Bergerak Berdaya Menjaga Hutan Demi Keberlangsungan Manusia?

3 comments
upaya menjaga hutan
Tepat setahun lalu, saya berkunjung ke salah satu tempat wisata alam di Prigen. Setelah sekian lama saya menatap tembok, waktu itu akhirnya saya bisa melihat warna hijau sesungguhnya yang membuat mata saya segar. Warna hijau pepohonan ya, bukan duit hihi.

Saya selalu senang menghabiskan waktu menatap hijaunya pepohonan. Bukan hanya membuat mata saya segar, tetapi juga memberikan perasaan tenang dan nyaman. Rasanya rileks banget.

Saking terpukaunya dengan pemandangan Gunung Arjuno di depan saya yang begitu dekat, saya memejamkan mata dan menghirup napas dalam-dalam. Memenuhi rongga paru-paru dengan udara segar yang nggak akan saya dapatkan begitu pulang ke Surabaya.
Ya, di Surabaya sudah agak susah mendapatkan udara segar karena sedikitnya pepohonan. Padahal kita butuh udara bersih untuk dapat hidup sehat bukan?
Kalau menurut IQAir, indeks kualitas udara (AQI) di Surabaya termasuk moderate atau sedang (berwarna kuning). Tetapi, kadang juga sampai berwarna orange hingga merah alias tidak sehat untuk kelompok sensitif. 

Jadi, wajar dong kalau saya memanfaatkan kesempatan berada di Prigen dengan menghirup udara bersih tanpa polusi sepuasnya hehe. 

Keindahan Hutan Indonesia yang Seperti di Negeri Dongeng

pendakian gunung lawu
mendaki Gunung Lawu
Melihat beberapa orang yang trekking di area tersebut, saya jadi teringat saat masih aktif hiking. Terakhir, saya mendaki ke Gunung Lawu dengan teman kuliah. Hal yang paling saya suka ketika hiking adalah menjelajah hutan yang asri dan tenang. Jalan di bebatuan yang dikelilingi pepohonan besar yang rindang.
Mendaki jadi salah satu cara healing yang sangat menyenangkan dan menyehatkan. Murah pula. 
Tinggal di area tropis seperti Indonesia, menjadi salah satu privilege karena dapat menikmati keindahan hutan. Di Jawa Timur sendiri, ada Malang dan Pacet yang menjadi surga alam. 

Bagi kami yang jenuh dengan kehidupan perkotaan, kita hanya perlu berkendara 1-2 jam untuk bisa menikmati keindahan alam sekaligus membersihkan paru-paru dengan refil udara bersih. 
Bagaimana pun juga, kita selalu membutuhkan alam. Seperti saat merasa jenuh dengan kehidupan. Bukannya kita semua senang berada di alam bebas dengan udara yang bersih dan langit yang biru?
Sebagai salah satu negara dengan hutan terbesar di dunia, Indonesia memiliki banyak hutan terindah yang menjadi tempat wisata. Hutan-hutan ini sudah masuk wishlist saya dan semoga saja saya punya kesempatan berkunjung ke sana šŸ˜Œ

1. Hutan Taman Nasional Lorentz (Papua)

hutan terindah di indonesia
Sumber: Kompas.com
Hutan yang ada di Papua ini memiliki luas sekitar 2,3 juta hektar yang menjadikannya taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Bukan hanya luas, hutan terindah di Indonesia ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang merupakan Endemic Bird Area

Hal ini jugalah yang membuat UNESCO menetapkan hutan di Papua ini sebagai situs warisan dunia pada 4 Desember 1999. Selain itu, Hutan Lorentz ini juga sebagai kawasan konservasi dengan ekosistem terluas dan terlengkap di Asia Pasifik. Hm, jadi makin pengen berkunjung ke hutan ini. Viewnya cakep banget kaaann???

2. Hutan Lumut Gunung Singgalang (Sumatera Barat)

Hutan Lumut Gunung Singgalang
Sumber: instagram.com/rizkydj21
Bagi yang suka mendaki, hutan unik yang satu ini bisa jadi pilihan yang menarik. Kapan lagi kan mendaki berasa shooting film The Hobbit? Hihi. Hutan Lumut yang unik ini berada di jalur pendakian Gunung Singgalang. Hutan terindah di Indonesia ini memiliki ciri khas pohonnya yang besar dan berlumut hingga batang teratas.

Bukan hanya di bagian pohon, lumut juga menyelimuti jalanan dan bebatuan sekitar. Jujur, agak merinding juga ya kalau ada di hutan ini. Udah kayak di negeri dongeng. Spot ini menjadi lokasi favorit para pendaki untuk beristirahat karena pemandangannya yang eksotis dan udaranya yang menyejukkan.

3. Taman Nasional Tanjung Puting (Kalimantan Tengah)

Taman Nasional Tanjung Puting
Sumber: instagram.com/ali_olfat
Kalau kamu ingin ke Hutan Amazon, nggak perlu jauh-jauh ke Amerika. Di Indonesia sendiri ada kok yang mirip, yaitu Taman Nasional Tanjung Puting yang ada di Kalimantan Tengah. 

Hutan ini merupakan konservasi orangtutan terbesar di dunia. Memiliki luas 415.040 hektar menjadikan hutan ini tempat tinggal orangutan dan 38 jenis mamalia lainnya. Di taman nasional ini kamu bisa memberi makan orangutan di Camp Leakey.

Selain ketiga hutan di atas, masih banyak lagi hutan di Indonesia yang sangat indah. Ada yang dijadikan tempat wisata, konservasi, hingga jalur pendakian. Seperti Hutan Pinus Pengger, Alas Purwo Banyuwangi, HutanLeuweung Garut, dan lainnya. Semoga suatu saat nanti saya masih punya kesempatan mengunjungi ketiga hutan di atas. Aamiin šŸ˜†

Manfaat Hutan Jaga Keseimbangan Ekosistem Alam

menjaga hutan
Tempat Wisata Air Terjun Kakek Bodo
Saya yakin kita semua sudah memahami betapa pentingnya hutan bagi keberlangsungan makhluk hidup termasuk manusia. Kita bahkan sudah mempelajarinya sejak duduk di sekolah dasar.
Kita semua tahu kalau oksigen merupakan kebutuhan esensial bagi manusia. Dan pohon merupakan penghasil oksigen terbesar selain fitoplankton. Terus kalau hutannya dibabat habis, kita dapat oksigen dari mana lagi? 
Meski pohon tidak menghasilkan oksigen sebanyak fitoplankton (karena prosentase lautan di bumi 70,8% dan sisanya adalah daratan yang nggak semuanya ditanami pohon), tetapi bukan berarti kita bisa semena-mena merusak lingkungan. Nah, berikut ini beberapa manfaat hutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem alam:
  1. Sumber penghasil oksigen terbesar
  2. Menjaga suhu bumi tetap dingin serta membersihkan udara dengan menyerap karbon dioksida
  3. Menjaga keseimbangan iklim dengan menampung air dan melepaskannya ke udara dalam bentuk hujan
  4. Mencegah banjir melalui akar pohon yang dapat menyerap air
  5. Menjaga kesuburan tanah
  6. Sumber makanan bagi mahkluk hidup
  7. Mencegah terjadinya erosi serta tanah longsor
Meski kita sudah tahu banyak manfaat hutan untuk keberlangsungan mahkluk hidup, tapi kenapa ya susah banget untuk menjaga hutan?

 

Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia, Bukan Hanya Karena Alam, Tapi Juga Ulah Manusia

kebakaran hutan riau
sumber: Bisnis.com
Berita kebakaran hutan adalah salah satu hal yang paling mengerikan buat saya. Karena saya nggak bisa membayangkan, gimana kondisi masyarakat sekitarnya. Hutan yang luas tentu memerlukan waktu untuk memadamkan. 

Belum lagi terkadang terkendala akses yang nggak mudah, kondisi cuaca yang memperburuk keadaan, alat yang nggak memadai, hingga medium tanah gambut yang membuat proses pemadaman cukup sulit. Coba bayangkan gimana sesaknya udara dan gelapnya langit saat kebakaran hutan dan lahan? 

Saya teringat saat Gunung Kelud meletus di tahun 2014. Saat itu kurang beruntungnya saya sedang belajar di kampung inggris Pare. Jadi saya bisa merasakan secara langsung suara ledakan di malam hari dan hujan abu keesokan harinya selama beberapa hari. Bahkan, matahari pun nggak terlihat saking tertutupi oleh asap dan awan hitam.

Sempat pulang ke Surabaya karena takut keadaan nggak kondusif, ternyata hujan abu tersebut sampai ke Surabaya. Betapa nggak nyaman rasanya saat keluar rumah harus menggunakan masker. Napas rasanya sesak dan langit menjadi abu. 

Saya nggak bisa bayangkan bagaimana kondisi ini bila dirasakan dalam waktu yang lama. Terutama masyarakat di daerah Riau yang bisa dikatakan ‘langganan’ kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Bulan Juli 2023 ini saja Riau lagi-lagi mengalami kebakaran lahan untuk yang kesekain kalinya. Sejak bulan Januari 2023, lahan di Riau bahkan sudah terbakar lebih dari 1.155 hektar.
data kebakaran hutan indonesia
sumber: KLHK
Dilansir dari laman BMKG, Dwikorita selaku kepala BMKG mengatakan kalau musim kemarau tahun ini dapat berisiko lebih kering dibandingkan tiga tahun sebelumnya. 

Hal ini akibat dari fenomena La Nina menuju netral dan berlalih pada El Nino. BMKG memperkirakan El Nino akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga September.
data suhu indonesia 2023
sumber: BMKG
Memasuki musim kemarau, sebagian wilayah memang memerlukan perhatian ekstra karena suhu yang panas dan angin yang kencang dapat menyulut kobaran api. Tetapi, nyatanya nggak semua kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh suhu yang panas.

Misalnya pembakaran hutan bulan Juli 2023 di Kabupaten Rohul Riau yang ternyata penyebabnya diduga dilakukan seacara sengaja untuk membuka lahan. Menurut polisi setempat, lokasi ini juga mengalami kebakaran serupa dua tahun sebelumnya yang juga diduga disengaja.
penyebab kebakaran hutan dan lahan
Bukan hanya faktor kesengajaan pembakaran, tetapi ada pula yang disebabkan oleh putung rokok yang dibuang sembarangan tanpa mematikannya terlebih dulu. 

Putung rokok yang belum padam ini biasanya mengenai daun kering sehingga menyebabkan kebakaran lahan. Seperti yang terjadi di Ponorogo pada 9 Agustus 2023.

Penyebab kebakaran hutan dan lahan:
  1. Sambaran petir
  2. Letusan Gunung Berapi
  3. Kenaikan suhu pada musim kemarau
  4. Tutupan lahan
  5. Pembakaran hutan untuk membuka lahan
  6. Angin kencang
  7. Perburuan satwa liar
  8. Tumpukan serasah daun kering
  9. Penebangan pohon sembarangan
  10. Api unggun
Nyatanya, kebakaran hutan terjadi bukan hanya karena faktor alam. Tapi, juga ada ulah manusia yang nggak bertanggung jawab dibaliknya. Entah disengaja atau tidak, dengan mempertahankan perilaku ini, saya nggak bisa bayangin apa jadinya kita tanpa hutan?

ISPA, Dampak Kebakaran Hutan Bagi Kesehatan Manusia

dampak kebakaran hutan
sumber: Surara.com
Gara-gara kebakaran lahan gambut yang terjadi selama beberapa hari di Riau, masyarakat sekitar menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Menurut pemberitaan media online, sejak awal tahun hingga Juni 2023 sudah ada sekitar 2.000 orang yang menderita ISPA.
Di tahun 2019 lalu, menurut laporan Kompas, jumlah penderita ISPA yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan dari awal tahun hingga September 2019 berjumlah hampir satu juta orang. Ngeri banget kan? Jelas ini bukan angka yang sedikit.
Jumlah ini adalah jumlah total penderita ISPA di enam provinsi yang terdampak karhutla, yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak serius bagi kesehatan dan ekonomi masyarakat. Terutama mereka yang tinggal di area sekitar kebakaran. Berikut ini adalah dampak kebakaran hutan dan lahan:
  1. Polusi udara
  2. Hilangnya habitat makhluk hidup
  3. Kesehatan hingga korban jiwa
  4. Polusi dan kekurangan air
  5. Pemanasan global
  6. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan lainnya
  7. Berkurangnya bahan pangan
  8. Terganggunya kegiatan perekonomian masyarakat
  9. Terganggunya transportasi
Kalau begini terus, kira-kira kita bakalan bisa bertahan sampai kapan ya?

 

Indonesia Negara dengan Hutan Hujan Tropis Terbesar ke-3 di dunia

Hutan Hujan Tropis Terbesar
Indonesia termasuk urutan ke-3 negara dengan hutan hujan tropis terbesar di dunia. Bangga banget rasanya mendengar berita ini 

Menurut laporan BPS, Indonesia memiliki luas daratan seluas 191,69 juta. Sebanyak 101,22 juta hektar merupakan tutupan hutan di tahun 2021, yang berarti 52,8% dari total luas daratan dengan luasan terbanyak berada di Papua kemudian Kalimantan.

Menurut FSC Indonesia, dengan luasan hutan tersebut menjadikan keanekaragaman flora dan fauna hutan hujan di Indonesia lebih tinggi jika dibandingkan dengan Amerika Selatan dan Afrika.
Dengan luasan hutan tersebut, nggak heran kalau Indonesia sering disebut-sebut sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam. Terlebih karena terletak pada daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Tapi, kenapa rasanya kekayaan ini nggak berarti apa-apa ya?
hutab terluas di dunia
Fakta bahwa Indonesia termasuk dalam tiga besar pemilik hutan hujan tropis terbesar di dunia seolah lenyap begitu saja. Hal ini karena pada kenyataannya banyak hutan dan lahan yang terbakar dan dibakar. Disengaja untuk membuka lahan atau tidak disengaja karena kurangnya edukasi serta tidak adanya antisipasi.

Saya teringat kata seorang teman yang terdengar skeptis saat berita menyenangkan tersebut muncul di media.
Halah, percuma punya hutan luas tapi ujung-ujungnya juga pada dibabat habis. Kalau nggak gitu dijual ke perusahaan asing. Aneh. kita yang punya, kita juga yang ngerusak, dan kita juga yang menderita karena jadi banyak bencana.

 

Tindakan yang Dilakukan untuk Menjaga Hutan Demi Keberlangsungan Manusia

cara menjaga hutan indonesia
Saya yakin betul banyak orang sudah paham bagaimana cara menjaga alam. Bukannya kita sudah mempelajari hal tersebut sejak sekolah? Ajakan menanam sejuta pohon pun pasti sudah sering kamu dengar hingga tampak klise.
Bagian terpenting untuk menjaga lingkungan, termasuk hutan, demi keberlangsungan manusia sendiri adalah adanya kesadaran tiap individu.
Kesadaran menjadi poin utama yang bisa mengubah alam kita menjadi lebih baik. Tanpa adanya kesadaran, ajakan untuk tidak menebang pohon sembarangan, reboisasi, dan lainnya akan terdengar klise atau hanya angin lalu. Kalimat ini hanyalah akan menjadi sebuah kalimat yang kehilangan maknanya.

Masih ingat bagaimana rasanya bernapas menggunakan masker selama seharian penuh di luar dan dalam ruangan seperti saat pandemi covid-19 melanda? 

Tentunya membuat kita nggak nyaman bukan? Situasi tersebut ‘masih mending’ karena kita bisa menghindari kerumunan dan bernapas lega di alam bebas.

Bagaimana kalau ditambah kondisi udara yang berasap hingga langit nggak lagi berwarna biru? Kita jadi kekurangan oksigen. Masa iya mau napas aja harus beli oksigen dulu? Duh, ngeri banget ini mah udah kayak di film film. 

Selain nggak bebas bernapas, kita juga nggak bisa mendapatkan sinar matahari sehingga kekurangan vitamin D. Akibatnya banyak orang sakit dan aktivitas pun jadi nggak lancar. 

Dengan banyaknya orang sakit, rumah sakit penuh, kita pun akan kembali mengalami krisis. Ujung-ujungnya sektor ekonomi juga akan terdampak.

Belum lagi kekurangan air karena tidak adanya tanah resapan yang menampung air. Hm, membayangkannya saja saya sudah merasa sesak. Lalu, apakah kita harus menunggu mengalami hal tersebut baru akan sadar? 
cara menjaga hutan indonesia
Hutan memiliki semua aspek penting dalam kehidupan kita yang saling berkesinambungan. Tanah, air, udara, dan semua elemen pendukungnya. Salah satu saja elemen tersebut nggak terpenuhi, maka keberlangsungan hidup kita juga akan terganggu. 

Sebagai individu dan organisasi kita bisa membantu menjaga hutan untuk melestarikan alam dengan cara berikut ini:
  1. Mendukung konservasi sumber daya alam: mungkin kita nggak bisa bertindak secara langsung menjaga kelestarian hutan, maka kita bisa mulai dengan membantu komunitas atau organisasi yang memiliki concern pada kelestarian lingkungan termasuk hutan. 
  2. Tidak membuang putung rokok sembarangan terutama di area hutan: untuk hal ini memang diperlukan kesadaran diri. Untuk itu perlu adanya edukasi dan sanksi tegas pada mereka yang membuang putung rokok secara sengaja. 
  3. Tidak membakar sampah: nyatanya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak memahami bagaimana mengolah sampah yang benar. Oleh karenanya diperlukan adanya edukasi yang konsisten secara merata. 
  4. Tidak membuat api unggun di area yang rawan kebakaran: untuk membantu mencegah pembuatan api unggun bisa dilakukan dengan meletakkan rambu larangan pada area tertentu. 
  5. Sosialisasi pentingnya hutan bagi keberlangsungan hidup manusia secara konsisten dan menyeluruh. 
  6. Membuatkan sekat-sekat kanal untuk pengaturan hidrologi air pada lahan gambut supaya tanah lebap dan basah. Ini penting untuk mencegah kebakaran meluas ke daerah lainnya. 
  7. Melakukan patroli rutin di titik rawan kebakaran.
  8. Membuat menara pengawas dengan alat yang memadai.
  9. Menyediakan tempat penampungan air di titik-titik rawan kebakaran untuk mempercepat proses pemadaman. 
  10. Menyediakan fasilitas pemadam kebakaran yang memadai untuk di darat dan udara.
Lagi-lagi, di sini peran pemerintah sangat penting untuk bisa mempercepat mencegah kebakaran hutan secara efektif. Selain mempersiapkan pencegahan kebakaran hutan yang disebabkan oleh alam, pemerintah juga perlu menggalakan sosialisasi dan pemberian sanksi tegas pada pihak yang sengaja melakukan pembakaran hutan.

Dengan adanya statement yang tegas, kita akan dapat #BersamaBergerakBerdaya untuk menjaga keseimbangan alam demi keberlangsungan manusia. 

Kesimpulan

Sejak awal bulan Agustus lalu, saya membaca berita kalau kata PBB sekarang bukan lagi eranya global warming. Tapi, global boiling. Hal ini dikarenakan bulan Juli 2023 menjadi bulan terpanas sepanjang sejarah. Dan kebakaran hutan yang merajalela tentu menjadi salah satu faktor panas bumi semakin meningkat.

Panasnya suhu bumi ini berakibat banyaknya es di Greenland yang mencair. Bahkan sampai saya mengetikkan tulisan ini, entah sudah keberapa kalinya saya melihat video gletser yang mencair di berbagai belahan dunia. 

Kita bisa #BersamaBergerakBerdaya sesuai dengan kapasitas kita mulai dari sekarang. Langkah kecil yang dilakukan terus menerus akan memberikan dampak baik bagi lingkungan.

Peran kita dalam menjaga hutan menjadi salah satu upaya #UntukmuBumiku. Karena sebenarnya, kita menjaga bumi untuk diri kita sendiri sebagai bentuk menjaga tempat tinggal kita. Kalau nggak tinggal di bumi, kita mau tinggal di mana lagi?

Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!

hutan terindah di inggris
The Great Trossachs (Inggris): Coba bayangin nggak ada hutan atau pohon, apa pemandangan ini bakalan masih tampak indah? 




**
Referensi 

- https://databoks.katadata.co.id/infografik/2023/01/16/ini-luas-tutupan-hutan-indonesia-dari-sumatra-sampai-papua#:~:text=Berdasarkan%20laporan%20Badan%20Pusat%20Statistik,88%20juta%20ha%20pada%202021
- https://nasional.kompas.com/read/2019/09/23/17522721/hampir-satu-juta-orang-menderita-ispa-akibat-kebakaran-hutan-dan-lahan
- https://www.riauonline.co.id/kota-pekanbaru/read/2023/08/09/ribuan-warga-pekanbaru-menderita-ispa-warganet-pemerintah-tak-tegas-tangani-karhutla 
- https://kumparan.com/kumparannews/berjibaku-padamkan-kebakaran-hutan-riau-20vMNRYWeEb/full
- https://regional.kompas.com/read/2023/08/07/171355178/hutan-di-rokan-hulu-riau-diduga-sengaja-dibakar
- https://www.instagram.com/ali_olfat/
- https://regional.kompas.com/read/2022/02/24/114524878/taman-nasional-tanjung-puting-konservasi-orangutan-terbesar-di-dunia-dihuni?page=all
- https://www.instagram.com/p/CCM-amNBt3v/
- https://www.mongabay.co.id/2021/08/16/taman-nasional-lorentz-situs-warisan-dunia-yang-terancam-proyek-jalan-trans-papua/
- https://www.bmkg.go.id/iklim/?p=ekstrem-perubahan-iklim
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn. Saya menulis berbagai macam hal seperti review film, buku, skincare, cerita jalan-jalan, dan penalaman pribadi.

Related Posts

3 comments

Ainun said…
yang membuat aku sedih saat awal tahun 2000-an dimana tiap liat berita isinya kebakaran hutan di Sumatra, sampai-sampai jarak pandang cuman sekian meter aja.
Penghuni hutan seperti hewan-hewan yang bebas berkeliaran bingung mau tinggal dimana dan mungkin ada yang meninggal juga
padahal untuk membuat hutan kembali hijau, prosesnya lama banget dan memang dibutuhkan kesadaran semua pihak supaya hutan tetap lestari dan tetep bisa menunjang kehidupan makhluk di dalamnya
PWWidayati said…
sebenarnya ulah manusia yang berdampak paling mengerikan bagi alam ini. Hutan-hutan digunduli bahkan dibakar untuk membuka lahan. Bahkan tahun 2015 menjadi tahun terburuk dampak kebakaran hutan, kabut asap yang luar biasa pekat, anak-anak sampai tidak bisa main di luar rumah. Sedihnya lagi tidak ada WFH saat itu. Keserakahan manusia itu memang mengerikan dampaknya.
Susan said…
Masya Allah. Emosi saya jadi keaduk-aduk mbak baca artikelnya. Miris rasanya jika hutan hilang sama sekali. Sedih bangetttšŸ˜¢