• Promo
  • Home
  • Travel
  • Beauty
  • Review
    • Film
    • Book
  • Journal
    • Journal
    • Portfolio
    • Cerita Karir
  • Lifestyle
  • Blog
    • Blogging
    • BPN Challenge
  • Fiction
Powered by Blogger.

Scarlett kemarin sempat menghebohkan penggemar drama Korea dengan kemunculan Song Joong-ki sebagai Brand Ambasador produk kecantikan Indonesia ini. Termasuk saya salah satunya 💕 


Setelah sukses dengan body lotion yang khas akan wanginya, kini Scarlett muncul dengan varian body scrub barunya, yaitu Jolly, Freshy, dan Charming. Sebelumnya, saya sudah pernah mencoba beberapa produk seniornya (cailah) body scrub Pomegrante dan Coffee. ✨


Puas? Iyalah wanginya oke banget bahkan ibu saya kemarin sampai bilang, “Mbak, itu sabun mandimu yang ungu enak banget ya seger”. Makanya, saya jadi nggak ragu mau cobain varian baru dari Scarlett ini 🥰


Momennya juga pas banget dengan banyaknya promo 12.12 haha. Udah deh saya makin semangat mandi ala ratu selama liburan akhir tahun ini hihi. Biar awal tahun langsung semangat gitu ceritanya 😆 


Okedeh, markiview (mari kita review)~ 💃🏼

Harga : Rp 75.000

Netto : 300 ml

Instagram : Scarlett


Scarlett ini konsisten banget dengan harga dan ukuran yang sama semenjak kemunculannya. Semuanya rata Rp75.000 aja cyin. Dengan harga terjangkau kita sudah bisa mendapatkan shower scrub 300 ml yang sensasional ini 💕 

Packaging anti tumpah

Shower scrub ini dikemas dalam botol plastik bening yang memiliki tutup flip top. Karena suka dengan produknya, saya jadi selalu bawa produk ini kalau bepergian dan meski bisa dibilang kurang travel friendly sejauh ini selalu aman dan nggak pernah tumpah hihi 😍 

Apa sih manfaat shower scrub Scarlett?


Sebagai kaum yang menikmati waktu mandi sebagai salah satu ajang me time, penggunaan shower scrub ini meiliki peran penting dalam me time saya. Apalagi kadang kalo weekdays dan cukup buru-buru keseringan mandi bebek (ups!) 🤭 


  • Membantu mengangkat kotoran serta sel kulit mati pada kulit secara optimal dengan adanya butiran scrub halus dan membuat kulit tampak lebih cerah

  • Membantu kulit menjadi lebih lembab dan menjaga elastisitas kulit

Kandungan yang nggak boleh di-skip

Seperti produk pendahulunya, varian baru shower scrub ini memiliki kandungan unggulan yang nggak berbeda dengan varian sebelumnya, yaitu Vitamin E, Glutathione, dan Collagen 🌻 


Vitamin E:

  • Mengurangi peradangan 

  • Membantu pembentukan kolagen

  • Meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit

  • Mempercepat regenerasi kulit

Glutathione: 

  • Mencerahkan dan meratakan warna kulit

  • Meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit

  • Memberikan perlindungan dari radikal bebas

  • Kandungan anti oksidannya membuat kulit lebih kuat, sehatm dan terlihat glowing

Collagen:

  • Meningkatkan elastisitas kulit

  • Meningkatkan kelembaban kulit

  • Memperlambat penuaan dinini

  • Mengurangi kerutan

Scarlett Shower Scrub Charming 

Perpaduan aroma Jasmine, Saffron, Cedar Wood dan Ambergris di shower scrub ini membuat wanginya terkesan lebih segar dan kuat dengan didominasi oleh wood nya. Saking kuatnya, saya jadi teringat parfum Baccarat Rouge 540 Eau De. mirip banget wanginya 💕 

Scarlett Shower Scrub Freshy 

Kalau varian ini memiliki perpaduan aroma Patchouli, Melon, English Pear dan Freesia. Kesan saya menggunakan varian ini adalah wanginya kalem banget. Saya belum pernah coba lotion yang varian ini, tapi banyak yang bilang wanginya sama dengan lotion nya 🍈 

Scarlett Shower Scrub Jolly

Nah, kalau yang ini varian favorite saya, Jolly dengan perpaduan aroma Coffee, Jasmine, Cedar Wood dan Vanilla. Wanginya manis banget dengan sedikit wangi floral persis sama kayak lotion nya hihi 🌻 

The conclusion is….


Overall, setelah saya coba semua varian shower scrub ini saya suka bangeeettt 🥰 Dan selalu yang juara adaah wanginyaa. Dari ketiga varian ini, yang jadi favorite saya adalah Jolly. Wanginya yang manis saya suka banget. Apalagi tahan lama 💕 


Ah ya, setelah saya pakai shower scrubnya biasa saya pakai body lotion nya juga yang senada, jadi wanginya tambah tahan lama hihi 😆 Bulir-bulir scrub nya juga nggak terasa sakit di kulit. Setelahnya juga kulit jadi lebih lembab dan halus. Semua varian shower scrub ini juga memiliki busa yang cukup. 


Buat saya pribadi kesan licin setelah dibilas ini nggak begitu ganggu sih. Justru membuat saya mandi lebih bersih lagi. Mungkin teman-teman bisa pakai sponge supaya lebih nyaman 😁 


Nah, kalau teman-teman suka varian yang mana nih? 💕


***

Buat teman-teman yang pengen cobain tapi ogah beli kemasan besar, bisa banget lho beli kemasan share in bottle. Bisa klik share in bottle Scarlett 😁

 

Teman-teman ada yang hobi nyetrika nggak? Boleh saya nitip? Hahaha 🤪


Nyetrika adalah hal yang paling saya sebelin tentang beres-beres rumah. Sudah panas, posisinya juga nggak enak banget bikin tangan pegel. Apalagi kalo tumpukan baju lagi banyak-banyaknya karena saya tunda hehe. Hari Minggu yang biasanya saya khususkan untuk nyetrika pun kadang jadi hari yang menyebalkan 😑


Karena sebal, akhirnya saya pun memutuskan untuk kirim ke tempat laundry (setrika saja). Tapi, kalo dihitung-hitung nih, jadi bikin bengkak pengeluaran juga sih. Apalagi, di rumah saya yang tinggal juga banyak hiks 😕 


Baca juga: Keistimewaan Kursus Bahasa Mandarin di LingoAce


Saking bikin bad mood nya, kemarin saya cerita ke teman saya. Dan ternyata kami samaaaaa haha. Dulu dia juga kesal sekali dengan rutinitas nyetrika. Teman saya kesal karena kadang baju yang disetrikanya nggak terlihat licin. Bikin malu katanya kalau ke kantor kayak pakai baju nggak disetrika 😶 

Masalah yang sering terjadi menggunakan setrika dengan kabel (setrika konvensional)

Sepengalaman saya, pakai setrika konvensional emang ribet sih. Terutama kehadiran kabel yang mengganggu. Saya jadi harus menyiapkan ruang dan otomatis nggak bisa bergerak dengan bebas 🙄 

  • Kabel tersangkut dan menyebabkan kusut saat menyetrika

  • Bergerak lancar hanya ke arah depan, menarik setrika ke belakang menciptakan kerutan baru

  • Sulit untuk mendapatkan hasil menyetrika yang baik untuk berbagai jenis bahan pakaian 

  • Harus menyiapkan temapt untuk menyetrika

  • Posisi setrika tegak tidak stabil dan mungkin mencelakai/jatuh dari papan setrika

  • Nyeri/sakit/mati rasa pada lengan

Terus gimana? Ada solusi?

Tapi, semenjak teman saya membeli Panasonic Cordless Iron NI-WL41-VSR, ngakunya sih dia udah nggak bete lagi kalau nyetrika. Awalnya saya nggak percaya, trus setelah saya cobain, EH TERNYATA BENERAN DONG. nyetrikanya jadi nggak butuh banyak tenaga dan jadi cepet 😍 


Saya jadi berpikir, kalau produk ini wajib banget ada di setiap rumah. Apalagi buat ibu-ibu yang udah diriwehin dengan ngurus anak. Please save your energy to take care your children dan serahin aja semua tugas nyetrika ke Panasonic Cordless Iron ✨

Emang kenapa harus Panasonic Cordless Iron NI-WL41-VSR?

360 Bebas Gerak

Kombinasi setrika tanpa kabel dan tapak setrika multi arah membuat proses menyetrika jadi lancar, mudah, dan menyenangkan. Teman-teman bisa menggerakkan setrika dengan bebas tanpa khawatir dengan kabel 🥰

Desain Ergonomis – Lengan Tidak Mudah Lelah

Setrika memiliki desain modern minimalis dan bentuknya ergonomis sehingga lengan tak cepat lelah ketika menyetrika 👏🏽

Teknologi Auto Shut Off

Setrika akan mati secara otomatis setelah 10 menit tidak ada aktivitas. Dengan teknologi ini, penggunaan setrika aman bahkan jika teman-teman lupa meninggalkan setrika dalam keadaan menyala. Selain itu, teknologi ini akan membuat penggunaan listrik secara efisien ⚡

2in1 Steam & Dry Iron

Fitur ganda sebagai setrika kering dan uap, setrika ini dirancang untuk menghilangkan kusut tersulit sekalipun untuk setiap jenis kain dengan mudah. Fungsi semburan uap secara vertikal untuk merapikan pakaian yang digantung tanpa memerlukan papan setrika 💃



Yang bikin saya cinta produk ini adalah dengan harga Rp.1,665,000 sepadan banget dengan semua kemudahan yang saya dapatkan. Nyetrika pun nggak lagi menjadi kegiatan yang menyebalkan. Apalagi kalau sedang terburu-buru, wah sangat membantu deh hihi ✨ 

Ada fitur unggulan lainnya?

Tentuuu adaaaa banyak bangetss. Ibarat kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Nah, kalau sudah kenalan jangan ditinggal hihi 🤪



Anything else?

Wuupss, tentu masih ada lagi hal yang perlu teman-teman tahu. Karena di dalamnya ada air, mungkin sebagian teman-teman bakalan berpikir. Bocor nggak tuh? Atau, berkerak nggak sih lama-lama? 🤔

Anti bocor

Kebocoran air dapat dicegah dengan menghentikan pasokan air jika suhu pada alas setrika turun ke tingkat tertentu. Sehingga dengan teknologi Anti Bocor ini Anda dapat menggunakan air secara efisien 💦

Anti kerak

Kapsul di dalam tangki air mencegah penyumbatan pada lubang uap, yang mana tanpa teknologi ini, kerak akan dikeluarkan dari setrika dalam bentuk noda putih/cokelat dan semburan uap akan terganggu. Teknologi anti kerak ini berguna untuk memaksimalkan kinerja setrika uap Anda 👀


Dulu saya pernah membayangkan #SetrikaTanpaKabel dan seneng banget sekarang beneran terwujud hihi. Saya jadi nggak perlu ngeluh tangan pegel lagi dan teman saya juga nggak perlu malu lagi kalau ketemu temannya karena sudah #BebasTanpaKusut hehe.  Thanks to #PanasonicCordlessIron yang sudah membuat #MakinMudahNyetrika 😍 


Begitulah review Panasonic Cordless Iron berdasarkan pengalaman saya. Oh ya, teman-teman yang bete juga perihal menyetrika, bisa banget langsung order di sini. Selamat menikmati hari Minggu tanpa kusut Hihi 💃


#BebasTanpaKusut #MakinMudahNyetrika #PanasonicCordlessIron

#SetrikaTanpaKabel #SetrikaPanasonic #PanasonicCordlessIronNIWL41VSR



Menurut psikolog anak, ada beberapa riset terkait usia emas anak bisa mempelajari bahasa asing. Ada beberapa hasil riset yang menyampaikan usia 4 hingga 12 tahun, ada pula periode emas anak mempelajari bahasa asing di usia 6 - 12 tahun. 

Jika diambil benang merah, periode emas anak bisa mempelajari bahasa asing berada di usia 4 - 12 tahun. Di periode usia tersebut dinilai cukup bagus untuk mempelajari bahasa asing karena ada fungsi otak terkait dengan bahasa yang berkembang pesat di tahapan usia tersebut.

Sangat disayangkan jika anak di usia terbaik tidak mempelajari bahasa asing begitu saja. Sebagai orang tua pasti menginginkan anaknya menguasai beberapa bahasa selain bahasa Indonesia maupun bahasa Ingris. Oleh sebab itu bahasa lain yang direkomendasikan untuk dipelajari adalah bahasa mandarin. 

Baca juga: Saori Penyelamat Lidah

Jika anak ingin memperluas pengetahuannya dengan mempelajari bahasa mandarin, maka proses belajarnya akan semakin cepat dan mudah. Karena cara kerja otak anak akan semakin mengerti cara mencerna pelajaran bahasa dan budaya. Mereka akan lebih cepat menangkap karena sudah pernah melihat dan belajar berbagai macam struktur kalimat dari bahasa-bahasa sebelumnya.

Di kondisi pandemi saat ini, rasanya enggan untuk melepas anak les bahasa di luar rumah. Namun tidak usah khawatir, LingoAce menjadi salah satu pilihan untuk les mandarin online terfavorit. Karena tetap bisa dilaksanakan tanpa bertatap muka dengan gurunya.

Beberapa alasan keistimewaan yang menjadi pertimbangan untuk memilih LingoAce, yaitu :

  1. LingoAce hanya memilih guru native speaker untuk dijadikan tenaga pengajar. Selain itu, guru-guru di platform belajar bahasa Mandarin ini juga sudah melewati Ujian Kemampuan Putonghua dan memiliki akreditasi CTCSOL internasional.
  2. Peran kurikulum sangat penting dalam belajar, termasuk bahasa Mandarin. Oleh karena itu, LingoAce berkolaborasi dengan pakar-pakar pendidikan untuk menyiapkan silabus program berjenjang yang efektif.
  3. LingoAce juga memperhatikan variabel psikologi dan sosial dalam menyiapkan kurikulumnya. Platform ini mampu memetakan sumber pelajaran yang rumit dan menghasilkan metodologi belajar yang ideal untuk peserta didik yang bukan penutur bahasa asli (non-native).
  4. Hal penting lain adalah LingoAce juga menawarkan layanan kelas terpadu dengan jumlah peserta didik yang dibatasi. Teknik menyesuaikan kuota peserta didik ini akan memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan kecepatan kemampuan mereka sendiri.


Jadi para orang tua, kalau ingin putra putri teman-teman bisa berbahasa Mandarin, Teman-teman bisa coba daftarkan ke LingoAce. Di LingoAce, anak akan diajarkan bahasa Mandarin dari yang paling dasar, sehingga kalian tidak perlu khawatir, apalagi minder kalau anak belum memiliki dasar apa pun tentang Mandarin. Mulai lah coba dengan daftarkan putra putri teman-teman di program kelas free trial.


 

Teman-teman ada yang kalau masak nggak pake masako or sejenisnya nggak sih? 💬 


Sejak saya kecil, nenek dari ayah saya selalu mewanti-wanti ibu kalau masak jangan pakai permicinan duniawi. Entah masako, ajinomoto, atau apapun lah kawan-kawannya penyedap rasa. Rasanya? Bisa ditebak. Hambar permisaaahh hahaha 🤣. 


Tapi, namanya juga bocah kalau nggak makan ya diomeli. Jadi mau nggak mau ya makan aja deh. Jadilah kami terbiasa dengan rasa hambar. Kebetulan keluarga saya juga bukan tipe yang suka beli makanan di luar. Jadi, makanan rumah masih aman dan selalu kami makan sampai habis. 😁


maapkeun nggak berbentuk karena udah laper banget 😆


Sampai akhirnya dewasa ini *cailaahh, saya baru explore makanan alias beli-beli makanan di luar. Karena saya pun jadi ikutan ibu kalau masak nggak pakai penyedap rasa, lama-lama saya pun bosan dan ingin mencoba memasak seperti rasa makanan yang saya coba. Salah satunya makanan favorit saya, olahan sawi 🥬


Browsing resep sana sini dan dapatlah satu bahan yang cukup jadi penyelamat lidah. Saori saus tiram. Berkat bahan yang satu ini, apa pun makanan yang saya buat pasti terasa enak hahahaha🤣. Thanks to Saori saus tiram~ 🥰



Ada msg nya? Adalah pasti. Tapi, saya rasa nggak apa-apa deh asal secukupnya. Toh, di luar itu saya nggak sering beli jajanan atau makanan berat yang tentunya mengandung msg *pembelaan 😜 


Saya pribadi peduli banget dengan makanan yang saya konsumsi. Karena sadar, saya nggak cukup banyak bergerak, at least dari segi makanan turut membantu menjaga saya tetap sehat hihi 😊 


Saya ingat, semenjak pandemi karena wfh dan makin jarang gerak, saya mulai berhitung dengan makanan yang saya makan 🍛. Saya mengurangi nasi dan memperbanyak lauk. Ibu saya pun langsung bertanya, “Kamu diet mbak?”


Hal inilah yang sebenarnya masih sering disalah artikan kebanyakan orang. Diet memang diartikan sebagai pola hidup yang lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Tujuannya pun beragam. Ada yang karena ingin sehat secara harfiah karena memiliki penyakit tertentu ada pula yang bertujuan menjaga bentuk tubuh ideal 😅 


Baca juga: Pengalaman Jadi Beauty Reviewer di Blog


Tapiiiii, diet seringkali dipandang untuk menjaga bentuk tubuh ideal. Secara fisik saja. Kalau ditanya, apakah saya diet? Ya saya bakal jawab iya. Karena memang saya ingin sehat 😁 


Pernah juga nih waktu ada family gathering saudara saya menawari saya kue yang muaniiisss banget (saya lupa kue apa), lalu saya bilang tadi sudah makan kue itu. Eh malah dibilang, 


“Kamu diet ta? Halah nggak usah diet-dietan kamu udah kurus. Puas-puasin aja makannya” 😮


Saya tuh justru paling nggak bisa nahan kalau sama makanan manis 🍩🤣. Semenjak saya sadar kesehatan saya pun berusaha membatasi. Apalagi saya ada keturunan diabetes. Alamak! Nggak mau dong saya usia 40 udah sakit-sakitan🥴. Kan saya masih mau hiking ntar waktu ultah ke 40 ke Gunung Rinjani haha. 


Nah, semenjak saya mengurangi porsi nasi saya selama pandemi ini, alhamdulillah hasil tes darah saya selalu normal. Asam urat, gula darah, kolesterol, dll. Hihi jujur ya bangga banget lho 🥰 Saya sebenernya nggak begitu mentingin bentuk tubuh gimana, mau makan banyak atau sedikit, asal sehat sudah cukup.  


Oh ya, karena saya suka banget sawi, liburan ini saya mau trial masak sawi yang uendul tanpa saori hihi ✨😜 Teman-teman ada yang punya resep andalan atau tips and trick masaknya nggak nih? 


Memperingati Hari Penyandang Disabilitas pada 3 Desember 2021 lalu, Kantor Berita Radio (KBR) dan NLR Indonesia kembali mensosialisasikan pencegahan penyakit kulit kusta. Kali ini diisi oleh narasumber Dr. dr. Sri Linuwih Susetyo, SpKK(K) dan Dulamin selaku Ketua Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kec. Astanajapura Cirebon.

Saya mengetahui informasi talkshow ini tentunya dari komunitas blog favorit saya, 1Minggu1Cerita. Menulislah walau #1Minggu1Cerita *ciaattt 😆



Nah, seperti yang sudah pernah saya tulis di postingan lalu, bahwa kusta adalah salah satu penyakit kulit menular yang cukup terabaikan di negara kita. Maka dari itu sosialisasi ini tidak bisa dilakukan hanya sekali dua kali saja. Mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia.  


Banyaknya stigma yang beredar di masyarakat seperti kusta adalah penyakit kutukan dan keturunan, pun perlu diluruskan untuk membantu masyarakat agar mau memeriksakan diri supaya dapat mencegah terjadinya disabilitas pada penderita. 


Kali ini saya akan merangkum beberapa pertanyaan yang menurut saya penting untuk diketahui. Setidaknya untuk diri sendiri dulu baru nanti bisa disosialisasikan kepada orang lain.


Apa ciri-ciri kusta?



Secara fisik, penyakit kusta memiliki ciri yang hampir sama dengan penyakit kulit lainnya seperti panu. Timbulnya bercak berwarna putih atau merah. Tetapi, yang membedakannya adalah adanya mati rasa pada bagian tersebut.  Hal inilah yang banyak diabaikan masyarakat karena tidak adanya rasa yang mengganggu. 


Baca juga: 8 Tips Solo Traveling Biar Nggak Zonk


Masyarakat kita cenderung mengabaikan sesuatu yang tidak terasa sakit ataupun gatal. Bahkan setelah munculnya bercak putih atau kemerahan, “Ah, nggak sakit kok cuma bercak aja nggak usah ke dokter deh. Dikasih obat kulit  biasa juga ntar sembuh”. Waduh, padahal gejala inilah yang harus diwaspadai untuk dipastikan apakah bercak tersebut kusta atau bukan. 


Bagaimana bisa kusta menyebabkan disabilitas?


Mereka yang mengabaikan bercak tersebut karena tidak terasa gatal seperti penyakit kulit pada umumnya, pada akhirnya acuh dan membuat bakteri kusta semakin banyak dan memperparah keadaan karena semakin menyebar dan menyerang jaringan yang lain.  


Dari penjelasan dr. Sri, bakteri kusta menyerang saraf motorik yang kemudian akan merusak jaringan yang lain hingga menyebabkan kelumpuhan. Terlebih saat bercak berada di bagian tangan, kaki, dan mata. Bagian-bagian inilah yang sangat beresiko mengalami disabilitas. 


Tangan dan kaki yang sulit untuk digerakkan, mata merah, penglihatan yang kabur, atau terjadinya peradangan. 


Berapa lama jeda waktu antara timbulnya bercak hingga terjadi disabilitas?


Mengingat setiap orang memiliki kekebalan tubuh yang berbeda, jeda waktu antara timbul bercak hingga terjadinya disabilitas pun tidak dapat dipastikan. Maka dari itu, dr. Sri menyarankan agar setiap masyarakat yang mengalami bercak putih atau merah yang tidak gatal untuk segera diperiksa ke dokter. 


Apakah orang sehat bisa terserang kusta?


Pertanyaan ini muncul dan tampak menarik. Umumnya, kusta yang dibawa oleh bakteri Mycobacterium leprae ini banyak tinggal di lingkungan yang lembab. 


Seseorang yang sehat bahkan bersih nyatanya tetap dapat tertular kusta saat ia melakukan kontak langsung dalam jangka waktu lama dengan penderita kusta yang belum diobati. 


Mereka yang belum menjalani pengobatan sama sekali, cenderung lebih beresiko menularkan kusta karena bakteri di dalam dirinya belum diisolasi oleh obat-obatan. Sedangkan penderita yang sedang menjalani pengobatan, tidak beresiko menularkan kusta karena saat pengobatan bakteri dalam diri penderita sudah ‘tertidur’ hampir 90% dan daya tular pun telah menurun.  


Pengobatan ini harus terus berlanjut hingga 12 bulan (tergantung dengan jenis kusta yang diderita kering atau basah) dan tidak boleh putus sekali saja. dr. Sri juga menjelaskan jika penderita sempat berhenti sekali, maka penderita harus memulai pengobatan dari awal. 


Hal lain yang dikhawatirkan adalah bakteri dapat kebal dengan obat jika penderita sampai berhenti dalam jangka waktu yang lama. Dalam kondisi ini, bakteri akan lebih sulit untuk dibersihkan. 


Bagaimana menghilangkan stigma pada masyarakat?



Sebagai salah satu penderita kusta yang mengalami stigma negatif dari masyarakat, Dulamin mengatakan perlunya dukungan mental pada penderita agar mau berobat dan pulih. 


“Dulu di tempat saya juga sering dengar kata-kata seperti ini, orang kusta harus dijauhi, jangan dekat-dekat, kalau di kasih makanan jangan diterima. Padahal, penderita kan justru butuh dukungan. Kalau orang sakit dibilang begitu ya susah sembuhnya”


Nggak jarang juga penyakit kusta dikaitkan dengan hal-hal mistis atau kutukan. Padahal, penyakit ini disebabkan oleh bakteri dan dapat disembuhkan dengan berobat ke dokter. Terlebih lagi di puskesmas pengobatan kusta gratis. 


Kurangnya sosialisasi pada masyarakat membuat sebagian orang belum paham sebab dan akibat dari penyakit kusta ini. Diperlukan kerjasama antara masyarakat luas dengan pemerintah untuk perlahan menghapus stigma negatif mengenai penyakit kusta. 


Nah, setelah mengetahui informasi ini saya pribadi jadi lebih menjaga kebersihan diri, tempat tinggal, dan juga mengingatkan orang rumah perihal penyakit kusta ini. Terutama adik saya yang masih kecil. Takutnya di jalan ketemu orang dia udah panik duluan mikir yang nggak-nggak 😅


Saya harap, perlahan tapi pasti informasi ini nggak stop di teman-teman saja. At least, ceritakan ke orang tersayang. Karena jujur saya miris banget dengan stigma yang beredar di masyarakat. Kalau pun kita nggak bisa bantu secara langsung, kita bisa membantu mereka untuk merasa nyaman dengan nggak menghakimi atau memberikan label yang nggak baik 😊


Yuk, cegah disabilitas karena kusta!



Newer Posts
Older Posts
RajaBackLink.com

About Me

My photo
deamerina
Hai! Selamat datang di blog saya. Silahkan menyelami kegiatan yang saya lakuakn yang berhubungan dengan menulis dan fotografi hihi
View my complete profile

Follow Me

  • instagram
  • YouTube
  • FB
  • LinkedIn

Community

Blogger Perempuan
Intellifluence Trusted Blogger

Blog Archive

  • ►  2022 (42)
    • ►  May (5)
    • ►  April (8)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (15)
  • ▼  2021 (117)
    • ▼  December (15)
      • [Review Bodycare] Scarlett Shower Scrub Charming, ...
      • Panasonic Cordless Iron, Solusi Setrika Anti Ribet!
      • Keistimewaan Kursus Bahasa Mandarin Di LingoAce
      • Saori Penyelamat Lidah
      • Kenapa Kusta Disebut Penyakit Kutukan?
      • Calendar
      • Kelas Inspirasi Solo: YPAC Surakarta
      • [Review Skincare] Esenses Collagen Lip Serum, Seru...
      • Drama Korea Happiness (2021), Drama yang Nggak Ada...
      • Catatan 2021: Fokus dengan Diri Sendiri
      • Kelas Inspirasi Solo: H-1 Keliling Solo Sendirian
      • Pergi
      • [Review Skincare] Rokujiss, Inovasi Serum Sachet 2...
      • [Review] Novel Tempurung, Kisah Perempuan dengan T...
      • Married With Ex-Idol, Pernikahan dengan Idol yang ...
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (14)
    • ►  August (12)
    • ►  July (9)
    • ►  June (10)
    • ►  May (10)
    • ►  April (14)
    • ►  February (4)
    • ►  January (14)
  • ►  2020 (52)
    • ►  December (17)
    • ►  November (10)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (2)
    • ►  March (3)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2019 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (5)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (3)
    • ►  February (4)
    • ►  January (3)
  • ►  2018 (63)
    • ►  December (1)
    • ►  November (12)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (8)
    • ►  May (4)
    • ►  April (6)
    • ►  March (7)
    • ►  February (8)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  August (1)
    • ►  June (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
  • ►  2016 (6)
    • ►  October (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2015 (22)
    • ►  November (3)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  July (6)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)

Friends

Popular Posts

  • Review Film : Searching (2018)
  • Review Film : Hotel Translyvania 3, Summer Vacation (2018)
  • Salah Isi Saldo Go-Pay!
  • Pengalaman Magang Content Writer di Hipwee

Voucher Discount

Voucher Discount

Created with by BeautyTemplates | Distributed by blogger templates